6

987 116 27
                                    


*
*
*


Jaehyun merasakan alarm bahaya, dengan hati-hati dan pikiran yang mantap ia berpikir harus berlari menjauh dari sang adik secepat yang ia bisa.

Sedangkan Jeno yang melihat gerak gerik sang kakak semakin tertawa dan tak sabar ingin segera melempar telur yang ia pegang, tangannya sudah siap siaga jikalau kakaknya lari dia pastikan lemparannya akan tepat sasaran.

Jaehyun mulai berlari disekitar dapur yang beruntungnya dapur Jaemin cukup luas. Sedangkan Jeno terus mengejarnya sampai tiba saatnya Jeno melemparkan telur kearah Jaehyun. Namun, perhitungannya salah telur itu malah mendarat di lantai.

Tidak menyerah sampai situ, kini Jeno membawa wadah lalu memasukkan banyak telur kedalamnya. Jaehyun yang baru sadar telur ayam di tangan Jeno menjadi banyak pun membuat matanya melotot sempurna.

"Jeno!! Udah jangan dibuang-buang!" Ucapan Jaehyun bagaikan angin lalu, Jaehyun dengan tutup panci sebagai pelindung diri terus menghindar dari lemparan telur yang sekarang sudah berserakan dimana-mana.

Jeno menjadi kesal karena sudah banyak telur yang ia lempar namun satupun tak ada yang mengenai tubuh Jaehyun. Mereka kini berlari memutari meja dengan teriakan Jaehyun yang menyuruh Jeno untuk berhenti.

Tak bisa terus berlari di situ, Jaehyun berlari kearah pembatas dapur hendak keluar dari sana. Saat melihat telur yang kesekian kali akan  melayang tepat menghampiri wajahnya tiba-tiba Jaehyun terpeleset dan telur itu malah mengenai Doyoung yang baru melangkahkan kakinya masuk ke dapur Jaemin.

"JENO JAEHYUN!!! KALIAN NGAPAIN HAH?!!"Doyoung menatap kedua adiknya tajam, bau amis yang masuk ke Indra penciumannya membuat dia merasa mual. Ia langsung membersihkan wajah dan rambut bagian depannya di wastafel sambil mendumel.

"Jeno tuh udah gw bilangin jangan lempar-lempar telor! bandel banget heran."

"Abang duluan yang mulai!!" Jeno tentu saja tidak terima enak saja Jaehyun menyalahkannya padahal ia yang memulai lebih dulu.

"Kok jadi gw?"

"Ya emang Abang!! Ngusap muka Jeno pake tepung!"

"Tepung yang gw usapin ke muka lu cuma dikit, lu balesnya malah lempar telor sebanyak itu."

"Tetep aja salah Abang! Siapa suruh pas Jeno lempar malah ngehindar!"

"Masa gw harus pasrah?"

"Stop! Kenapa jadi kalian yang ribut?!"

Doyoung mengelap wajah yang sudah dibersihkan, tapi dia baru sadar bajunya juga terkena telur pecahan tadi. Setelah ini ia berniat ingin mandi dan ganti baju agar tak ada bau telur yang tersisa di tubuhnya.

"Liat, dapurnya jadi berantakan! Kalo Jaemin tau bisa marah! Sekarang kalian berdua bersihin sampe bersih kaya semula!"

"Nyuruh maid aja Jeno cape."

"Gak! Siapa suruh lempar-lempar telor, pada pecah gitu sayang tau gak? Siapa yang mau gantiin?"

"Bang Jaehyun!" Jeno dengan santai menunjuk Jaehyun

"Enak aja lu yang mecahin!"

"Tap-"

"Ngomong lagi, gw jejelin telor mentah! Sini bantu bersihin." Jaehyun sudah mulai membersihkan lantai sedangkan Jeno masih asik berdiri sambil menatapnya dengan bersedekap dada seperti majikan dan pembantu saja.

"Bantuin, sana ambil pel." Doyoung mendorong pelan bahu Jeno agar adiknya bergerak.

"Nyuruh maid ajalahh." Balas Jeno menatap Doyoung dengan puppy eyes andalannya.

PermataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang