"kamu di mana Lin?"
Oline kini sudah berada di rumah nya sekitaran 30 menit yang lalu lah sebelum Daniel pulang dari kerja
Indah dan Ribka tertidur di sofa ruang keluarga sehabis menonton Drakor,oline sangat ingin bergabung tapi ia mengingat kalau dia bukan siapa-siapa lagi
"Huftt"helaan kasar dikeluarkan oline
"Kangen elin,dia sekarang di mana ya"ucap oline
Oline mengambil sebuah buku diary nya mulai dari umur nya 7 tahun,selalu menulis ketika memang dia sudah sangat capek menghadapi semuanya,selalu menulis keseharian nya yang sangat buruk dan cukup lelah untuk hidup,oline menulis semuanya di sana sambil mendengarkan music berjudul "Beranjak dewasa By:Nadin Amizah"
"Tolong kembalikan Olion dan kakek"ucap oline
Merasa sudah cukup untuk semuanya,oline melanjutkan mengerjakan tugasnya hingga larut malam
Dia tanpa sengaja tertidur di meja belajarnya dengan tangan nya yang masih memegang pulpen dan hanya di terangi lampu belajar saja karena kamar nya selalu gelap dan hanya di terangi lampu tidur saja
Indah yang tak sengaja lewat di depan kamar oline melihat ke dalam karena pintu kamar oline sedikit terbuka tidak terkunci,oline sepertinya lupa akan hal itu
Indah sedikit mengintip melihat keadaan di dalam kamarnya dan ia melihat oline yang tertidur di atas meja belajar,tidurnya sangat pulas seolah-olah tak ingin bangun,jujur saja indah sangat ingin memeluknya tapi karena masih ada rasa kebencian di lubuk hatinya ia mengurungkan niatnya itu
Dasar gengsi
Indah melihat wajah oline,bibir nya mata nya hidung nya semua ia bisa lihat bahkan tubuh kurus kering yang tak terawat,ia berjalan masuk ke dalam mendekat ke arah oline
"Keadaan kamu buruk banget sayang,maafin mama ya sayang mama tau mama salah tapi mama gak benci oline kok mama takut kalo mama berpihak ke kamu,kamu pasti di habisi sama papa kamu jujur saja mama gak tega liat kamu sakit seperti ini maaf ya sayang maafin mama"ucap indah sangat menyesal dan pada akhirnya ia dengan berani memeluk oline
Oline sedikit terusik namun dengan kembali tertidur cepat,indah sedikit merenggangkan pelukannya agar oline tidak terbangun dari tidurnya
"Oline bertahan ya sampai papa bisa Nerima kamu lagi dan maafin mama ya"sebelum keluar dari kamar oline
Indah lebih dulu memindahkan oline ke kasur nya dan menaikkan selimut sampai dadanya,kemudian mengecup dahi oline dengan sangat lama.
Setelah nya itu,indah keluar dari kamar oline dan menutup pintu kamarnya dengan sangat hati-hati biar oline tidak terbangun
S
K
I
P
P
PPagi pun sudah tiba,semua kembali beraktivitas dengan hal yang selalu mereka lakukan semua,oline baru saja bangun dari tidurnya dan merasakan hal aneh,mengapa ia bisa tertidur di atas kasur perasaan semalam ia sedang mengerjakan tugasnya
"Eughh"lenguh oline
"Kok bisa di sini?perasaan semalam lagi ngerjain tugas deh sampai ketiduran tapi siapa yang mindahin masa gerak sendiri?"ucap oline berusaha mengingat kejadian semalam
"Masa setan juga yang mindahin oline ke sini sih?ini oline mimpi apa gimana sih"oline mencubit tangan dan menampar pipinya sendiri agar tersadar ini benar benar nyata atau hanya sekedar mimpi saja
Plakk
"Auh sakit"ucap oline mengelus pipinya yang ia tampar sendiri
Ada ada saja si oline oline ini
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR OLINE [END]
Teen Fiction"Rasa nya bahagia itu seperti apa?tolong cerita kan pada ku,aku tidak pernah bahagia dan rasa nya di sayang sama keluarga?" "Apakah aku tidak pantas bahagia?" "Katakan seperti apa itu bahagia?" "Tolong aku!!"