Bukankah rasa peduli juga sebagian dari perasaan? Tapi aku ingin lebih dari itu.
—Naomi.
.
.
Naomi menatap ke arah jendela besar di rumah nya, memperlihatkan beberapa bintang yang bermunculan malam ini. Sedangkan kakinya tenggelam sampai sebetis di dalam kolam renang yang menghadap ke jendela besar rumah Arthur. Tidak di ragukan lagi selera Arthur memang benar benar bagus.
Naomi menggigit coklat yang tadi di berikan oleh kakak nya, membuat suasana hati Naomi menjadi lebih baik rasanya. Naomi tersenyum merasakan manis dari coklat tersebut, rasanya memang sudah lama tidak merasakan manis seperti ini. Menjadi model memang harus sangat menjaga pola makan, agar tubuh indah Naomi tidak terlihat berlemak saat di kamera.
"Bukankah kau takut gendut. "
Naomi menoleh melihat Arthur berdiri di belakang dengan kedua tangan yang masuk ke dalam saku celananya.
"Willie memberikannya, mama bilang tidak boleh menolak pemberian orang. "
Mendengar kata 'mama' membuat Arthur sejujurnya sedikit merasa kasian pada Naomi, yang belum tau apa apa tentang ibunya.
Arthur mendekat lalu duduk tepat di sebelah Naomi, Arthur juga ikut merendam kakinya di kolam bersama Naomi.
Naomi yang melihat hal tersebut merasa kebingungan, kenapa Arthur mendadak mendekatinya? Apa Arthur mulai menyukainya? Atau sesuatu telah membentur kepalanya sehingga mau duduk bersebelahan dengan Naomi.
"Kau pasti merindukan ku ya? "
Ujar Naomi tersenyum lebar."Jangan berharap. " balas Arthur yang menyesali duduk di sebelah Naomi.
"Arthur apa kau menyukaiku? "
"Tidak."
"Sedikit saja? "
"Hn."
"Kenapa? Apa aku kurang cantik, kurang sexy kah? "
"Apa kau fikir aku menyukai seseorang hanya karna fisik saja? Aku bukan dirimu Naomi. "
Deg'
Naomi memanyunkan bibirnya tidak Terima. "Siapa bilang! Aku tidak begitu. " Ujar Naomi tidak Terima dengan ucapan Arthur "Memangnya type mu seperti apa? Aku bisa jadi apa yang kau mau. " Lanjut Naomi layak nya seorang anak kecil yang menginginkan mainan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Wife
RomanceNafas memburu seiring dengan cepat nya gesekan jari nya sndiri membelai sebiji kacang di kemaluannya yang memerah, tak lupa kancing baju yang terlepas membuatnya ikut meremas kuat dadanya yang kini seakan menantang siapapun untuk melahapnya. "Shh...