SATU

1.6K 58 0
                                    

Baru seminggu ayah mereka meninggal dunia. Masih belum kering makam ayah mereka. Chika dan kedua adiknya baru saja kembali ke rutinitas masing-masing. Chika baru kembali masuk kuliah, dan sikembar Zee dan Aldo baru kembali masuk sekolah.

Siang itu ketiga anak remaja itu mendapat chat dari sang bunda yang berisi untuk meminta mereka segera pulang setelah semua kegiatan selesai. Ada yang perlu dibicarakan.

Sekedar info tambahan Granio ayah mereka adalah seorang dokter bedah jantung populer dan hebat di negara ini. Seminggu yang lalu meninggal dalam kecelakaan pesawat saat kembali dari konferens di Singapur.

Granio meninggalkan Shani seorang pengusaha butik dan FnB dengan ke3 anaknya. Yessica Alexandra atau Chika mahasiswi universitas ternama. Zeandra Marcelino atau Zee pelajar kelas XIIA 1 di SMA yang masih dimiliki keluarganya. Dan si bungsu kembaran Zee yaitu Revaldo Stevano atau Aldo yang sekelas dengan kakak kembarnya.

Teeet teet teeet

"Do, ayo langsung balik aja, bunda kan minta langsung pulang," kata Zee langsung menenteng tasnya.

"Iya Zee, guys kita duluan ya," kata Aldo menyusul Zee. Anak-anak geng mereka hanya mengangguk.

Mobil yang mereka bawa ke sekolah segera meluncur menuju rumah mereka. Dalam perjalanan mereka hanya saling bertanya ada apa bunda meminta mereka segera pulang.

Mereka sampai di rumah bertepatan dengan sang kakak yang juga sampai dirumah. Mereka masuk bersama menuju rumah.

"Bun, kami pulang," kata Aldo menyapa dengan suara kencang.

"Gak usah teriak nak, bunda di dapur," saut sang bunda setengah teriak.

"Lu kenapa sih hobi banget teriak!" Protes Chika menoyor kepala si bungsu.

Mereka menghampiri sang bunda di dapur. Bunda sudah menaruh 5 piring di meja. Mereka mengerenyitkan dahi, kok 5 piring, mereka kan ber4 apa ada tamu? Batin mereka.

"Kalian bersih-bersih ganti baju baru terus kemari makan dulu," titah sang bunda yang diangguki ke 3 dan pergi ke kamar masing-masing.

Tidak lama ke 3 nya sudah kembali ke meja makan dimana sang bunda sudah menunggu.

"Ini mau ada tamu bun?" Tanya Zee sambil mengambil lauk yang disediakan bundanya.

"Iya," jawab Shani singkat sambil tersenyum

"Sapa bun?" Tanya Aldo sambil menuangkan minum untuk dia dan saudara-sudaranya.

"Udah kalian tenang dulu, mau bunda ngomong dulu apa kalian makan dulu?" Tanya bunda Shani.

"Ada apa sih bun?" Tanya Chika geregetan.

Ting tong

Bel depan berbunyi. Sang bunda pun bangkit menuju pintu depan meninggalkan kebingungan anak-anaknya.

"Christy?" Tanya bunda Shani membuka pintu rumah.

"Iya tante, saya Christy," jawab gadis manis itu.

"Silahkan masuk, kamu mau ganti baju dulu? Nanti saya tunggu diruang makan," kata Bunda Shani menutup pintu. Christy hanya mengangguk.

"Bi Asih, tolong tunjukin kamarnya," kata bunda meminta Art untuk mengantar Christy ke kamarnya.

Saat Christy lewat semua mata di meja makan menatap penuh kebingungan. Seorang gadis dengan seragam SMA yang sama dengan si kembar membawa koper menuju lantai atas letak kamar istirahat berada.

"Itu siapa bun?" Tanya Chika saat bundanya kembali ke tempat duduknya.

"Nanti bunda jelaskan, makan dulu aja," kata bunda Shani hanya tersenyum. Ke 3 anaknya pun akhirnya memilih makan dulu daripada membantah sang bunda.

Tidak lama Christy bergabung bersama mereka duduk di sebelah Shani dan ikut makan bersama mereka. Christy tampak canggung dan gelisah selama duduk diantara keluarga itu.

Selesai semua makan Bi Asih membereskan meja menyisakan minum mereka di atas meja makan.

"Oke bunda mau bicara, sebelumnya bunda cuman mau bilang makasih sama semua, udah bisa pulang tepat waktu, dan Christy terima kasih sudah mau datang," kata bunda Shani membuka obrolan.

"Dan bunda minta kalian dengarkan bunda bicara sampai selesai, jangan dipotong dulu," kata Bunda Shani lagi.

"Jadi Christy ini adalah adik kalian," kata bunda Shani mulai bicara nadanya sedikit bergetar. Ke 3 anaknya bingung, Chtisty hanya menunduk.

"Maksudnya gimana bun?" Tanya Chika.

"Iya, jadi Christy adalah anak ayah kalian dari istri keduanya," kata Bunda Shani lagi.

"Apa!!!???" Teriak ke 3 nya spontan membuat tubuh Christy bergetar ketakutan.

"Diam dulu," kata Shani meminta k3 nya tenang.

"Ya ayah kalian sudah menikah lagi cukup lama, kalian memang tidak pernah kami ceritakan karena itu permintaan bunda," kata Shani kali ini matanya mulai meneteskan air mata. Sakit yang dia pendam selama ini akhirnya terkuak.

"Kok ayah tega sama bunda!" Kata Aldo memasang wajah marahnya.

"Terus urusan dia disni apa bun! Minta warisan?!" Bentak Chika kasar. Christy semakin ketakutan.

"Chika! Bunda belum selesai," kata Bunda Shani lagi.

"Terus apa bun cepet jelasin!" Kata Chika mulai tidak sabar.

"Ayahmu meninggal saat pergi dengan ibunya Christy, ibunya juga meninggal bersama ayah, dia udah gak punya siapa-siapa lagi," kata Shani melanjutkan.

"Terus dia mau kesini? Tinggal disini? Sama kita? Gak tau malu banget!!!" Bentak Aldo.

"Aldo! Bunda gak pernah ngajarin kamu gak sopan!" Bentak Shani balik membuat Aldo tertunduk menahan emosi.

"Gimanapun dia saudara kalian, kalian satu ayah, menjadikan dia juga saudara kandung kalian, jadi bunda minta dia pindah kesini, dia udah gak punya siapa-siapa," kat bunda Shani lagi.

"Chika gak sudi!" Bentak Chika emosi.

"Aldo juga, ngapain dia tiba-tiba kesini, ini bukan tempat dia!" Bentak Aldo meninggalkan ruang makan diikuti Chika.

"Zee dengerin bunda dulu, kasian Christy dia udah gak punya siapa-siapa, dia gak punya tempat lain selain disini, suka gak suka Christy tinggal disini," kata bunda.

"Terserah bunda," zee pun pergi meninggalkan Bunda Shani dan Christy.

"Tante, Christy bisa nyari kos kosan kok, maaf merepotkan, Christy gak mau bikin hancur perasaan kakak-kakak, maaf ya tante," kata Christy hendak beranjak pergi.

"Gak Christy, ini rumahmu juga, ini rumah ayahmu juga, disini semua tersakiti, kamu juga, bunda yang mau kamu tinggal disini, udah biarin aja kakakmu, maaf ya sayang kamu korban dari semua ini, kakak-kakakmu juga, bunda cuman minta maafin ayah ya biar ayah tenang," kata Shani memeluk Christy. Keduanya menangis bersama disana.

Didalam kamar Zee hanya bisa diam termenung. Kenapa ayah pergi meninggalkan banyak hal yang membuat semua jadi lebih berat dari sebelumnya, batinnya.

Adik yang tidak diharapkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang