🥕 [10] Ngeselin

186 27 6
                                    

Suara yang pelan samar-samar dapat terdengar pada suatu ruangan, ruang tamu, terdapat dua pemuda yang tengah serius berbisik itu tampak menunjukkan ekspresi kebingungan terduduk pada sofa di sana.

Yang lebih muda mendekatkan badannya pada yang lebih tua, ia berbisik.

"Kak, ini aneh banget gak sih?" Tanyanya.

"Lu bener, kok bisa ya?" Sahut yang lebih tua.

"Kakak tau gak kira-kira kenapa?"

"Enggak"

"Beneran?"

"Iya"

"Tapi kok bisa ya?"

"..."

"Atau jangan-jangan kita kena sihir ya?"

"..."

"Tapi emangnya penyihir itu bener bener ada?"

"..."

"Kok diem sih?" Ucap yang lebih muda saat merasa diabaikan oleh yang lebih tua.

"Kak" panggilnya.

"Apa lagi sih? Gua colok juga lobang hidung lu"

"Sini deh kak, aku mau bisikin sesuatu"

Yang lebih tua mendekat, menuruti apa yang diminta yang lebih muda.

"Ini bukan kutukan kan kak?"

"Gua gak tau"

"Kenapa gak tau?"

"Ya karena gua gak tau"

"Kakak kan lebih tua dari aku, seharusnya lebih tau banyak dari aku. Kok gak tau sih?"

"Lu kira gua apa?! Baca huruf aja gua kaga bisa!" Marah Changbin yang tersulut emosi karena keluguan atau kegeblekan seorang Jeongin.

"Kok marah sih?! Jeongin kan cuman nanya!" Sahut Jeongin yang kemudian kicep melihat ekspresi tak bersahabat dari Changbin.

Jeongin dan Seungmin berada di rumah Chris, karena Seungmin yang mengatakan dirinya harus mencari sebuah buku yang ia berikan kepada Chris.

Dan sang pemilik rumah sudah mengizinkannya saat mereka datang ke rumah Chris kemarin.

Ia bilang buku itu mungkin akan membantu pertanyaan-pertanyaan yang muncul dibenak Jeongin. Walaupun Jeongin ragu.

"Jeong" panggil Changbin pada Jeongin yang tengah memainkan jarinya dengan bibir manyun.

Jeongin melirik dengan ogah-ogahan lalu kembali menatap jarinya sendiri dan memainkan jarinya.

Changbin menghela nafas panjang, lalu sorot matanya teralihkan pada sesuatu. Kerutan samar muncul pada dahinya.

"Jeong... kok dileher lu ada bekas-bekas ungu gitu?"

Yang lebih muda seketika menyentuh lehernya, lalu menatap ke langit-langit ruangan kemudian menatap kearah Changbin.

"Oh.. ini karena tuan Seungmin. Dia cium cium leher aku" sahut Jeongin.

Changbin melotot membuat Jeongin bingung.

"Kenapa kak?" Tanya Jeongin.

"Lu diapain Seungmin kemarin?" Tanya balik Changbin.

Jeongin masang pose berpikir, "em... kemarin tuan Seungmin nyium dada aku sih, kayak bayi yang mau minum susu"

Changbin senyum.

Bukan senyum seneng atau senyum manis, tapi senyum menahan amarah.

"Bilang ke gua semua yang Seungmin lakuin ke elu kemarin"

🥕🥕🥕

Seungmin bersembunyi dibalik tubuh Jeongin sedangkan sang empu tampak kebingungan, sementara didepan sana terdapat Chris yang sedang menahan tubuh Changbin yang ingin mengamuk ke Seungmin.

"LEPASIN GUE! MAU GUE CABIK CABIK TUH MUKA MESUM YANG BERANI MENODAI ADEK GUE!" Teriak Changbin marah.

"Bukan salah gua anjr! Adek lu tuh yang godain gua mulu!" Ucap Seungmin yang berusaha membela dirinya.

"Gak mung—"

"Emang aku kok kak yang minta tuan Seungmin nyentuh aku" ucap Jeongin dengan watados.

Kok jadi gemes ya? Rasanya pengen nerjang terus karungin dan lempar ke jurang.

"JEONGIN BANGS—"

Chris membekap mulut Changbin sebelum kata-kata ajaib keluar dari mulutnya, masalahnya suara Changbin ini kek spiker dangdut yang biasanya ada di acara kawinan. Kenceng banget suaranya bro.

Bisa-bisa tetangga Chris pada ngomel ke dia gara-gara rumah dia berisik.

"Diem bin, jangan sampe gua usir lu dari nih rumah" ancam Chris.

Telinga kelinci Changbin tiba-tiba layu kayak anu yang masih turu. Ekhem.

Bibirnya manyun, gak tau kenapa tangan Chris tiba-tiba terangkat gitu aja buat mencubit bibir yang lagi manyun itu. Alhasil dia di gebuk Changbin yang kesel ke dia.

Sorot mata Changbin natep tajam Seungmin yang lagi julurin lidah ke dia sambil ngerangkul pundak Jeongin.

Jeongin sadar bahwa Seungmin sekarang lagi ngejek Changbin, dengan iseng dia gerakin ekor rubahnya ke muka Seungmin. Bikin Seungmin refleks menjauh dari Jeongin.

Jeongin terkekeh melihat ekspresi kesal Seungmin.

"Jadi kita langsung otw cus ke tempat kenalan lu?" Tanya Chris yang sekarang malah pegang-pegang ekor kelinci Changbin, jelas Changbin risih dan mukul tangannya.

Chris meringis pelan.

"Gas lah bro, bukunya udah ditangan gua" sahut Seungmin sembari mengangkat tangan kanannya yang memegang sebuah buku.

Buku itu adalah buku novel yang menceritakan kisah cinta seorang hybrid dengan manusia.

Meskipun hanya sebuah kisah karangan, namun, Seungmin merasa memerlukannya.

Dia cuman cap cip cup kembang biawak sih dan make feeling doang, dan begonya Chris percaya percaya aja bahwa mereka emang bener bener butuh buku itu.

Tolol? Of course.











Roar, nih alur makin lama makin ngelantur

By, beberapa jam yang lalu nih cerita ada di #5 hyunlix
Wtf? karakter mereka bahkan belum muncul

PKL 6 bulan, kok males ya?

Nanti lagi~

24 Juli 2024

Hybrid; Kelinci Mungil || ChrisBin/ChanChangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang