★Chapter 9 : Kekhawatiran

320 16 2
                                    

__________________________________________________

HAPPY READING
__________________________________________________








Mendengar perkataan dari Nami, Zoro pun segera berlari ke arah Mohji dan juga Kabaji.

Kabaji dan Mohji yang lagi asiknya bercanda ria, terkejut dengan kedatangan Zoro yang tiba-tiba berlari menghampiri mereka berdua dengan dua pedang di kedua tangannya dan satu pedang di mulutnya.

Zoro terus berlari sampai akhirnya dia sudah sangat dekat dengan mereka berdua. Disaat itu juga Zoro langsung menebas mereka berdua menggunakan teknik Ul-Tora Gari.

Mohji dan Kabaji yang ditebas sekali oleh Zoro itupun langsung  jatuh ke bawah dan terkapar tidak berdaya.

Sementara itu, Nami yang melihat itu sungguh tidak percaya akan apa yang dilihatnya itu.

“Oiii Nami!! Apa kau akan terus berdiam diri disitu?!” ucap Zoro sambil memasukkan kembali pedangnya kedalam sarung pedangnya itu.

“Te-tentu saja tidak, ehh....sebaiknya kita masuk kedalam ruangan ini” balas Nami sambil membuka pintu yang tidak terkunci itu.

Saat pintu terbuka, Zoro langsung memasuki ruangan itu sementara Nami menutup kembali pintu itu supaya tidak ketahuan bahwa ada penyusup di tempat itu.

Ketika Zoro masuk ke ruangan itu, seketika langkah Zoro terhenti karna melihat pemandangan yang membuat hatinya seketika terasa sangat sakit dan itu membuatnya tidak bergerak sama sekali.

Nami yang sudah selesai menutup pintu itu, mulai bingung saat melihat Zoro yang mematung. Akhirnya Nami memutuskan untuk menghampiri Zoro dan bertanya.

“Oii Zoro, kenapa kau mematung seperti ini dan apa yang.....” ucapan Nami terhenti ketika dia melihat arah pandangan Zoro.

Disaat itu juga Nami menutup mulutnya menggunakan tangannya. Nami saat ini benar-benar terkejut dengan apa yang dilihatnya begitu juga dengan Zoro.

"Apa yang sebenarnya terjadi??” batin Nami.

Zoro mulai sadar dengan apa yang terjadi, jadi dia perlahan-lahan berjalan mendekati kasur yang diatasnya terdapat tubuh Luffy yang sudah sangat pucat dan seperti sudah tidak bernyawa lagi.

Zoro sekarang sudah berada di samping tubuh Luffy. Zoro perlahan-lahan menyentuh pipinya Luffy yang sudah sangat dingin itu dengan lembut dan perlahan-lahan mengusapnya.

“Maafkan aku Luffy....” kata Zoro pelan sambil tetap mengusap pipi Luffy.

Sementara itu, Nami sudah menundukkan kepalanya karna dia sudah tidak sanggup untuk melihat Luffy sekarang.

Zoro berhenti mengusap pipinya Luffy dan perlahan mengambil selimut yang terletak di dekatnya lalu menyelimuti tubuh Luffy perlahan-lahan.

Saat tubuh Luffy sudah sepenuhnya terselimuti, Zoro lagi-lagi dengan perlahan-lahan menggendong tubuh yang sudah tidak berdaya itu dan menuju ke arah pintu untuk keluar dari ruangan itu.

“Nami, bukakan pintunya. Aku harus membawa Luffy ke dokter untuk memeriksa keadaannya!” kata Zoro kepada Nami.

Nami yang awalnya itu menunduk, dengan tiba-tiba mengangkat kepalanya saat dia mendengar Zoro berkata

“Ba-baik!!” jawab Nami sambil berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu untuk mereka keluar dari ruangan ini dan juga tempat ini.

Akhirnya mereka pergi dari tempat itu, yang sebenarnya sebelum mereka berhasil pergi mereka dicegat oleh para kru Buggy the Clown tetapi para kru itu langsung mempersilahkan mereka berdua pergi karna para kru itu takut kepada Zoro yang sudah menatap tajam mereka semua.

Journey [all seme x luffy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang