1

3 1 0
                                    

Happy reading ✨
Semoga suka sama cerita ini ya🤎

✯⁠ᴗ⁠✯

Di pagi yang cerah ini terdapat seorang gadis cantik yang memiliki tinggi badan 158cm, kulit kuning Langsat, dan rambut sepinggang yang di biarkan tergerai indah itu, sedang menatap pantulan dirinya di cermin yang ada di dalam kamarnya, ia menelisik seragam sekolahnya. Takut jika ada yang kurang lengkap, hal itu dikarenakan hari ini hari pertama ia sekolah setelah naik kelas 12.

"Oke udah rapi semua, Bella semangat!" Ujar gadis itu.

Bella Anatasya—namanya atau yang kerap disapa Bella. Gadis cantik yang sangat ceria dan juga memiliki senyum yang sangat manis.

Setelah dirasa sudah sesuai dan rapi Bella kemudian mengambil ranselnya yang sudah ia siapkan sejak kemarin malam. Setelah itu ia keluar dari kamarnya menuju meja makan dirumahnya ini.

✯⁠ᴗ⁠✯

"Pagi semua!" Ujar Bella penuh semangat.

"Pagi juga anak Papa, cantik banget anak Papa yang satu ini" puji papanya. Dimas, papa Bella.

Bella yang mendengar itu tersenyum dan duduk di sebelah papanya.
"Papa bisa aja deh, tapi Bella kan emang cantik dari dulu. Iya kan Mah?" Tanya Bella kepada mamanya.

"Sudah sudah kita sarapan dulu keburu siang nanti" ujar Tari, mama Bella.

Bella yang mendengar itu hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya saja.

Saat sedang mengambil lauk untuk sarapannya tiba-tiba Tari menghentikan tangan Bella.

"Itu ayamnya buat Abang sama Adik kamu, kamu makan nasi goreng pake telor aja ya? Nanti biar Abang sama Adik kamu yang makan nasi putihnya" ujar Tari.

Bella yang mendengar ucapan dari mamanya kemudian menjauhkan tangannya dari ayam tersebut dan menaruh piring yang sebelumnya ia pegang, lalu mengambil nasi goreng yang sudah di taruh di atas piring oleh Tari.

"Mah, telurnya Bella taruh di belakang lagi gak papa kan?" Tanya Bella pelan.

"Loh kenapa? Itu Mama sudah susah-susah buatnya untuk kamu dan sekarang kamu gak mau makan itu?" Ujar Tari dengan nada sedikit di naikan.

Bella yang mendengar itu menutup matanya sebentar dan menarik nafasnya pelan.
"Bella gak boleh makan telur Mah. Apa Mama lupa?" Tanya Bella pelan.

Tari yang mendengar itu kemudian diam sesaat.
"Astaga mama lupa, seharusnya kamu ngingetin Mama kalau kamu gak boleh makan telur" ujar Tari justru seakan menyalahkan Bella.

"Seharusnya tanpa Bella kasih tau Mama pasti ingat sama apa yang gak boleh Bella makan, sama hal nya dengan Kakak dan juga Adik, Mama selalu ingat kan? sama apa yang gak boleh mereka makan dan apa yang boleh. Tapi kenapa kalau Bella Mama malah lupa?" Tanya Bella dengan suara yang lirih.

Bagi orang lain ini memang hanya masalah sepele. Tetapi tidak bagi Bella, seharusnya mamanya bisa mengingat apa yang anaknya boleh dimakan dan ape yang tidak. Mamanya memang ingat tetapi hanya untuk kedua anaknya tidak dengan Bella. Apa salah jika Bella merasa tidak diperhatikan oleh mamanya? Apa salah jika Bella merasa tersisihkan oleh kedua saudaranya itu?

BELLA ANATASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang