01

325 39 3
                                    

Langit mulai terang karna sang mentari mulai menunjukkan diri di cakrawala. Angin sepoi-sepoi pun ikut menerbangkan tirai jendela, sinar mentari dengan malu-malu masuk di sela-sela jendela yang terbuka menyinari wajah rupawan sang pria yang kini menjadi remaja.

"Hahhh..." Terdengar helaan nafas gusar dari sang remaja dan mengusap rambut dengan frustasi "Sulit rasanya untuk percaya, tapi inilah kenyataannya. Aku bertransmigrasi ke dunia komik ini." Ucap sang remaja yang masih membaringkan tubuhnya di kasur king size-nya.

Sungguh aku sempat berpikir ini mimpi sampai aku bertemu dengan dia dan dia menjelaskan semuanya. Oh? Kalian ingin tau dia yang ku maksud itu siapa? Baiklah mari kita flashback.

Flashback on

"Huh? Ini di mana?" dengan segera aku berdiri dan melihat ke sekitarnya, oh astaga, tempat ini serba putih membuat kepalaku sakit!

"Halo m/n!"

"H-huh? S-siapa itu?" Aku mendengar suara seseorang memanggilnya tapi aku tidak tau dari mana asalnya.

Tiba-tiba muncul seorang laki-laki? Oh tidak, dia perempuan yang mirip laki-laki di hadapanku. "Halo m/n! Senang rasanya menemuimu!" Wanita itu berkata sambil melayang.

Iya kalian tidak salah baca dia melayang!

Aku dengan segera mencubit pipiku "Sakit, berarti aku tidak sedang bermimpi. Kenapa aku bisa disini? Bukannya tadi aku sedang di kantor?" Tanya ku pada wari—wanita di depanku ini.

"Tentu saja! Kamu sudah mati karena kelelahan saat bekerja, dan karena kamu sering lembur serta minum kopi, asam lambungmu kambuh dan kamu meninggal deh!" Kenapa dia bisa menjelaskannya dengan riang gembira begitu?

"Jadi aku sudah mati ya? Kenapa aku tidak langsung di bawa ke neraka saja?" Tanyaku pada wanita ini

"Hmm... Bagaimana cara untuk menjelaskannya yaa? Begini, kamu tidak diterima di neraka maupun surga, aku sendiri juga tidak tau kenapa. Mungkin tingkat kebaikan dan kejahatanmu seimbang. Makanya kamu tidak di terima di dua alam itu."

"Ahh... Begitu ya." Sial sekali nasibku padahal aku masih punya tujuan untuk di capai.

"Hei jangan sedih m/n! Sebagai gantinya kamu akan bertransmigrasi ke dunia yang baru, Bagaimana?" Tanya si wanita atau kita panggil saja dia Dandra

"Dunia baru? Apa maksudmu?"

"Iya aku akan mengirimmu ke dunia lookism! Hebatkan?" Ucap Dandra kegirangan sambil bertepuk tangan, sungguh wanita ini sangat aneh. "Tunggu.. apa kau baru saja mengatakan kalau aku akan bertransmigrasi ke dunia lookism? Apakah bisa?"

Dandra mengangguk "tentu saja! Aku akan mengirimmu kedunia lookism karena kau sangat menyukai komik itu kan?"

Dandra menepuk kedua tangannya dan tiba-tiba mataku kembali sulit terbuka. Sebelum aku betul-betul menutup mataku aku mendengar Dandra mengatakan sesuatu.

"Semoga beruntung Park Byun m/n." Tidak ada candaan pada ucapannya justru ucapannya terdengar seperti tantangan bagiku. Tak lupa Dandra memasang senyum menyeringai yang sangat menyeramkan.

Flashback off

"Sebaiknya aku siap-siap untuk mempersiapkan diri." m/n berdiri dari tidurnya dan berjalan ke kamar mandi, tapi dia berhenti di depan lemari pakaian karena di pintu lemari itu tertempel note.

What?!!! || §Lookism × S! male reader§ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang