1

1.9K 109 3
                                    


*
*
*


Suasana mencengkam di sebuah kantor perusahaan, aura emosi satu orang mampu membuat seluruh manusia yg berada di sana bungkam

"Kumpul semua di ruang meeting! Jangan ada yg berani pulang!"tegas sang CEO di salah satu perusahaan terbesar di kota, dengan badan tegap dan tinggi nya melangkah lebih dulu

Semua karyawan mengikuti dari belakang dengan harap2 cemas karena bos nya sedang marah besar

Di dalam ruang meeting, Julian sang CEO tanpa basa basi berbicara dengan sangat marah dan matanya menatap tajam kearah karyawan membuat mereka semua menunduk takut. Semuanya berawal dari seseorang diantara mereka yang mengambil uang perusahaan memang nominalnya tidak terlalu besar tapi Julian sangat tidak suka pada orang yang tidak jujur, jika memang sedang butuh bisa berbicara padanya bukan terus menerus dengan diam2 mengambil duit perusahaan

Julian sudah tau siapa orangnya namun mereka tidak juga mau mengaku membuat yang lain terkena imbas kemarahannya

"Johnny, langsung keluarkan orang2 itu! Saya malas menyebutkan namanya!"ucap Julian pada sekertaris nya lalu keluar dari ruang meeting sambil membanting pintu

...

Di lain sisi dua pria sedang beradu argumen di sebuah rumah megah

"Gw gak ikutan kalo ayah sampe marah!!"ucap jaemin sedikit berteriak karena Jeno yang sangat keras kepala

"Yaudah ayah juga gk akan marah!"tak kalah emosi Jeno balas berteriak

"Gak marah gimana, bodoh! Gk usah cari masalah bisa gak sih Jen!"

"Gw cuma mau nonton doang! Gak akan ikut balapan!"

"Enggak! Lu tuh pasti penasaran! Ayah juga gak suka anak2nya dateng ketempat begitu!"

"Aelahh kita baru lulus kuliah, udah dewasa ayah juga pasti ngerti! Dahlah gw mau pergi dulu"sebelum jeno pergi jaemin mencengkeram tangannya menahan tangan saudara lebih tua setahunnya itu

Walaupun beda setahun namun dari awal memasuki masa sekolah Jaemin berada di tingkat yang sama dengan Jeno, keduanya memiliki kecerdasan yang sama namun mereka tidak pernah memiliki keinginan untuk bersaing

"Enggak! Gw gak ijinin!"

"Gw gak butuh ijin dari lu bego! Lepas!"

"Gak akan!"

Mereka berdua terus saja ribut sampai tidak sadar seseorang yang baru masuk kedalam rumah menatap heran keduanya

"Heyy kenapa?"

"Ayahhh!!!"Jeno dengan kasar menepis tangan jaemin lalu berlari kearah Julian

"Ayahh Jeno mau keluar bentar boleh ya"mohon Jeno mendongak menatap ayahnya yg badannya lebih tinggi dari mereka

"Mau kemana hmm?"tanya Julian sambil mengelus rambut Jeno

"Sebentar doang kok"

"Jangan boleh yah!"

"Apasih lu diem!!"bentak Jeno pada jaemin

"Gw bilang enggak tuh lu denger gak sih?!"jaemin tak kalah ngegas

"Siapa lu ngatur2 gw!! Gw yang lebih tua dari lu gak usah ngatur2!"

"Ini ada apa emangnya? Jeno mau kemana?"Julian bingung menatap kedua anaknya yang saling ngotot

"Ke arena"bukan Jeno yang menjawab namun Jaemin

"Ke arena? Mau balapan?"tanya Julian menatap Jeno tajam

"Enggak kok cuma liat doang"

"Halahh iya awalnya liat doang ntar juga pengen balapan"ucap Jaemin yang sudah hafal kelakuan Jeno

"Diajak siapa?"

"Enggak diajak siapa2, Jeno yang mau sendiri yahh"mohon Jeno dengan mata yang menatap Julian penuh harap

"Gak usah macem2, udh pada makan blum?"tanya Julian pada kedua anaknya

"Blum kata ayah mau makan bareng"ucap jaemin sedangkan Jeno hanya cemberut

"Oh iya, yaudah ayo"mereka berjalan kearah ruang makan, sebelum sampai ada salah satu satpam yang menjaga rumah julian menghampiri mereka

"Maaf tuan, ada teman jeno menunggu di luar"ucap satpam tersebut membuat Jeno bergegas berbalik hendak berjalan ke arah pintu namun Julian menahan tangannya

"Mau ngapain? Itu temen kamu yang ngajakin nonton balap-balapan itu?"

"Enggak, Jeno yang ngajakin dia"

"Gk usah jadi"

"Ayah apa-apaan sih cuma nonton doang aja gak boleh!"kesal Jeno menaikan nada bicaranya

"Heh lu tuh bisa gak sih nurut klo ayah gak ijinin ya gak usah maksa!"ucap jaemin

"BACOT LU MENDING DIEM!! GW CUMA MAU NONTON DOANG APA SALAHNYA?!!!"murka Jeno

"CIH OMONGAN LU TUH GK PERNAH BISA DIPEGANG!"

"Gw bisa jaga diri sendiri!! Gk usah banyak bacot!"

"Jeno gak mau dengerin ayah?!"tanya Julian tidak suka dengan Jeno yang malah berteriak dan berbicara kasar seperti itu

"Yahhhh cuma nonton doang janji gak sampe malem"

"Enggak, pak tolong bilangin ke temen jeno gak jadi"

"Pada nyebelin bgt kenapa sih?!!! Cuma nonton doang loh nonton doang!!! Jeno juga udah dewasa bisa jaga diri sendiri!!!!"nafas Jeno menggebu gebu matanya berkaca kaca

Julian menghela nafas
"Janji cuma nonton?"

"Iya ayahh"ucap Jeno semangat menghapus air matanya yg sempat jatuh

"Pulang gk lebih dari jam 9?"

"Masa jam 9? Masih sore itu mah! Jam 12!"

"Jam 11, itu udah maksimal"

"Jam 12 ajaaaa"

"Jam 11 atau gak usah pergi sekalian!"

"Yaudahh iyaaa"

"Jam 11 belum sampe rumah ayah geret, gk bakal ayah ijinin lagi kamu kesana! Paham?!"tegas Julian

"Iya iyaa"

"Gw ikut"ucap jaemin

"Apa-apaan??! enggak!!"

"Suka suka gw, gw mau ikut boleh kan yah?"

"Boleh"ucap Julian

"Ayahhhh!!! Ngapain sih lu?!! Gak usah ganggu gw bisa gak sih?!!"

"Bodo amat pokoknya gw mau ikut"

"Anj-"sebelum Jeno menyelesaikan kalimatnya bibirnya sudah disentil pelan oleh Julian

"Udah jangan ribut terus, ayo makan dulu"ucap Julian pada kedua anaknya yang masih saja ribut

"Jeno mau makan diluar"

"Yaudah beneran makan ya"

"Iya ayahhh"

"Iya hati2 inget pulang maksimal jam 11"peringat Julian dengan tegas

"Iyaaaa dan lu gk usah ikut2 gw awas aja!"ucap Jeno pada jaemin yang mengangkat bahunya acuh

"Serah gw"

"Lu minta gw hajar ya!"

"Sutttt mending kamu berangkat sekarang langsung makan"ucap Julian menengahi mereka.

....



Halooo selamat datang di cerita pertama ku, jika ada kesalahan dalam penulisan mohon maaf

Sebagai pengingat semua cerita ini hanya fiksi tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli, dimohon untuk tidak latah atau membawa cerita ini di luar wattpad ya teman teman

Sebenernya ini cuma iseng2 aja tapi klo ada yg suka akan aku lanjutin (tersenyum seperti emot Jeno) jangan lupa komen dan like nya ya☺️

Terimakasih semoga kalian suka selamat membaca

PermataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang