3

2 1 0
                                    

Happy reading ✨
Jangan lupa vote sama komen yaa terimakasi🤎

✯⁠ᴗ⁠✯

"Gila sih kelas kita jauh banget Bell, mana jauh banget dari kantin kenapa harus di lantai dua sih?" Keluh Dinda saat mereka telah sampai di dalam kelasnya.

Bella yang mendengar itu menoleh ke arah Dinda dan tersenyum mendengar celotehan dari sahabatnya.

"Udah sih Din, nanti juga terbiasa" ujar Bella tenang.

"Iya sih. Tapi gak seru tau Bell, mau ke kantin jauh, ke lapangan jauh, kemana-kemana jauh pokoknya gak suka gue" rengeknya lagi.

Plak

Bella yang mendengar rengekan dari Dinda, kemudian dengan cepat memukul lengan Dinda.

"Sakit anjirt!" Ujar Dinda seraya mengusap lengannya yang di pukul oleh Bella.

"Lagian Lo gak tau malu banget bisa-bisanya ngerengek kaya gitu, liat noh tadi semua liat Lo kaya gitu" ujar Bella merasa geram dengan sahabatnya ini.

Dinda kemudian menatap sekitar kelas dan ya, sudah ada beberapa siswa disana dan benar seperti yang dikatakan Bella hampir semua memperhatikan ke arahnya.
Dinda kemudian meringis seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.

"Ya gue mana tau Lo sih gak bilang" ujar Dinda menatap Bella yang ada di sampingnya itu.

Bella yang mendengar itu kemudian menggelengkan kepalanya, selalu saja sahabatnya ini tidak melihat kondisi dan situasi yang ada di sekitarnya.

✯⁠ᴗ⁠✯

Beberapa saat kemudian, terdengar suara pekikan dari siswi yang masi seliweran di luar kelas 12 IPS 1 atau bisa dibilang kelas Bella dan Dinda.

"Aduh kak jangan ganteng-ganteng banget kenapa sih? Bisa pingsan aku liat Kaka ganteng gitu"

"Eh kak Rangga kaya godain gue gak sih?"

"Kak spil tipe ceweknya dong, siapa tau aku salah satunya"

"Kak pacaran yuk?"

"Dia ngejar gak sih? Kalau ngejar gue rela kok dikejar sama dia"

Kurang lebih seperti itu pekikan-pekikan yang terdengar di luar kelas 12 IPS 1 itu.
Dinda yang penasaran kemudian menggoyangkan lengan Bella.

"Ada apa sih berisik kok banget?" Tanya Dinda kepada Bella.

"Gak tau" ujar Bella seadanya, karena memang kenyataannya Bella tidak mengetahui apapun.

Dinda yang mendengar jawaban dari Bella itu mendengus kesal dengan jawaban dari sahabatnya itu.
Kemudian tanpa aba-aba Dinda menarik tangan Bella menuju pintu kelas mereka.

"Din, mau ngapain?" Tanya Bella setelah sampai di depan pintu kelas mereka seraya menatap Dinda yang berdiri di sampingnya seperti sedang mencari sesuatu.

"Gue penasaran aja tadi berisik banget deket kelas kita jadi gue penasaran gitu" ujarnya masi menata ke depan.

Bella yang mendengar itu, kemudian mengikuti arah pandangan Dinda dan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BELLA ANATASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang