TWOO

2.7K 14 0
                                    


Naomi POV








Apakah menurut kalian menikah di umur 23 terlalu muda?

Tapi pernikahan bahkan sudah terlintas di pikiranku sejak umur 8 tahun, itu adalah saat pertama kalinya aku melihat pria paling tampan di hidup ku, arthur. Padahal saat itu arthur berusia 15 tahun, seusia dengan kakak lelaki ku. Aku begitu susah menghafal perkalian, tapi semua tentang arthur tersimpan rapi di ingatanku. Matanya yang tajam, hidung nya yang mancung, rambutnya yang hitam, tubuhnya yang begitu besar juga tinggi, serta bagaimana dirinya bicara semua tersimpan rapi di ingatanku. Seolah memori ingatanku hanyalah untuk dirinya saja dan tidak tersisa untuk lainnya.

Dia adalah teman kakak lelakiku, dan saat dia bertamu ke rumah ku, saat itu lah aku langsung menyukainya.

Dia cinta pertama ku, dan aku berharap yang terakhir bagiku. Memikirkan nya saja mampu membuat dadaku berdebar, dan aku sangat menikmati setiap debarannya.

Pertanyaannya kenapa aku bisa begitu mendambakan arthur? Dari begitu banyak lelaki yang mengejarku, hanya arthur yang terlihat tidak tertarik padaku, dia bahkan selalu mengusirku, menjauhiku dan selalu ketus padaku. Sangat amat berbeda dengan semua lelaki yang justru mengejarku dan tergila gila padaku. Hanya arthur saja pria yang berani menolakku.

Aku juga sudah sangat sering menggodanya, Tapi dia tidak pernah merespon ku sama sekali, cih! jual mahal sekali.

Dia memang menyebalkan, tapi aku sudah terlanjur mencintainya.

Dan beruntung nya aku ketika saat itu tiba, kalian pasti bertanya bagaimana bisa arthur dan aku menikah?

Apa kalian fikir aku menjebaknya? walaupun aku sempat berfikir melakukan itu, tapi sebenarnya tidak. Semua ini justru karna perjodohan yang di lakukan kedua orang tuaku.

Keberuntungan lainnya dulu kami adalah tetangga, dan aku sering sekali main ke rumah arthur dan mendekati ibunya arthur, berlaga sebagai seorang perempuan manis baik hati dan rajin menabung, usaha ku selama ini membuahkan hasil, ibu nya arthur sangat menyukaiku.

Saat itu pindah ke kota lain, dan dia melanjutkan study nya di luar negeri selama lima tahun. Aku hampir gila rasanya, karna tidak bisa melihat pria tampanku, saat itu aku pun masuk kedalam dunia modeling. Berkat wajah cantik dan bady ku yang sexy semua jalan pun berjalan mulus, dan dengan waktu beberapa tahun pun aku sudah menjadi model papan atas.

Dan di usia ku 23 tahun, arthur pun kembali ke negara kelahirannya. Beruntung nya saat itu arthur masih saja melajang.

Ibu arthur yang takut anak nya menjadi perjaka tua pun menjodohkan kami, kembali lagi ibu arthur sangat menyukaiku, di tambah arthur sangat penurut pada ibunya.

Walaupun saat ini usia ku 23 tahun dan artinya arthur berusia 30 tahun tetap saja tidak merubah perasaanku, bahkan di umur segitu dia semakin tampan dan sangat dewasa, yatuhan dia benar benar idamanku.

Dan saat itu tanpa berfikir panjang, aku langsung memberikan persetujuan ku tentang perjodohan ku.

Defenisi jodoh tidak akan kemana!

Dan ya! Kini impian ku menikah dengan nya menjadi kenyataan, rasanya masih seperti bermimpi. Walaupun setelah menikah arthur belum menyentuhku sama sekali, dia seperti menjaga jarak denganku, ntah kenapa tapi aku tidak akan berhenti sampai di sini. Tentu aku akan terus berusaha dengan keras sampai dia mencintaiku, aku bersungguh sungguh. Aku tidak akan menyianyiakan kesempatan ini.

Terdengar suara langkah kaki dari tangga yang ku yakini adalah langkah kaki arthur yang menuju ke tempatku, untuk sarapan bersama. Aku menoleh ke samping dan melihat nya berjalan dengan santai, kini dia tampak begitu rapi mengenakan stelan kantor dengan lengan bajunya sedikit di lipat memperlihatkan lengan kekar nya yang berurat, membuatku meneguk ludah betapa sempurna arthur di mataku.

Dia duduk tepat di depanku dan mataku masih belom bisa berhenti menatap nya.

"Apa kau akan kenyang jika menatapku saja? "

Lamunan ku buyar saat mendengar suara berat arthur. Apa maksudnya dengan kenyang? Aku pun tersenyum.
"Apa aku boleh menyicipimu?
Godaku kesekian ribu kalinya pada arthur, kemudian kembali tersenyum nakal padanya.

" berhenti menggodaku. "
Jawab arthur cuek kemudian meminum teh yang sudah ku buatkan untuknya dan juga sarapan pagi kami.

"Apa hari ini aku boleh ikut ke kantor denganmu? " tanyaku karna arthur belum pernah mengajakku ke kantor nya.

Arthur tampak mengunyah makanan nya dengan tenang. "Untuk apa? "  jawabnya tanpa menatapku.

"Kau kan belum memperkenalkan ku pada karyawan kantormu. "

"Bukankah kau model terkenal? Semua orang pasti sudah tau." ketus nya.

Mengingat pernikahan kami saat itu sempat di sorot begitu banyak media, aku masih ingat arthur saat itu sangat tidak nyaman karna begitu banyak wartawan. Bagaimana tidak heboh, arthur adalah pengusaha sukses dan aku adalah model yang cukup terkenal. Tentu para wartawan tidak akan menyianyiakan kesempatan untuk mengambil gambar kami.

"Tapi aku ingin suamiku sendiri yang memperkenalkan ku. " Bujuk ku.

Tanpa ku sadari arthur sudah selesai dengan sarapan nya, dia memang sangat cepat jika makan. Dia berdiri kemudian melihat jam pada lengannya.

"Aku akan pergi. " ujarnya tidak merespon ucapanku, lihat lah! Dia selalu saja menghindar.

Aku pun ikut berdiri dan mendekatinya.
"Sebentar." ujarku membenarkan dasinya yang kurang rapi, kemudian tersenyum manis padanya. "Sudah " lanjutku menatap arthur yang saat ini begitu dekat denganku namun lagi dan lagi dia memalingkan wajahnya dariku.

Arthur berdehem kemudian ingin berbalik pergi dariku, Dengan cepat aku menahan lengan nya.  Damn! Keras sekali, begitu besar saat aku menyentuhnya. Aku meneguk ludah ku kemudian berusaha untuk tidak gugup di depannya. "Tidak ada kecupan istrimu ini? " ujar ku memanyunkan bibir ku, kode agar arthur menciumku.

"Aku akan terlambat. "
Ujar nya melepaskan pegangan ku pada lengan kekar nya, kemudian langsung pergi menjauh.

Aku menatap punggung lebar arthur yang kini semakin jauh.
"Arthur dengar! aku akan datang ke kantor mu dan kau harus memperkenalkanku pada semua karyawan mu! " kesalku karna dia benar-benar tidak ingin menyentuhku sama sekali.

Apa aku kurang cantik? Apa aku kurang sexy? Kenapa dia tidak melirik ku sedikit saja! Rasanya harga diriku benar benar terluka.

Sebagai seorang model, orang orang membayar ku ratusan hingga milyaran untuk melihatku atau mendekatiku. Sedangkan arthur? Bahkan ku sentuh saja dia tidak mau.

Liat saja! aku akan cari segala cara agar kau tergila gila padaku arthur! Aku pastikan kau bukan hanya tunduk pada ibu mu, tapi juga padaku!





_____

Next?




My Naughty WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang