6. Taman Kota

8 0 0
                                    

Taman kota terlihat ramai di kala pagi hari seperti ini, banyak sekali yang berolahraga, tak sedikit juga anak-anak balita yang sedang menaiki wahana permainan yang ada di sana. Sedangkan Audinna memilih menepi ke sudut taman, di bawah pohon ia memilih menggelar kain yang di bawa nya sebagai alas untuk duduk.

Dia tersenyum menatap danau buatan yang berada tepat di hadapan nya, juga bunga yang sengaja ia beli untuk mempermanis dekorasi tempat ala-ala piknik nya bersama Sania. Saat ini Audinna hanya sendiri, menunggu Sania yang menolak untuk di jemput kali ini, karena katanya letak taman kota jauh lebih dekat dari rumah Audinna, jadi gadis itu akan berputar jauh jika harus menjemput Ibu Sania lebih dulu, karena itu Sania menolak untuk di jemput dan bilang bahwa ia akan segera menyusul.

"Assalamualaikum, cantikku Audinna." Sapaan itu terdengar.

Ibu Sania datang, tidak sendirian.

Sania datang bersama putra nya, Gilang Rama Bakhtiar.

Lelaki itu terlihat sibuk membawa satu kotak sedang yang entah berisi apa, dan satu plastik besar berlogo sumpermarket. Namun tampilan nya membuat Audi sedikit salah fokus, ia tampak manis sekali dengan kemeja putih yang bagian lengan nya sengaja di gulung, di padukan dengan celana bahan pendek seatas lutut juga jangan lupakan kacamata hitam yang menutupi eyesmile milik nya. Dari tampilan nya, gak heran jika lelaki itu memiliki banyak sekali pengikut di instagram.

"Ini Gilang ada urusan di daerah sini, searah. Jadi ibu sengaja minta anter, " jelas Sania.

Penjelasan itu, membuat Audinna merasa lega luar biasa. Ia pikir lelaki itu akan ikut bergabung, jika hal itu terjadi mungkin Audinna akan merasa canggung luar biasa.

"Nah, ini udah. " ucap Gilang setelah menaruh barang yang di bawa nya.

"Nanti kabarin kalo udah mau pulang ya, Ma." Lanjut Gilang menatap Sania, sebelum beralih menatap gadis yang hanya diam sejak tadi.

"Gue titip Mama yaa, Ody. Have fun.." ucapnya tersenyum manis, tangan nya melambai sambil berjalan meninggalkan taman kota.

Ody..

Panggilan asing yang terasa menggelitik perutnya, namun lagi-lagi Audinna menggeleng menepis segala pikiran nya.

"Ibu, kenapa harus repot-repot bawa makanan sampai sebanyak ini?" Ucap Audi, membantu membereskan bawaan Sania di tengah-tengah mereka.

Ternyata kotak yang di bawa Gilang tadi berisi aneka ragam benang rajut dan juga manik-manik milik Sania, sedangkan isi plastik berlogo minimarket itu di penuhi snack seperti Chiki-Chiki, coklat, permen dan banyak lagi. Audi rasa makanan ini cukup untuk mereka bermalam di sana.

"Oke, sekarang kita mau bikin gantungan yang kayak gimana, bu?" Tanya Audi.

"Kalo buat gelang aja gimana? Ibu kemarin ada referensi tapi bingung bikin nya gimana.." ujar Sania.

Wanita itu mengeluarkan ponsel dan memperlihatkan rupa gelang yang ia mau buat.

Wanita itu mengeluarkan ponsel dan memperlihatkan rupa gelang yang ia mau buat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Caramel MacchiatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang