FOUR

2.1K 12 0
                                    


...

Naomi meraih kancing belakang bra nya, nafas nya memburu karna emosi nya yang terpancing. Namun tangan naomi terhenti sendiri saat sadar Arthur di hadapannya justru memperhatikan dengan tatapan dalam.

"Kenapa berhenti? "
Ujar Arthur memecah keheningan

Naomi mengerjapkan mata nya beberapa kali saat sadar sedang melakukan hal bodoh karna emosi nya tadi meledak, kini dia berdiri dengan tubuh setengah telanjang di hadapan Arthur, walaupun Arthur adalah suaminya sendiri tapi Arthur belum pernah menyentuh Naomi sedikitpun.

Sejujurnya Naomi tersinggung karna Arthur menilai penampilan Naomi murahan, padahal Naomi adalah seorang model yang sangat mementingkan penampilan. Mendengar ucapan Arthur membuat Naomi merasa jika Arthur sangat menghina selera berpakaian Naomi. Padahal di luaran sana banyak orang yang mau membayarnya mahal untuk penampilan Naomi, Tapi Arthur justru merendahkan penampilan Naomi.

Tiba tiba arthur maju selangkah lebih dekat pada Naomi. Seumur hidup baru kali ini rasanya Naomi punya rasa malu di depan Arthur. karna di tatap oleh Arthur yang justru memperhatikan aksinya bodoh nya, Tanpa mencegahnya. Naomi sontak mundur selangkah namun punggung putih nya langsung merasakan pintu di belakang, yang artinya tidak ada jalan lagi. Ntah Arthur mendengar suara degub jantung Naomi yang berdebar begitu kencang atau tidak.

Arthur mengangkat dagu Naomi pelan, menatap dalam mata coklat Naomi yang begitu indah. "Apapun yang sudah menjadi milikku, sekalipun aku tidak menyukainya—Tetap saja tidak ada yang boleh menatap apalagi menyentuh nya. Tidak perduli jika di hadapanku kau mengenakan pakaian atau tidak, tapi di depan umum kenakan lah pakaian yang pantas. " Naomi yang mendengar suara berat Arthur justru terpaku melihat wajah tampan suami nya dari jarak yang sangat dekat untuk pertama kalinya, bahkan hidung Arthur yang mancung menyentuh pipi nya seakan mereka sedang berciuman. Benar-benar seperti rollercoaster rasanya, beberapa menit lalu rasanya di buat meledak oleh Arthur tapi kini di buat meleleh dengan mudah nya. Dan hanya Arthur yang dapat melakukan semua itu.

Tangan Arthur bergerak ke belakang punggung Naomi, kembali mengaitkan kancing bra Naomi yang sudah terbuka.
"Milikmu memang besar, itu yang ingin kau dengar dariku bukan? Sekarang tidak perlu memamerkan nya pada siapapun lagi. " Bisik Arthur kemudian mundur menjauh dari Naomi.

Arthur melepaskan jas nya kemudian melampirkannya pada pundak kecil Naomi, tentu jas tersebut terlihat sangat kebesaran di tubuh naomi yang ramping. "Pakai ini, setelah mengenakan pakaian mu." lanjut Arthur kemudian berbalik berjalan menjauhi Naomi.

Di sana Naomi masih terpaku pada posisi nya, Perlahan senyumnya merekah. Apakah Arthur mulai menyukai nya? Naomi yang merasa barusan mendapatkan serangan posessif dari suami nya tersebut kini semakin tergila gila pada sosok Arthur. Ntah itu hanya untuk menjaga reputasinya saja atau tidak, setidaknya tanpa Arthur sadari dia baru saja mengakui Naomi sebagai milik nya.

"Kau harus mencintai ku Arthur, harus!"
Ujar Naomi pelan seakan itu adalah sumpah yang harus terjadi.












✿✿✿

Mata indah itu terpejam merasakan setiap tetesan air yang mengaliri tubuh putih bersihnya. Sekilas ingatan siang tadi teringat oleh Naomi yang saat ini mandi di bawah shower. Mengingat bagaimana tangan kekar Arthur menyentuh punggungnya, mengingat bagaimana wajah tampan itu bisa begitu dekat dengannya, bahkan Naomi masih ingat aroma mint dari nafas Arthur. Yatuhan, Naomi benar-benar memuja Arthur—Suaminya sendiri.

Perlahan tangan Naomi bergerak menyentuh payudaranya, Memainkan puting nya sendiri kemudian melenguh nikmat. Membayangkan jika Arthur menjilat atau bahkan mengisap puting Naomi yang kini mengeras akibat terangsang. Naomi menggigit pelan bibir bawahnya sambil meremas kedua payudaranya dengan kuat, Sesekali menamparnya pelan. "Ngh." lenguh Naomi merasakan panas di tubuhnya akibat terangsang.

Merasakan kedua kakinya tidak tahan menahan sensasi nikmat tersebut, Naomi pun duduk di lantai tersebut kemudian membuka lebar paha nya. Jari lentiknya mencubit pelan klitoris yang sudah menegang tersebut kemudian perlahan menggesek nya.

"Shhh. . "Desahan nikmat tersebut pun tak bisa Naomi tahan lagi, kini vaginanya sudah cukup basah untuk di masuki oleh sesuatu yang besar dan berurat, seperti penis Arthur contoh nya.

Walau yang di lakukan Naomi hanya menggesek klit nya saja, tetap saja Naomi merasa begitu nikmat. Sambil membayangkan jika saat ini arthur yang  menyetubuhi nya.

" akhh ahhh. . Arthurhh emhhh. "
Desahan tertahan Naomi saat cairan milik nya akhirnya keluar membasahi jari lentiknya, nafasnya memburu dan tubuhnya menjadi lemas.

Naomi segera menyelesaikan mandinya, kemudian mengikat handuk pada tubuh nya lalu keluar dari kamar mandi.

Naomi di kagetkan oleh Arthur yang berdiri di depan kamar mandinya, Naomi yang takut ketahuan pun mendadak gugup saat melihat Arthur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naomi di kagetkan oleh Arthur yang berdiri di depan kamar mandinya, Naomi yang takut ketahuan pun mendadak gugup saat melihat Arthur. Jantung saat ini rasanya ingin meledak. Takut jika Arthur tau bahwa barusan saja Naomi masturbasi sambil membayangkan Arthur.

"Kenapa lama sekali? "

"Kenapa kau menungguku? Bukankah kamar mandi di rumah ini banyak. "

"Aku malas ke tempat lain. "

Naomi mengulas senyum, kemudian mendekat pada Arthur lalu mengalung kan lengannya pada leher Arthur. "Kenapa tidak mandi bersama saja eum? Kita bisa saling membersih kan satu sama lain. " ujar Naomi menempelkan tubuhnya pada Arthur.

Arthur yang merasakan lengan Naomi di lehernya serta tubuh Naomi menempel padanya. "Aku tidak tertarik dengan tawaran mu. "

"Bagaimana jika ini permohonan? "
Ujar Naomi menggoda Arthur kemudian mengecup singkat tengkuk Arthur.

Arthur yang merasakan kecupan pada tengkuknya kemudian langsung melepaskan kalungan tangan Naomi pada lehernya. "Aku tidak menyangka gadis kecil yang dulu begitu polos, Kini menjelma menjadi jalang kecil." Sarkas Arthur yang justru membuat Naomi tersenyum manis, Seakan baru saja mendapat pujian dari Arthur.

"Benar sekali, aku adalah jalang pribadimu. Aku tidak pernah menggoda pria lain seperti ini, kau tau kenapa? Karna aku hanya tergila gila padamu saja. " Balas Naomi sambil mengibaskan rambutnya. "Katakan kapan saja jika kau tertarik menyetubuhiku, karna aku akan selalu siap sayang. " ujar Naomi frontal kemudian berjalan melewati Arthur.

"Dasar gila. "
Ujar Arthur yang sedari tadi menahan nafsunya, kini saatnya menuntaskan nya di kamar mandi. Tanpa Naomi sadari sesuatu telah mengeras di balik celana Arthur.














________

Next?

My Naughty WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang