17

86 8 1
                                    

Saat ini hari baru menunjukkan pukul 04.30 wib, Kila yang sudah selesai menunaikan ibadah shalat langsung berjalan menuju dapur. Sejak Kila salah membedakan antara gula dan garam, kini Kila telah bisa membedakannya. Ia menaruh nama pada tempat untuk mengisi gula dan garam.

Tak terasa waktu yang Kila gunakan di dapur kini sudah hampir setengah jam. Kila memasak makanan sederhana seperti, ikan goreng, tumis kangkung dan juga tumis bayam. Oh iya jangan lupakan gado-gado. Kini gado-gado sudah menjadi menu wajib setiap hari karena Reza memaksanya.

"Oke, semua menu selesai. Saatnya aku menyiapkan semua menu ke meja makan." ucap Kila sambil tersenyum sumringah melihat semua makanan sudah selesai ia tata di dapur.

Kila membawakan satu persatu menu yang sudah ia buat. Saat asik menyusun semua menu itu keatas meja makan. Tiba-tiba suara dari arah belakang langsung mengejutkan Kila untung makanan yang ia susun tidak terjatuh.

"Wih masak apa ni Kil?" 

"Astaghfirullah, Edo lu ngagetin tau ngga, untung makanannya ngga jatuh."  ucap Kila sambil menatap Edo kesal.

"Heheh ya maaf," ucap Edo sambil cengengesan.

"Kok lu ada disini Do, bunyi motor lu kenapa ngga kedengeran?" ucap Kila merasa heran, saat ini hari baru menunjukkan pukul 05.00 wib.

"Ooo itu, gw cuman mau ngajak Reza buat cepetan, soalnya pesawatnya take-off pukul 06.00 wib, kalau masalah motor, mungkin lu terlalu sibuk sama makanan jadinya ngga kedengeran," ucap Edo menjelaskan.

"Gitu ya, yaudah mau makan bareng ngga Do?kebetulan gw masak banyak makanan nih." ucap Kila sambil menawar Edo makan.

"Boleh," ucap Edo menerima tawaran Kila.

"Kamu duduk aja dulu Do, gw mau bangunin Reza dulu." ucap Kila sambil mau berjalan menuju kamar Reza.

"Eh bentar Kil, ada yang mau gw kasih sama lu." ucap Edo sambil memegang tangan Kila.

Kila yang tangannya ditahan oleh Edo langsung saja berbalik badan. Ia langsung menoleh kearah Edo.

"Mau ngasih apa Do? gw kagak ulang tahun," ucap Kila merasa heran.

"Ini, nanti kalau lu ada masalah di kantor lu bisa langsung hubungi gw, disitu sudah langsung ada nomor telpon gw," ucap Edo sambil mengeluarkan handphone yang sudah ia beli semalam.

Flashback on

Edo yang sudah mendapatkan ide untuk alasan ia memberi handphone kepada Kila. Langsung saja berjalan menuju bagasi, ia mengambil kunci mobil dan mengeluarkan mobilnya.

Edo melaju mobil yang ia naiki dengan kecepatan sedang. Sesampainya di konter, Edo langsung membelikan satu handphone lengkap dengan kartu dan case lucu.

"Mau beli apa kak?" ucap penjaga konter itu ramah.

"Gw mau beli handphone yang ini, sekalian case sama kartunya." ucap Edo sambil menunjuk handphone yang ingin ia beli.

"Baik kak, untuk case-nya mau gambar yang kaya gimana?" ucap penjual itu.

"Seterah, yang penting bisa dipakai cewek sama cowok." Edo yang tak mau ribet memilih langsung saja menyerahkan semuanya kepada penjual itu.

"Ini kak, totalnya Rp.8.350.000,00," ucap penjual itu sambil menyerahkan handphone yang sudah Edo beli.

"Baik ini uangnya," Edo menyerahkan uang dengan jumlah pas kepada penjual.

Selesai membeli handphone, Edo langsung saja pulang ke rumah. Ia juga ingin istirahat karena besok ia harus berangkat pagi dengan Reza untuk mengurus perkejaan mereka diluar kota.

Cerita Kila [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang