[BACA DESK] [BL]
Siapa yang tahu dan siapa yang tempe?
Ternyata saat Chris menemukan seekor kelinci lucu tergeletak tak berdaya di kebun wartel mininya, saat itu juga ia telah memungut seorang hybrid yang dikira hanya mitos oleh orang-orang.
Chris...
Lelaki dengan darah blesteran Australia itu tengah menanam wortel di kebun mininya yang berada dibelakang halaman rumahnya, menggali lubang kecil lalu memasukkan benih wortel dan tak lupa menambah pupuk, lalu ditutupnya lubang itu.
Ia ulangi kegiatan itu berkali-kali hingga kebun mininya penuh. Setelahnya ia sirami benih-benih itu dengan air yang sudah ia campurkan dengan vitamin-vitamin untuk tumbuhan.
"Sudah selesai, panas banget hari ini."
Selesai dengan kegiatannya, lelaki bernama lengkap Christopher itu masuk kedalam rumahnya untuk membersihkan diri karena tubuhnya yang berpeluh keringat akibat terkena sinar matahari dan karena kegiatan yang barusan ia lakukan.
Sepeninggalan nya dari kebun, tanpa ia sadari, sedari tadi ada seekor kelinci berbulu coklat gelap yang terus menatapnya hingga ia masuk ke rumah dari dalam semak-semak.
Kelinci itu mendekati kebun mini milik Chris dengan susah payah, ia butuh makanan. Ia kelaparan, sudah begitu lama ia menahan rasa laparnya.
"Eng!"
Jemari mungilnya berusaha untuk mengangkat salah satu wortel yang belum dipanen oleh Chris, namun karena kondisinya yang tak bertenaga membuatnya kesulitan. Pandangan kelinci mungil itu memudar seiring berjalannya waktu, hingga akhirnya ia pun pingsan karena kelaparan.
Sementara Chris yang tadinya berjalan menuju kamar mandi menunda kegiatannya saat ingat bahwa ia belum menyemprotkan cairan anti hama pada area sekitar kebunnya, ia pun mengambil semprotan botol cairan anti hama tersebut dan berjalan menuju halaman belakang.
Namun, sorot matanya tertuju pada sebuah objek berupa seekor kelinci coklat gelap yang warnanya sedikit menyatu dengan warna tanah.
Chris mengangkat kelinci itu, memeriksa apakah kelinci itu masih hidup.
'Masih hidup.'
"Lu pasti kelaparan ya? Sampai mau nyolong wartel gua, kelinci kecil." Gumam Chris, ia tahu hal itu karena ini bukanlah pertama kalinya ia mendapati seekor ataupun kawanan kelinci yang mencuri wartelnya.
Lelaki itu sendiri tidak terlalu mempermasalahkannya, berbagi kepada hewan tidak apa.
Entah ada apa namun dirinya malah membawa masuk kelinci coklat gelap itu kedalam rumahnya, melupakan kegiatannya untuk menyemprot cairan untuk keamanan tanamannya.
"Pelihara satu kayaknya gak apa, kalo diamuk warga bodo amat. Lucu banget nih kelinci." Ucap Chris yang gemas sembari menatap kelinci itu dengan lembut.
Ia memutuskan untuk membawa kelinci itu menuju kamarnya, kelinci yang Chris temukan kali ini bukan kelinci hutan. Tampak seperti kelinci yang dirawat meskipun sekarang bulunya agak kotor, namun mustahil jika di sekitar tempat tinggalnya ini ada yang memelihara kelinci, bagi mereka kelinci-kelinci itu adalah hama.
Namun bagi Chris tidak, ia suka dengan hewan terutama dengan kelinci. Mereka sangat menggemaskan dengan kedua telinga panjangnya.
"Lu disini dulu ya, gua mau mandi terus kalo lu bangun bakalan gua kasih makan." Ucap Chris pada kelinci yang masih pingsan itu sembari mengelus puncak kepala sang kelinci.
Ia meletakkan kelinci itu di atas kursi meja belajarnya lalu pergi meninggalkan kamar untuk menuju ke kamar mandi.
"Aduh gua lupa semprot!" Ujar Chris yang baru ingat dengan kegiatan yang seharusnya tadi ia lakukan.
Maka ia kembali menuju halaman belakang rumahnya dan menyemprot sekitar kebunnya, sembari memanen wortel wortel yang belum ia panen untuk sang kelinci. Butuh waktu beberapa saat untuk selesai melakukannya.
Sementara itu, seorang lelaki terbangun dengan bingung disebuah ruangan asing. Dimana ia berada?
"Eung?" Lelaki itu menoleh kebawah nya, penampilannya berubah.
"Kok gua berubah jadi bentuk hybrid?" Gumamnya bingung.
Dengan bingung, ia berusaha untuk berdiri, kesusahan saat melakukannya karena ia yang tak terbiasa dengan bentuk hybrid nya yang bisa berubah tak menentu. Jangankan jalan, berdiri saja ia kesulitan dengan dua kaki.
Belum lagi ia memiliki kaki yang terbilang pendek, mungkin memang takdirnya untuk memiliki kaki yang mungil.
Gua gak tau apa-apa soal hybrid, kepikiran aja gitu bikin Changbin jadi siluman kelinci, anjaey :v
