Rawan typo, mohon di maklumin yah
♥♥♥.
.
.
.
Arthur menghela nafas berat kemudian menatap keluar jendela mobil milik nya. Cuaca terlihat begitu cerah dan awan begitu biru, sungguh berbeda dengan suasana hati Arthur saat ini. Terlihat lalu lintas hari ini berjalan lancar dan orang orang melakukan aktivitas nya masing-masing.
Dunia masih baik-baik saja dan semua orang masih beraktivitas saat dunianya sendiri sudah berhenti sejak lama. Selama ini Arthur melakukan apa yang orang tuanya inginkan, bukan yang dia inginkan. Bagi arthur, dunia hanyalah tempat menyedihkan. Di mana kepalsuan selalu ada di mana mana. Arthur tidak mempercayai siapapun bahkan pada dirinya sendiri.
Arthur melihat cincin di jari manis nya, arthur melepaskan cincin tersebut kemudian melihat cicin itu lama. Arthur tertawa masam saat melihat nya, baginya cincin itu adalah tambahan beban baginya, rantai tambahan dari semua yang mengikatnya.
Pernikahan?
Yang benar saja, arthur bahkan tidak pernah memikirkan walau di dalam mimpi.
Pernikahan, cinta, keluarga?
Jika bukan ibu nya yang memohon padanya, maka Arthur mungkin tidak mau menerima perjodohan sialan itu.
Apalagi menikahi Naomi si gadis penggoda yang selama ini selalu saja mengganggu nya, Arthur bahkan tidak menyukainya sama sekali. Walau Naomi begitu cantik dan sexy, tetap saja dia bukan tipe Arthur. Naomi begitu cerewet dan kekanakan bagi Arthur yang sudah berkepala tiga tahun ini.
Menikah dengan Naomi rasanya menjadi seorang pedofil, apalagi Arthur kecil sempat hidup bertetanggaan dengan Naomi. Persis seperti ayah yang membesarkan anak.
Arthur menyimpan cincin tadi ke dalam jas nya kemudian merapikan pakaiannya. Karna ternyata sudah sampai di kantor Arthur yang mewah. Arthur turun dari mobil, begitu banyak pasang mata yang mengagumi sosok Arthur layaknya seorang artis papan atas.
Arthur merogoh kantong nya saat ponsel nya berbunyi kemudian menjawab panggilan tersebut.
"Apa? " ujar Arthur kaget , setelah mematikan telepon kemudian Arthur segera berjalan menuju lif lantai 3
Arthur memijit pelipisnya , kali ini ntah kekacauan apalagi yang akan terjadi.
Arthur sampai di lantai tiga kemudian segera keluar dari lift menghampiri tempat para karyawannya.
Terdengar suara tawa dan sorakan dari pada karyawannya.
Terlihat para karyawan Arthur berdiri memegang kamera HP mereka, menfoto/merekam orang yang ada di hadapan mereka saat ini.
"Ekhem! " dehem Arthur membuat suara heboh di kantor tersebut menjadi hening seketika, mereka tampak kaget melihat Arthur berdiri tegap di ujung, dengan kedua tangan berada di kantong celana.
Para karyawan pun berjalan kepinggir dengan takut agar Arthur dapat melihat siapa biang kerusuhan di kantor nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Wife
RomanceNafas memburu seiring dengan cepat nya gesekan jari nya sndiri membelai sebiji kacang di kemaluannya yang memerah, tak lupa kancing baju yang terlepas membuatnya ikut meremas kuat dadanya yang kini seakan menantang siapapun untuk melahapnya. "Shh...