2

3 1 0
                                    

Jangan lupa vote sama komen yaa 🤎
Soalnya vote dan komen kalian sangat berharga buat author.
Terimakasih.

Happy reading ✨

✯⁠ᴗ⁠✯

"Mah, Pah, Kak, Bella berangkat dulu ya" ujar Bella berpamitan kepada keluarganya itu.

Tari hanya menanggapinya dengan senyuman tipis dan anggukan kepala saja. Sudah biasa bagi Bella.

Sementara itu Dimas mengusap pelan rambut panjang putrinya itu.
"Semangat sekolahnya anak Papa, hati-hati di jalan ya, jangan ngebut ngebut gak baik" ujar Dimas kepada putrinya itu.

Bella menganggukkan kepalanya seraya tersenyum dan membuat sikap hormat kepada sang Papa.
"Siap laksanakan komandan" ujarnya semangat disertai dengan senyum lebarnya.

Dimas yang mendengar itu tertawa dengan kelakuan putrinya.

"Belajar yang baik Adik kesayangan Kaka, hati-hati gak boleh ngebut" ujar Rendra seraya mengacak rambut Adiknya itu.

"Dih Kaka sok-sokan suruh Bella gak boleh ngebut padahal Kaka sendiri kalau bawa motor gak pernah pelan" ujar Bella menatap sinis ke arah Rendra.

"Ya itu beda cerita Bella, udah sana berangkat nanti telat" ujar Rendra.

"Iya deh iya. Bella berangkat sekarang ya" ujar Bella kemudian berjalan menuju bagasi yang ada di rumahnya dan mengambil motor matic kesayangannya itu. Setelah itu ia berlalu pergi dari pekarangan rumahnya.

Sementara itu di dalam rumah nampaknya Dimas sedikit memberikan wejangan kepada istrinya terkait sifatnya terhadap Bella. Dimas memberikan wejangan bukan semata-mata ingin memojokkan istrinya itu tetapi hanya untuk memberikan pencerahan sedikit kepada istrinya. Dan Dimas mengatakan hal ini ketika Rendra sudah berangkat ke kampus dan juga anak bungsu mereka belum bangun. Jadi dengan begitu tidak anak-anak mereka tidak mengetahui akan pembicaraan ini.

"Mah, lain kali Mama jangan terlalu keras kaya gitu sama Bella Mah. Dan satu lagi Mama seharusnya bisa membagi kasih sayang yang merata untuk anak-anak kita Mah, bukan seperti sekarang ini Mama kelihatannya seperti lebih perhatian kepada Rendra dan Dini ketimbang Bella" ujar Dimas dengan nada suara yang lembut namun penuh penekanan itu. Andini Putri atau biasa dipanggil Dini merupakan Adik Bella yang baru berusia 4 tahun.

Tari yang mendengar itu kemudian menatap Dimas.
"Pah, Mama gak ada pilih kasih seperti itu sama anak-anak kita Pah. Mama rasa Mama sudah cukup adil kepada mereka, tidak ada sekalipun Mama membeda-bedakan anak-anak kita" ujar Tari.

"Tapi Mah, sikap Mama seperti tadi kelihatan sekali kalau Mama membedakan perlakuan antara Rendra dan Bella Mah"

"Apanya yang beda Pah? Menurut Mama itu sama saja, Bella-nya yang terlalu terbawa perasaan Pah"

Dimas nampak menarik nafasnya pelan dan menatap istrinya itu.
"Mah, apa Mama tidak merasakan perbedaan sifat Mama saat ada Bella dan juga saat ada Rendra maupun Dini di rumah?" Tanya Dimas.

Tari mengerutkan dahinya bingung dengan ucapan suaminya ini.
"Maksud Papa?"

"Mama ketika ada Bella seperti kurang semangat dan banyak murung, tetapi saat ada Rendra dan Dini Mama sangat kelihatan bersemangat dan ceria. Papa selalu memperhatikan itu Mah"

BELLA ANATASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang