2:2

253 23 0
                                    

amara masuk dengan secangkir teh hangat di tangannya ia menghampiri sang kekasih yang tengah duduk di balkon kamarnya

"gak dingin diluar" tanya amara pada bumi

"dingin, sedikit, tapi saya suka rasanya mungkin lebih menyenangkan lagi jika dipeluk"

amara meletakan teh di meja mendekatkan dirinya kepada bumi dan memeluknya dari samping "kayak gini" tanya amara

yang ditanya hanya tertawa sembari membalas pelukanya
"gimana kalau kayak gini terus"

"sampe kapan"

"selamanya mau?"

amara hanya tertawa meledek "mau gak yaaa, aku pikir2 dulu ya" jawab nya

bumi melonggar kan pelukan nya menatap wanita yang paling ia cintai itu
"ra" panggil bumi menggenggam telapak tangan amara

"mungkin saya terlihat tidak punya tujuan, dan banyak yang saya sembunyikan tapi yang perlu kamu tau, cinta saya itu benar adanya, saya janji setelah ini semuanya selesai  saya tidak  akan sembunyi kan apapun ke kamu"

"aku bercanda ndra"

"saya serius untuk semua yang barusan terucap ra"

"aku percaya ndra aku gak maksa dan aku bakal tunggu sampe semuanya bisa kamu ceritain, kalau kamu butuh pelukan peluk aku lagi aja, kalau kamu lagi gak bareng aku, peluk tiang atau pohon aja jangan peluk2 cewek lain"

bumi merentangkan tangannya, amara masuk kedalam dekapan kekasihnya itu
rasa dinginnya malam yang tadi bumi rasakan kian menghangat

22.35

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

setelah mengantar cyra dan si bungsu bumi langsung mengantar amara untuk pemotretan 

"abis aku kegiatan aku jemput ya tawar amara

"gak perlu kamu pasti cape dari kemaren ladenin cyra apa lagi kathrin kalau sudah selesai langsung pulang istirahat ya"

"aku tunggu di kafe sebrang kantor"

"yaudah nanti saya jemput kamu jangan kemana-mana setelah kegiatan tunggu saya jemput" ucap bumi menatap amara

"oke aku foto du ya" pamit amara

setelah mengantar amara bumi langsung menepati panggilan ayah nya malam tadi untuk menemuinya di kantor

bumi memukul mulut stir mobilnya  kemana anak itu disaat seperti ini tak ada pilihan lain ia mulai melajukan mobil nya menuju kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bumi memukul mulut stir mobilnya  kemana anak itu disaat seperti ini tak ada pilihan lain ia mulai melajukan mobil nya menuju kantor

bumi memukul mulut stir mobilnya  kemana anak itu disaat seperti ini tak ada pilihan lain ia mulai melajukan mobil nya menuju kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

dengan sedikit ragu bumi memasuki ruang ayah nya

"kamu sendiri?"

"ini salah bumi"

"saya tau. berhenti melindungi anak itu.

setelahnya

setelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ANTARGATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang