1 : ( move on )

112 1 0
                                    

Sea tidak melihatnya secara langsung tapi postingan seseorang di sosial media yang baru saja ia lihat membuatnya termenung, melamun dengan pandangan kosong. Dia tampak baik-baik saja, dia tertawa lepas dengan cake ulang tahun di ke-dua tangannya senyumnya mekar dengan sempurna. Binar bahagia terlihat kala dia melihat ke arah kamera untuk sesaat.

Lalu fokus kamera mengikuti laki-laki itu kembali mencari seseorang bersama dua cewek yang ia yakin orang yang cukup penting bagi seseorang yang akan dirayakan di sana. Pedih, mengingat dulu dia pun dirayakan seperti itu. Walau tidak seasik sekarang saat dia melakukannya tanpa rasa sungkan dan begitu lepas.

"Eh, di mana orangnya?"

"Di belakang, cepet lilin nya ke buru mati."

"Sini, di sini!"

Terdengar bisikan dari beberapa orang di sana sementara fokusku pada punggung tegap yang terlihat fokus mencari seseorang. Aku meringis lagi dan lagi.

Suara heboh muncul di sebrang sana dan terlihat sosok perempuan yang sejak tadi di cari tampak malu-malu menutup wajahnya dan juga terkejut. Sea berdecak kesal, sialan.

Sudah cukup, aku lempar ponsel ke kasur dan menutup mata sejenak. Yang gila di sini sebenarnya siapa aku atau mereka.

Sepertinya aku yang gila sendiri, sakit sendiri dan berharap seorang diri. Setelah ini apakah masih tersisa harapan? Jawabannya masih.

Gila, bukan.

Berjuta rasa sakit tidak bisa membuatku berenti. Ini sih tidak ada apa-apa nya Sea pernah merasakan hal yang lebih menyakitkan dari ini.

Aku pejamkan mata pelan dan perlahan semua menggelap, bukan mati dia hanya tertidur untuk melupakan rasa sakitnya sejenak.

Rasanya sangat menyakitkan ya melihat kamu merayakan cinta barumu.

Lalu kenapa aku tidak sedirayakan itu waktu dulu apa memang aku tidak selayak itu untuk dirayakan? Salahku di mana tolong jelaskan. Kurangku di mana tolong katakan.

Aku sakit sendirian, ini kamu ke mana. janji mu mana, hadirmu pun tak ada. Aku hilang arah sementara kamu sudah menemukan arah dan tujuan baru. Aku tau sudah tertinggal begitu jauh.

Aku masih berharap kamu balik, aku masih menyimpan foto kita di galeri. Memang, gila. Aku melakukannya untuk kita kenang saat kembali lagi nanti, temui aku sekali lagi akan ku jelaskan semuanya.

Aku tak sanggup tanpamu, aku butuh kamu. Aku lemah. Kembalilah temui aku dengan sisa kehancuran yang masih tersisa walau sedikit.

Tolong aku, aku masih menyayangimu. Temui aku.

Sea.

***

2 tahun yang lalu...

Buku Sea terlalu bersih belum ada warnanya, mungkin ada tapi samar-samar karna dia tidak pernah sepeka itu terhadap apa yang akan tercipta di buku tersebut.

Suara ketukan pintu membuat gadis dengan piyama berwarna maroon itu terbangun di liriknya jam menunjukkan pukul tiga dini hari. Siapa juga yang bertamu semalam ini omel Sea menggerutu dalam hati. Lalu kembali dia pejamkan mata karna besok pagi dia harus kembali bekerja sementara matanya baru bisa terpejam satu jam yang lalu.

MOVE ON (Hiatus) 18+ ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang