Setelah di rawat selama 3 hari akhirnya Christy diijin kan pulang. Zee dan Aldo menjemputnya di rumah sakit.
"Ayo dek, mau pake kursi roda apa jalan?" Tanya Zee.
"Jalan aja kak," Christy turun dari tempat tidur, namun sepertinya karena lama berbaring kakinya masih lemas sehingga dia hampir terjatuh.
"Gue gendong aja ya," kata Aldo menggendong Christy di punggungnya.
"Kak, Marsha sama Muthe boleh ikut kerumah?" Tanya Christy ragu.
"Boleh, ayo," kata Zee menarik Marsha yang kemudian Marsha menarik Muthe. Marsha memerah wajahnya.
Sesampainya dirumah Christy tidak mau digendong, katanya biar bunda gak khawatir. Akhir kedua kakaknya hanya menemani berjalan di belakangnya.
"Christy pulang," katanya sepelan mungkin.
"Selamat pulang adek!!!" Saut Chika dan bunda sudah membawa minum dan pernak pernik macam mau perayaan ulang tahun di ruang keluarga.
"Ya ampun, harusnya kan ini buat kak Chika bun," kata Christy.
"Gak papa, kak Chika yang minta, ngerayain ultahnya barengan ngerayain kamu pulang dengan sehat," kata bunda memeluk Christy.
"Makasih kak Chika, maaf ya jadi gak ngerayain ultah kakak," kata Christy memeluk Chika kali ini.
"Gak papa sayang, maafin kakak ya, kalo bukan karena Zee dan kamu yakinin kakak, mungkin kakak masih jahat kayak dulu," kata Chika cemberut.
"Kak Chika gak pernah jahat kok, kak Chika cuman belum sayang aku, makanya aku harus bikin kak Chika tau kalo aku sayang kalian," kata Christy dengan mata berkaca-kaca.
"Sini, kalian semua anak bunda, gak ada yang di bedain, semua kesayangan bunda," kata bunda ikut memeluk Christy dan Chika, diikuti Zee dan Aldo.
"Kalian dari tadi?" Tanya Ashel yang muncul dari dapur. Marsha dan Muthe hanya mengangguk gak berani merusak suasana.
"Ehem, bund, kakak, ini tamunya dianggurin,"kata Ashel memecah keheningan.
"Oia wkwkwk, ayo-ayo, kalian duduk dulu, ini kue nya dimakan, bunda sama Ashel nyiapin makan dulu," kata bunda menggandeng Ashel kembali ke dapur.
"Kok ada kak Ashel?" Tanya Christy menyuarakan kebingungannya Muthe dan Marsha.
"Oh, Ashel kan rumahnya di sebelah," jawab Aldo seakan menyembunyikan sesuatu.
"Ashel tunangannya Aldo," jawab Chika dan Zee berbarengan membuat muka Aldo merah dan dirinya salah tingkah.
"Oooooo, kok bisa gak ada yang tau ya disekolah," kata Muthe.
"Ngapain sih bahas gituan," kata Aldo.
"Iya kita bahas di cerita lain aja ntar" saut Thor_thor.
"Dah daripada gosip terus ayo ke meja makan aja, kayaknya dah mau siap tuh," kata Chika mengajak mereka semua.
"Jadi gini ya rasanya jadi anak pemilik yayasan," bisik Muthe pada Christy.
"Hush mulutnya," protes Marsha.
"Sha, kayaknya kak Zee naksir kamu deh," kata Christy menggoda Marsha yang jadi blushing.
"Ayo, makan dulu nanti baru kita cerita-cerita lagi," kata bunda mengajak mereka semua makan.
Selesai makan mereka semua kembali berkumpul diruang keluarga. Bunda menatap anak-anak dengan senyum bahagia dan sedikit meneteskan airmata.
"Bunda kenapa," Christy yang sadar langsung menghampiri bunda dan mengusap air matanya.
"Udah lama rumah ini gak seramai ini, bunda seneng, Christy gak cuman hadir sebagai keluarga tapi juga membawa kebahagiaan, makasih ya nak," kata bunda mengecup pucuk kepala Christy.
"Iya, nih, kalian sering-sering main ke mari gak papa kok, biar rumah gak sepi," kata Chika. Disambut sorakan gembira Marsha dan Muthe.
"Beneran gak papa kak? Mereka cuman bisa bikin berantakan soalnya," kata Christy melirik kedua temennya yang jadi cemberut.
"Gak papa, kalo perlu kalian manggil tante, bunda juga aja, biar semua kayak anak bunda, bunda seneng banget disini," kata bunda.
"Asiikk," kata Muthe dan Marsha.
"One step closer nih," kata Christy menyikut Zee. Zee langsung salah tingkah dan kabur ke dapur. Yang lain tertawa melihat tingkah Zee.
"Emang bang Zee sama abang Aldo temennya gak pernah kesini bun?" Tanya Christy.
"Dulu sering, tapi dah lama gak pernah, seringan mereka yang keluar, biasanya Ashel yang nemenin bunda, tapi Acel juga lagi sibuk belakangan ini," kata Bunda Shani.
"Kak, kakak tunangan kak Aldo?" Tanya Muthe to the point. Ashel langsung panik.
"Haha, gue yang bocorin cel," kata Chika tertawa.
"I.. iya, tapi kalian diem-diem aja ya," kata Ashel mukanya memerah.
Mereka asik berbincang ngalor ngidul hari itu. Saling mengakrabkan satu dan yang lain. Mengembalikan kehangatan di dalam keluarga ini.
Bunda selalu berdoa agar diberi kemudahan dan kelapangan dalam menerima Christy, dan Tuhan mengabulkan dengan Christy menjadi pemberi cahaya kebahagiaan di keluarga baru nya.
Mencairkan Zee yang sedingin kulkas, melunakan Aldo yang sekeras batu, dan mendinginkan Chika yang sepanas api, dan selalu berusaha memberi ketentraman pada bunda.