2

1.4K 100 1
                                    


*
*
*

Suara riuh tepuk tangan dan teriakan menggema di malam yang seharusnya sudah sunyi senyap terbebas dari aktifitas manusia, namun sebagian manusia masih ada yang asik menikmati malam yang sudah larut ini

"WOY JENO!! GILA KEREN BENER LU ANJAY!!"

"Sobat karib gw emang bukan maen!!"

Pemuda yang sedang dipuji itu hanya memamerkan wajah sombongnya sambil tersenyum bangga

Sedangkan tanpa Jeno sadari ada seseorang yang berjalan ke arahnya

*Pluk

Sebuah jaket mendarat di wajah tampannya, Jeno dengan kasar menyingkirkan jaket tersebut saat tau siapa pelakunya emosinya semakin bertambah

"BANGS-"

"Balik!! Lu liat sekarang jam berapa?!"

"Jaemin Anj*ng!!"bentak Jeno saat tangannya ditarik kasar membuat sepeda yang ditumpanginya terjatuh untung saja badannya tidak ikut terjatuh karena ditahan jaemin

Jaemin kepalang emosi karena dirinya berasa dibodohi saudaranya, berjam jam dia mencari keberadaan Jeno diantara para penonton di depan sana bahkan dia juga mendatangai satu persatu anggota balapan memastikan Jeno tidak ikut balap motor

Saat malam sudah larut batang hidung Jeno masih saja belum terlihat

Sampai Jaemin yang hendak masuk mobil ingin pulang karena sang Ayah yang terus menelpon, matanya tak sengaja menatap beberapa orang yang sedang berkumpul sedikit jauh dari area balapan

Perlahan Jaemin mendekat saat wajah salah satu dari sekumpulan itu terlihat jelas dan saat itu juga Jaemin mempercepat langkahnya

"Ganggu aja!! Minggir!"

Menghempaskan tangan Jaemin, Jeno kembali menaiki sepeda memulai aksi akrobat sepedanya lagi

Baru saja Jaemin hendak melarang namun Jeno sudah tersungkur meringis memandang lututnya yang luka tergores aspal

"Ssshh sakit banget"mata Jeno sudah berkaca kaca Jaemin menghembuskan nafas berusaha sabar

"Sakit Jen? Aduh pelan pelan mangkanya"ucap Haechan yang dari tadi menonton aksi Jeno

"Waduhh lukanya serem amat Jen inimah harus dioperasi"ucap Yangyang dan langsung mendapat geplakan di kepala dari Haechan

"Dodol! Nanti anaknya makin nangis!"

"Bercanda elahh"

"Minggir"ucap Jaemin mengusir kedua teman Jeno agar menjauh dari saudaranya

*Pletak

Bukannya membantu, Jaemin malah menyentil kening Jeno cukup kencang

"Sakit sialan"Jeno mencopot sepatunya dan dilempar tepat ke wajah Jaemin yang kini gantian meringis sakit

Belum sempat Jaemin membalas, yangyang menengahi kedua saudara yang seperti kucing dan tikus ini

"Malah berantem, Jaemin mending bawa abang lu balik"

"Ogah!"bukan Jaemin yang menjawab namun Jeno menghapus kasar bekas air matanya dan menatap Jaemin nyalang

"Hadehh Jen lu mau balik sama siapa? Mobil gw tadi kan diambil bang Hendry"ucap Haechan dia juga sebenarnya sudah mengantuk ingin segara pulang dan menjatuhkan tubuhnya di kasur tercinta

Sebenernya saat menyusul ke rumah Jeno, Haechan membawa mobil milik abangnya karena Jeno ingin membawa sepeda agar bisa dimasukan ke dalam bagasi, bawalah mobil milik sang Abang tanpa izinnya dan berakhir Hendry datang dengan motor sang adik, dibumbui dengan omelan Hendry juga mengambil kunci mobil miliknya dengan paksa dari tangan Haechan

PermataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang