chapter 3

69 12 42
                                    

Dordorrdor

Dorrdorr

Dorrr

Itu bukan bunyi tembakan pistol, tapi bunyi gedoran nathan pada pintu yang menghalangi jalan.

"OII BUKA!!!"

"Ck napa harus ada pintu sih?!" Nathan menatap pintu didepannya dengan sengit lalu menendang kecil pintu tersebut.

"Aishh setan beneran dikunci kita." Lanjutnya. Nathan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sementara geo, dia hanya Lesehan dilantai seraya menyandarkan punggung nya ketembok.

Nathan melirik ke arah geo dan menemukan mata geo yang sudah terpejam 'pantas dari tadi ngga ada suara, dia nya malah tidur' begitulah kira kira isi pikiran nathan.

"heh sianjing malah turu, tolongin ini dulu lah bangsul!" Nathan mengguncang guncangkan badan geo, namun sang empu tak terganggu sedikitpun.

Akhirnya nathan menyerah karena kantuk yang menyerang, dia ikut duduk disamping geo dan menyandarkan kepalanya pada bahu sang sahabat.

Oh jangan lupakan mereka yang masih memakai seragam sekolah.




‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙




Vano terbangun dari tidurnya, matanya mencoba melihat jam yang berada di dinding. Sudah jam enam pagi, dia meregangkan tubuhnya yang terasa pegal. Ayolah dari semalam dia dan rayyan tertidur di sofa, bahkan sampai sekarang televisi itu masih berceloteh.

"Eh nathan ama geo dah balik blum ya?" Tanyanya pada diri sendiri. Vano berjalan kearah kamar nathan dan geo tetapi tidak menemukan pemilik kamar masing-masing.

Kenapa vano sampai mencari-cari nathan dan geo? Karna vano memiliki aturan di rumah ini. Yaitu, jangan pulang lewat dari jam 3 pagi atau kau akan mendapatkan konsekuensinya. kalian menyangka kehidupan NRG itu bebas? Salah, bahkan masih ada peraturan lainnya yang harus dituruti walau tidak terlalu mengekang.

"Yaelah masa iya dah subuh blum balik sih." vano berjalan keluar berniat mencari nathan dan geo. disaat membuka pintu, dia menemukan kedua makhluk itu tengah tertidur di teras.

"Oi anjing, bangun!!! Kek ga punya rumah aja." Ucapnya sambil menendang kaki mereka.

"Hmm bentar lima jam lagi." Guman nathan. bukannya bangun dia malah memeluk geo yang berada disamping.

Vano memutar bola mata malas. "Ngga ada lima jam lima jam, bangun cepet." Vano menarik satu tangan nathan dan geo, memaksa mereka berdiri.

Nathan sempoyongan sementara geo menumpukan badannya ke dinding.

"Ish napa sii, lagi enakan tidur juga hoamm." Ujar nathan dengan mata yang masih tertutup.

"Ya tidur di dalam goblok! Ini malah di luar, kayak gembel aja."

Nathan memutar bola matanya malas "Ya salah elo ngga ngebukain pintu."

"Lah ngapa jadi gua? Kan kalian punya kunci cadangan."

"Ngga ada tuh."

"Ada."

"Engga."

"Ada."

IN THE MOONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang