chapter 5

23 3 44
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Nath, ambilin minum dong," Pinta Rayyan, Nathan dengan sigap mengambil 'kannya dengan sukarela.

"Nath, ambilin hape gue dong," Juga dengan Vano, Nathan pun mengambilkan handphone Vano lalu memberikan kepada pemiliknya.

"Nath, infus gue ketarik, tolongin njir," Pun dengan Geo yang kesusahan, nathan dengan cepat memperbaiki letak infus Geo.

"Nath, Nath, beliin jeruk toloong."

"Nath, gue mau makan."

"Nath, tolongin guee."

"Nath."

"Nath."

"Nath."

"Nath."

"AAAAAAA ANJING!" Nathan berteriak kesal sambil menjambak rambutnya sendiri. Untung saja ruangan yang mereka tempati itu adalah ruang VVIP hingga ruangannya kedap suara, jadi pasien lain tidak akan terganggu oleh keributan yang mereka buat.

Iya, mereka sekarang berada dirumah sakit. Rayyan, Vano, dan Geo dirawat akibat insiden kemarin. Nathan meminta ruangan mereka disatukan supaya ia tidak cape bolak balik mengecek mereka satu satu.

Tapi sepertinya keputusan Nathan salah, mereka menjadi sangat menyebalkan jika disatukan seperti sekarang.

"Sono ambil aja sendiri! Gue cape bolak balik, anjing!" Kesalnya. Dia berjalan dengan menghentak hentakkan kakinya ke arah sofa lalu berbaring membelakangi trio JRG alias Jievano Rayyan Geo.

Sedangkan para pelaku terkikik geli karna bisa membuat seorang nathan kesal.

"Ketawa kalian!" Cerocos Nathan dengan wajah yang tidak bersahabat, yang justru membuat tawa trio JRG pecah.

Nathan memutar bola matanya malas, "kalo tau gini mending gue santai santai dirumah, biarin aja kalian mau mati kek mau sekarat kek atau apalah, ngga peduli gue," sungutnya, dia beranjak duduk lalu menyilangkan tangannya di depan dada.

Vano melirik nathan, membuat wajahnya sememelas mungkin, "yahh..jangan gitu lah, lo kan babu kita." Tidak lupa diakhiri dengan wajah tengilnya.

"Babi kalian."



͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Setelah perdebatan tadi, mereka semua sudah terlelap dengan damai. Yaa sekarang memang malam hari, sudah waktunya tidur bukan?


Walaupun beberapa orang masih berkeliaran di luar sana. Terdengar langkah kaki yang tergesa-gesa, entah siapa lah itu.

Nathan juga tidur disini; dirumah sakit. Dia memakai satu ranjang kosong di sebelah rayyan. Nanti kalau trio JNR ditinggalkan, siapa yang akan membantu mereka ini dan itu? Nathan tetap peduli, ucapannya tadi hanya sekedar kata-kata yang tidak bisa dia lakukan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IN THE MOONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang