With #4

47 10 0
                                    

"Gue bukan Ayara".

Yushi kaget, gadis didepannya ini mengaku bukan Ayara tapi kenapa tampang mereka sangat mirip. Matanya mulai menelisik penampilan gadis itu, tidak ada perbedaan kecuali penampilannya yang sedikit terbuka dan berantakan, tidak seperti tampang Ayara biasanya.

"Jangan bercanda, kalo bukan Ayara trus lo siapa? Lo mau bilang kalo lo lagi transmigrasi ke tubuh adek gue gitu, gak masuk akal" tutur Yushi panjang lebar, jelas-jelas yang dia lihat saat ini adalah adiknya. Ayara atau bukan, gadis itu menatap jengah Yushi, sungguh kekanakan pikirnya.

"Ya lo logika sendiri anjing! ya kali ada yang begituan dimuka bumi ini, lo kira ini novel!?" sarkas gadis itu.

Dia menghela nafas, tangannya yang tadi berada disisi kepala Yushi dia gunakan untuk menarik dasi juga kerah pemuda itu, supaya semakin dekat dengannya.

"Pulang sekolah tunggu gue digerbang, gue bakal jelasin semuanya ke lo" bisiknya, kemudian berjalan menjauh menuruni anak tangga menuju kelasnya atau kelas Ayara(?).

.

Disinilah mereka sekarang, disalah satu ruang VIP dirumah sakit ternama sekota itu. Yushi menatap tak percaya pada seorang gadis yang sedang terbaring lemah diatas brangkas ruang itu.

"Ayara disiksa sama teman sekelasnya sampai jadi kaya gini, lo gak tau kan?" tanya gadis lain disebelahnya yang berwajah mirip dengan seseorang yang terbaring disitu. Yushi menggeleng, sedari tadi otaknya terus berputar memikirkan hal-hal yang tidak masuk akal, gadis yang terbaring itu adalah adiknya Ayara dan gadis yang membawanya kesini juga Ayara pikirnya.

"Lo siapa sebenarnya, kenapa muka kalian mirip" pertanyaan yang sedari tadi bersemayam diotaknya akhirnya dia lontarkan pada gadis itu.

"Gue Ayana, Ayana Xellyn Diandra. Nenek mungkin belum cerita sama bunda dan juga lo. Gue saudara kembar Ayara dan juga adek lo, sejak lahir gue punya kondisi yang lemah dan kemungkinan gak bisa bertahan. Karna takut bunda bakalan sedih kalo tau salah satu anaknya nyaris meninggal, Nenek bohongin bunda dengan bilang kalo aku itu gak ada, waktu itu bunda pingsan dan gak tau kalo dia baru aja melahirkan anak kembar, ditambah kebohongan nenek dan rasa bahagianya karna kelahiran Ayara, bunda jadi gak berfikir macam-macam dan hanya tau kalo dia cuman ngelahirin satu anak perempuan". Jelas Ayana panjang lebar, dia berhenti sebentar untuk mengenang kembali kisah yang sempat neneknya cerita kan.

"Selama ini, lo tinggal sama siapa?" tanya Yushi pelan.

"Sejak lahir gue tinggal dan dirawat dirumah sakit sampai usia gue berumur 5 tahun, selama itu imun tubuh gue bertambah pesat, gue udah kaya anak normal pada biasanya tapi masih harus dibawah pengawasan dokter. Ayah tau soal ini tapi sama halnya dengan nenek mereka belum mau cerita dan bakal bilang nunggu waktu yang pas. Ayara juga udah tau, waktu kita tinggal bareng dirumah nenek. 1 bulan yang lalu, waktu dia ke kota dan mau tinggal bareng sama kalian, sebenarnya gue ikut juga tapi lo sendiri tau kan kondisi bunda yang sakit-sakitan?" Yushi mengangguk.

"Ayah takut kalo bunda tau soal gue malah buat bunda kaget dan merasa bersalah karna gak becus ngerawat kandungannya waktu itu. Saat kandungannya berusia 3 bulan, Ayah pamit buat kontrol cabang perusahaannya di negara lain. Waktu itu Ayah sempat hilang kabar karna masalah dikantornya yang mulai ngelunjak, bunda stres dan mengurung diri dirumah. Dia gak pernah pergi pemeriksaan atau yang lainnya, dia terlalu terpuruk karna berfikir Ayah pergi ninggalin bunda sendiri dalam keadaan hamil".

"Kok gue gak tau masalah yang ini, harusnya gue udah lahir kan ya" jeda Yushi.

"Lo kan waktu itu baru berumur 1 tahun dodol, mana lo ingat. Jangan banyak tanya dulu, gue belum selesai anjir" marah Ayana, dia sudah berbicara panjang lebar abangnya ini malah memotongnya dengan bertanya hal tidak masuk akal.

"Maaf, kasar banget sih beda sama Ayara" jawabnya cemberut sambil mengalihkan tatapan pada Ayara yang terbaring lemah diatas ranjang.

"Huh.. Setelah Ayara tinggal bareng lo semua dia banyak cerita sama gue, dia bilang kalo dia dapat banyak teman disini, dia selalu dapat perhatian dari ayah juga bunda terlebih dari lo. Jelas gue senang dong, tapi dari dua minggu yang lalu, Ayara gak pernah lagi hubungin gue, pesan gue cuman dibalas singkat dan seadanya. Dia selalu bilang kalo dia kecapean disekolah dan harus segera tidur, gue khawatir. Akhirnya gue mutusin buat ke kota dan cari tau sendiri soal ini" Tiba-tiba Ayana berhenti, matanya mulai berair. Yushi panik dia membawa Ayana duduk di sofa diruangan itu dan memberinya tisu.

"Dua hari lalu, kalo aja gue gak telat datang, pasti Ayara gak bakal begini". Ayana menghela nafas dan mulai menjelaskan kejadiannya, saat itu dia melihat Ayara dengan banyak luka diwajahnya, juga tangannya yang diikat kebelakang, dibawa pergi sama beberapa siswi.

Ayana mengikuti mobil yang membawa kakaknya itu, tapi ditengah jalan dia terkena macet. Ayana kehilangan jejak, dia terus berkeliling sampai matanya menangkap sebuah pengendara motor keluar dari salah satu gedung yang terbengkalai, dari kejauhan dia bisa lihat mobil silver yang tadi membawa kakaknya itu juga terparkir disana. Dia berhasil menemukan Ayara, tetapi dia telat menyelamatkan kakaknya itu.

"Gue nemuin dia dalam keadaan yang berantakan, gue langsung bawa Ayara ke dalam mobil dan gue antar kerumah sakit ini. Dokter bilang, ada banyak memar ditubuh Ayara dan juga.. di, kewanitaannya" tangan Ayana terkepal, matanya melirik tajam kearah Yushi.

"Ayara diperkosa! Dia disiksa sama teman-temannya, dan lo!" Ayana bangkit dari duduknya, dia marah pada abangnya ini, bagaimana dia tidak tau soal ini setelah mereka bahkan sekolah ditempat yang sama.

Yushi terdiam, dia sudah tidak becus sebagai Abang. Seharusnya dia tidak perlu semalu ini untuk menegur adiknya sendiri, selama ini dia sekolah dengan damai sedangkan adiknya menderita.

"Abang macam apa lo bangsat! Gak! ini bukan salah gue karna telat datang, tapi ini salah lo!!" teriak Ayana pada Yushi yang sedang duduk dengan kepala menunduk dalam.

"Coba aja lo merhatiin Ayara, lo bisa aja halang mereka buat ngelakuin hal itu. Lo—" ucapan Ayana terpotong ketika Yushi berdiri dan mendekap badannya, pemuda itu menangis sambil menuturkan kata maaf berulang kali. Ayana bukan gadis cengeng, tapi jika menyangkut keluarga dia itu sangat rapuh. Gadis itu menetralkan emosinya tampa berniat membalas pelukan dari abangnya itu.

.

Ayana dan Yushi sudah tiba dirumah mereka atau apa Ayana tidak mengerti, ini pertama kalinya dia menginjakkan kaki dirumah ini setelah belasan tahun tinggal bersama neneknya.

Kemarin Ayana tinggal disebuah Apartemen sewaannya, dia pergi ke sekolah Ayara guna mencari pelaku yang melakukan hal keji pada kakaknya. Ayana memiliki banyak uang, itu karna Ayahnya yang terus memberikan uang kepadanya dan nenek, bahkan dia sampai dihadiahi mobil saat dia lulus SMP dengan nilai terbaik.

"Ayara! kau kah itu nak" Pelayan yang ada disamping bunda mendorong kursi roda milik nonanya itu kearah kedua remaja yang baru saja tiba.

"Bunda"

Ayana berjalan kearah bunda dan memeluknya erat, bundanya menangis dipundaknya. "Kau kemana saja sayang, bunda khawatir padamu" katanya sambil terus merapatkan pelukan keduanya

"Maafkan Ayara bunda, Ayara sempat tersesat beberapa hari lalu. Tapi tadi Ayara bertemu dengan bang Yushi, dan segera kembali pulang" bohong Ayana.

Yushi terdiam menatap kedua wanita itu dengan mata sembabnya, mereka berpelukan saling melepas rindu. Dirinya dan Ayana akan tetap merahasiakan kejadian ini. Mereka tidak ingin bunda kembali drop, setelah tau apa yang terjadi pada Ayara. Mereka hanya akan cerita pada Ayah setelah dia pulang dari kantor nanti.

.
.

Tbc.

• Ayana Xellyn Diandra as Your Twins
- ENFT
- Kelas X IPA 1

Part ini lumayan panjang ya, hehe...

Jangan lupa vote+komen💋



FALL IN LOVE WITH YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang