jambret

18 0 0
                                    

                         Assalamualaikum
                          anjay aku update
                            Aqu sibux mff

                  votemen ap before reading
                          HAPY READING 💚

                  votemen ap before reading                          HAPY READING 💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


                                   🌊🌊🌊

Terdapat banyak motor di halaman rumah bernuansa putih, ya itu di rumah milik Keluarga Pradipta.Di rumah itu ada Rio dan teman-temannya, mereka sedang membicarakan tentang konfoy yang akan mereka laksanakan sore nanti. Sebenarnya tidak hanya Rio tapi Clara juga ada di rumah, tpi ia terlalu malas menemui teman-teman kakak sulungnya.

Bungkusan cemilan berserakan diatas meja, Rio tidak peduli toh masih ada bibi atau Al yang akan membereskan sampah-sampah itu. Ia hanya asik mengobrol dan bermain game.

"yo jadi gimana nanti sore?" tanya Aska salah su anggota gang nya. "ya jadi lah, gas kita ke jakarta" seru Rio penuh semangat.

"anjay di bolehin lu?" kata Dion bertanya "boleh lah, bokap gua bakalan izinin tenang" sahutnya santai  yang lain hanya manggut-manggut saja. merasa bosan dengan aktivitas yang begitu-begitu saja Rio mengajak teman-temannya untuk keluar saja mencari angin.

"guys gua bosen anj, keluar ajalah kita" ajak Rio kepada mereka. "boleh dah ,gas" yang menjawab langsung berdiri dari duduknya disusul yang lain. "lah ini di beresin siapa bang?" tanya salah satu anggota yang lebih mda "udah lah gampang itu, biar si anak pungut aja yang beresin" ucapnya santai lalu Melenggang keluar di susul teman-temannya.

Dari kamar Clara mendengar suara motor-motor dihalaman rumahnya, ia beranjak dari kasurnya menuju balkon untuk melihat apa teman-teman Kakak sulungnya itu akan pulang, tapi ia melihat Kakak sulungnya juga ikut pergi. Clara memilih merebahkan diri di kasurnya lagi melanjutkan aktivitasnya, ya menonton drakor. Satu jam berlalu Drakor itu akhirnya habis, Clara beranjak dari tempat tidurnya lalu kebawah, saat ia berada di anak tangga terakhir ia melihat ruang tamu begitu berantakan, sampah camilan dimana-mana, stik game yang tidak di kembalikan pada tempatnya, seperti kapal pecah.terdengar helaan nafas dari mulut Clara " selalu kaya gini" lalu ia melangkah kan kakinya ke ruang tamu dan memungut sampah-sampah itu, namun aktivitasnya terhenti saat ia mendengar suara khas papanya.

"kamu ngapain Clara?, udah biar ghara aja! kata Ariel "tapi pah, ini berantakan banget gak enak di pandang, Abang juga kan abis les pah, pasti cape " sahutnya " lagian Abang kalo ajak temen-temennya kesini gak pernah di beresin lagi lanjutnya. "Clara!!" sentak Ariel " Abang kamu itu cuman les sampai jam 12 siang, sekarang sudah jam 3, kemana dia hah?" tanya Ariel ia sangat marah karena ghara tidak ada di rumah. " pah Abang juga butuh main" ujar clara, jujur ia takut papahnya marah lagi kepada ghara. "masuk kamar ,telepon Abang kamu suruh dia pulang!!" perintahnya kepada clara. lalu Clara mengikuti perintah sang papa untuk ke kamar dan menelpon ghara.

saat akan melangkah kan kakinya ke kamar, langkah Ariel terhenti " maaf tuan, biar saya saja yang membereskan ini" izinnya, kenapa harus izin? karena ada satu hari dimana kejadian yang serupa terjadi, lalu mbok Rini—art berinisiatif membereskan malah terkena marah oleh Ariel dan hpir saja di pecat. ia tkut itu terjadi lagi, ia bukan takut kehilangan pekerjaan, tapi ia tidak ingin berpisah dengan kedua anak dari majikannya Clara dan ghara. ia sudah menganggap mereka seperti anak ia sendiri terutama ghara, ia tahu bahwa seperti apa kerasnya Ariel kepada ghara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alvaro samuderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang