TRANSMIGRASI NOVA 🎀 7

11 0 0
                                    

🐾

🐾

🐾

HAPPY READING

🐾

🐾

🐾


"Pegangan"

"H-hah?"

"Nanti jatuh,"

Nova mengedipkan kedua matanya lucu. Tangannya ia sampirkan memeluk perut Karel.

Saat ini mereka memang sedang berada di atas motor besarnya Karel. Ucapan Mateo salah besar, bukan 24 jam ia mempersiapkan diri. Buktinya tak ada tiga puluh menit pun dirinya sudah bersiap.

Hampir tiga puluh menit berkendara, tapi tak ada supermarket terdekat di kompleksnya.

"Rel, kelewat rel" teriak Nova menatap kebelakang.

"Supermarket pinggir kota aja,"

"Tapi---" gapapa deng, jadi bisa lama-lama hehe.

"Ga usah bantah"

Nova tersentak kaget mendengar ucapan Karel. "Kenapa ngatur dah?"

Tiga puluh menit akhirnya mereka sampai di supermarket pinggir kota,  tepatnya disamping taman kota. Nova turun dengan memegang pinggangnya yang terasa encok. Satu jam, satu jam dia naik motor. Bayangkan motor Karel itu besar dan tinggi, seencok apa pinggangnya ini.

"Thanks, kalo mau balik, balik aja"

Karel mengernyit kan dahinya. "Balik?" Nova mengangguk. "Iya, kan udah sampe?"

"Gue Anter kedalam"

Nova hanya bisa menatap aneh Karel yang sudah jalan didepannya. Seingatnya, di novel Karel dijelaskan sebagai sosok yang dingin dan hanya akan bersikap baik jika itu orang terdekat nya. Sedangkan dia bukan salah satu dari itu. Tak mau berfikir panjang, Nova berlari kecil mengikuti langkah Karel yang terasa sangat lebar.

Hampir satu jam mereka berkeliling supermarket, kini semua belanjaan sudah Nova beli. Nova sangat senang. Apalagi tadi Karel yang membayar semua belanjaannya, plus belanjaannya akan diantarkan oleh supir Karel menuju rumahnya. Emm, apa Karel sudah suka dirinya ya? Batin Nova senang.

"Mau es krim?"

"Eum?" Nova mendongok lalu mengangguk senang.

Hari sudah mulai sore, jadi mereka ingin singgah dulu di taman.

"Lo selalu bersikap kayak gini?" Tanya Nova menatap Karel yang sedang menatap air mancur sembari makan es krim.

Karel menatap Nova bingung, "Lo selalu kayak gini sama orang yang pertama kali Lo temui?"

Melihat Karel yang masih bingung, Nova menghembuskan nafasnya pendek, lalu menatap air mancur.  "Lo itu dingin dan tak tersentuh" sesuai apa yang di novel ucapin. Pikirannya menerawang apa yang ada di novel, yang menceritakan tentang Karel.

"Lo,,, bersikap baik ke gue Karna gue mirip sahabat Lo?" Nova menghadap Karel kembali.

Kini mereka saling bertatapan, "belum ada 24 jam kita ketemu, bahkan kenal pun engga. tapi Lo udah bersikap baik ke gue,"

"Iya?" Tanya Nova lagi

Mereka bersitatap cukup lama, hingga Karel mengalihkan pandangan nya. "Ayo pulang"

TRANSMIGRASI NOVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang