Sepulang sekolah saat Christy, Marsha dan Muthe akan keluar kelas mereka dikejutkan dengan Aldo dan geng nya yang ada di depan kelas.
"Kak, sori jaketnya ku pake dulu ya nanti ku balikin," kata Christy.
"Pake aja, lu kalo ada selain gue yang ganggu lapor aja ma mereka ya," kata Aldo. Christy memandangi wajah anak buah Aldo yang ada beberapa lebam di wajahnya.
"Lu pada kenapa kak?" Tanya Muthe polos. Tapi anak buah Aldo tidak ada yang berani menjawab.
"Gue duluan, bilang Zee, jangan pulang ke maleman, tar kalian sakit," kata Aldo pergi diiringi gengnya.
Mereka ber3 hanya bengong. Gak lama Zee datang. Dirinya agak panik saat melihat Aldo dan gengnya datang ke kelas Christy.
"Lu gak papa?" Tanya Zee. Christy hanya senyum dan menggeleng.
"Ya udah ayo pulang," kata Zee menarik tangan Christy.
"Kak Zee jaketnya ku pake dulu ya," teriak Marsha yang dijawab anggukan dan senyum dari Zee.
Sejak hari perlahan mulai berkurang pembullyan terhadap Christy. Karena Aldo walau tidak banyak bicara cukup menjaga Christy.
Siang itu saat akan pulang sekolah Christy pamit lebih dulu pada Marsha dan Muthe. Namun saat akan sampai di parkiran dirinya di hadang Kathrina dan Eli.
"Lu tu siapa sih udah ngambil-ngambil Zee sekarang Aldo juga sok bela lu!" Kata Kathrina nge gas.
"Kak plis jangan sekarang!" Kata Christy berusaha ngehindar.
"Mau kemana lu! Gak ada!" Bentak Eli pada Christy.
Plak
Kathrina menampar pipi Christy hingga sudut bibirnya terluka terkena kuku Kathrina.
"Seret aja!" Kata Eli. Kathrina dan Eli menyeret Christy.
Sementara Marsha dan Muthe yang telah sampai di parkiran bingung melihat Zee yang masih disana.
"Lho kak kok gak pulang?" Tanya Marsha.
"Nunggu Kitty, Christy nya mana?" Tanya Zee bingung. Tampang mereka sama-sama bingung.
"Ah tolol lu!" Kata Aldo yang kebetulan mendengar obrolan mereka langsung lari balik ke dalam sekolah diikuti ke 3 nya.
Ditempat Christy, saat ini dia dikunci digudang. Ada 5 orang pria suruhan Kathrina dan Eli mengikat Christy.
"Mau apa kalian!" Kata Christy mulai panik.
"Udah neng, kita ajakin neng bersenang-senang" kata salah satu pria itu dengan wajah mesumnya.
"Jangan pak tolong, jangan!" Christy mulai takut.
"Udah neng diem aja tar juga enak!" Kata pria lain coba mengelus pipi Christy namun Christy memalingkan muka.
Plak!
"Bisa diem gak lu!" Kata pria lainnya lagi.
"Ayo dah keroyok aja langsung!" Kata pria yang paling bongsor.
"Bang beresin, gue gak gak mau tau!" Kata Kathrina meninggalkan ruangan itu bersama Eli.
"Udah neng jangan berontak tar tambah sakit, nikmatin aja," kata pria terakhir. Mereka mulai maju mendekati Christy.
"Abang!!! Muthe!!! Marshaaa!!!" Teriak Christy yang mulutnya langsung dibekap.
"Diem gak lu!" Kata salah satu pria mengeluarkan pisau dan menodongkannya diwajah Christy.
Air mata Christy pun menetes deras. Dirinya udah tidak bisa berpikir. Hanya bisa meronta dan berusaha teriak.
"Ck, cerewet banget sih!" Kata pria yang memegang pisau menempelkan ujung pisaunya pada leher Christy.