22- 1/1

10 2 0
                                    

-SLEBBBRATZ
Tak disangka sangka, tusukan itu malah menusuk Syafira yang sedang melindungi Dwi seraya memeluk Dwi.

"Hggggh" Syafira tak bisa mengeluarkan kata kata lagi karena Jeromy kerap mencengkram jantung nya hingga hancur lebur.

"KYAAAAAAKKKKKK" Dwi yang melihat itu berteriak dengan sangat kuat, seraya berteriak Dwi merasa lemas dan gemetar menahan tangis karena kejadian ini tepat berada di hadapannya.

"Mmhhahaha sialan.. salah sasaran, yaa.. mau bagaimana.. salah sendiri menghalangi mangsa ku." Ucap Jeromy sembari menarik tangannya kembali, dan tiba tiba..

-Pssttssh
Jeromy hilang dari hadapannya

Tubuh Syafira Ambruk dan di tahan oleh Azky yang ternyata sudah menahan tangisnya.

"Syafira.. bangun.. siapa yang bisa aku isengin lagi kalau kamu tidak ada hmm?" Tanya Azky masih menahan tangis

"Syafira.. maafin Dwi ya.. Dwi gabisa jagain Syafira, Dwi malah jadi beban buat Syafira.." Ucap Dwi yang sudah terisak sedih

"Syafira bangun.. jangan tinggalkan kami.." ucap  Alya yang gemetar dan menahan tangisnya

"Hm.. dia sudah tidak ada, kalau kita di sini terus yabg ada nanti Jeromy semakin leluasa membunuh teman teman kita. Belati ini ada di tangan kita. Kita harus membunuhnya untuk membalaskan dendam teman teman kita yang telah di bunuhnya." Ucap Ikhlan meyakinkan

"Ayo! Aku akan membunuh bajingan itu!" Semangat Dwi masih sembari menangis

"Ayo! Aku ada di sebelah bu Dwi!" Ujar Alya semangat

"Azky..?" Tanya Ikhlan yang melihat Azky yang tak mau melepaskan Syafira pada pelukannya

"Kalian pergi saja, aku akan menjaga nya." Ucap Azky yang merasa menyesal tak bisa melindungi Syafira

"Ayo Azky, dia sudah tidak ada lagi.. apa yang kau harapkan?" Tanya Ikhlan sedikit lancang

"Aku takut Syafira tiba tiba terbangun, dan melihat tidak ada siapa siapa di sisinya. Aku akan disini, tetap disini menjaganya." Ucap Azky yang memaksa untuk tinggal disini

"Jangan buang buang waktu Azky! Ayo!" Emosi Ikhlan hampir membeludak namun di tahan oleh Alya yang menatap seakan akan mereka harus membiarkan Azky disana.

"Hm.. baiklah jaga dirimu baik baik." Ucap Ikhlan pasrah kepada Azky yang hanya termenung menatap Syafira dengan dalam.

Mereka pun pergi masih dengan isak tangis, dan terkejut melihat mayat Gial yang tepat berada di luar laboratorium. Dwi shok berat dengan kejadian yang menimpanya ini, cintanya di rengut nyawanya sekaligus sahabatnya yang sudah tiada.

Rasa sakit yang tak bisa di kontrol oleh Dwi, membuatnya sepanjang perjalanan mencari Jeromy dengan embunan embunan tangisan di matanya.

***

"Kenapa harus kamu yang mati? Siapa yang akan menenangkan ku di saat aku tak bisa mengkontrol emosi?" Tanya Azky yang seraya sudah menangis sembari memeluk Syafira

Tak di sangka sangka, tangan kekar dari arah belakang Azky tiba tiba menembus punggung Azky dengan sekali tusukan.

-JLEBBBREATS
Tangan kekar itu menarik jantung Azky keluar dari punggungnya

"Dasar bodoh, kekasihmu itu sudah mati. Masih saja mau di sampingnya? Kalau begitu akan ku buat dirimu berada di sampingnya selamanya." Ucap Jeromy dari belakangnya sembari memegang jantung azky

-Crats
Cengkraman kuat membuat jantung Azky hancur lebur di tangan Jeromy

Tubuh Azky ambruk menindih mayat Syafira yang sudah tak bernyawa.

 FAIRYS {Nepāłä World OF Magic} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang