Ancaman dimarkas Alastar

28 14 4
                                        

Dirumah Adisha.

Biantara memberhentikan motornya didepan rumah Adisha.ketika motor Biantara sudah benar-benar berhenti Adisha turun dan berdiri didepan Biantara dan berkata.

"Bi ,makasih ya."

"Makasih buat apa?."

"Makasih karena lo udah sering nolong gue."

"Gausah ,udah tugas gue jagain lo."

"Hidup lo,hidup gue."

Tanpa basa basi lagi Biantara langsung menjalankan motornya lalu pergi, sedangkan Adisha masih diam kebingungan didepan rumahnya.

Adisha bingung apa maksud dari perkataan Biantara tentang hidup Adisha adalah hidupnya.

Hampir 1 menit Adisha memikirkan apa yang dikatakan Biantara dan tak lama kemudian ada seseorang yang memanggil Adisha dari dalam rumahnya yang tak lain adalah bundanya sendiri.

Adisha yang menoleh langsung masuk kedalam rumahnya untuk menghampiri bundanya.

"Adekkk!" Teriak bunda.

"Iya bun bentar!!." Sahut Adisha langsung masuk kedalam rumahnya.

Adisha melihat bundanya yang sedang memasak didapur itupun langsung menghampiri bundanya untuk bertanya mengapa tiba-tiba bunda memanggilnya.

"Bunda kok tau sih disha pulang?." tanya Adisha sembari meletakkan tasnya diatas meja makan lalu duduk dikursi."Bunda liat dijendela" ucap Bunda menunjuk jendela.

Adisha langsung melihat kearah jendela dan menepuk jidatnya seakan lupa karena di dapur tempat bunda mencuci piring ada jendela didepannya.

"Tadi bunda liat,kamu dianter cowok ya." ucap bunda lembut yang sedang menggoda Adisha.

"Bunda ihh , itu tuh dia udah nolongin Disha." ucap Adisha.

"loh emang kamu kenapa?." tanya bunda sembari meletakkan tempe dan tahu goreng diatas meja makan.

Disha mengambil tempe yang ada dimeja dan langsung memakannya sembari berkata.

"Tadi Disha pas mau pulang , disha digangguin bun sama tukang palak disekolah , terus tangan disha dicengkram kuat banget bun." ucap Adisha santai.

Bunda yang panik langsung berhenti mencuci piring dan meletakkan piringnya lalu menghampiri Adisha dan mengecek tangan Adisha yang kelihatannya merah tetapi tak semerah tadi.

"hah?, coba sini bunda liat."

"Duh sakit banget pasti ini dek."

"Terus kamu ga diapa-apain mereka kan?."

"Awas aja,nanti bunda datengin dia."

"Siapa namanya?."

Bunda terus mengoceh dan melontarkan pertanyaan yang begitu banyak , hampir tak bisa berkata apapun.

Adisha langsung menenangkan bundanya dan ia berkata bahwa dirinya baik-baik saja lalu menyuruh bundanya untuk duduk dikursi yang berada didepannya.

"Bun ,disha gapapa." Jawab Adisha.

"Bunda duduk deh ,kan Disha belum selesai cerita udah panik aja." ucap Adisha lagi.

Bunda langsung duduk dikursi yang nerada didepan Adisha dengan raut wajah khawatir terjadi apa-apa dengan anak perempuan satu-satunya.

"Jadi gini bun pas disha digangguin , dia yang nolongin Disha." Jelas Adisha.

"Siapa namanya?." Tanya bunda.

"Namanya Biantara bun." Jawab Adisha.

"Tapi bun , dia juga suka gangguin disha." ucap Adisha lagi.

"Disha bingung deh bun, Biantara suka banget gangguin disha tapi pas disha digangguin atau digodain sama orang dia langsung bales orang itu." ucap adisha seperti memikirkan hal yang dikatakannya.

ALASTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang