•Chapter 04

29 18 6
                                    




Chapter sebelumnya..

Cessa dan Moira meloto kaget. " Sial, Sa ayo bangun." Ucap Moira. Cessa terus diam, tubuh nya bergetar ketakutan. Hewan itu sangat besar.

Ia terus mengaum dengan keras. Menatap kedua gadis itu dengan tatapan lapar.

BRUK.

"ARGHH!!"

***

Moira dan Cessa terus berlari menghindari dari kejaran hewan buas itu. Moira memanggil Ariel untuk meminta bantuan. Ariel muncul ia membelak an matanya. Hewan itu.

"Moira Cessa hewan itu tidak akan berhenti mengejar kita, kita harus melawan nya!" Ucap Ariel sambi terbang di samping Moira yang berlari.

Hewan itu terus mengaum. Moira, Cessa dan juga Ariel berhenti dan menghindar. Hewan itu menubruk sebuah pohon, ia menggelengkan kepala nya lalu menghampiri Moira.

Moira menatap Hewan Singa dengan berukuran lebih besar dari Singa biasa nya, ekor nya yang sangat panjang, dan juga warna bulu nya ada dua, hitam dan juga cream. Singa itu terus menyerang Moira. Walaupun Moira sudah melayang kan sihir api nya Singa itu terus menyerang seolah api dari Moira bukan apa apa.

Cessa begitu mengkhawatirkan Moira yang sudah kelelahan. Ia menatap Ariel. "Ariel cari cara untuk membantu Moira!" Ucap Cessa. Ariel terbang menghampiri Moira namun sebelum itu Singa yang menyadari ada Ariel lantas menghampiri Ariel.

Ariel mun terbang menjauh, Moira mengangkat tangan nya lalu kembali menyerang Singa itu.

Singa itu terjatuh karna tersandung oleh akar pohon. Ariel menghampiri Moira. "Moira itu adalah hewan Lionera, dia tidak akan bisa di kalah kan oleh serangan biasa milik mu!"

Moira menatap Lionera. "Lalu bagaimana cara untuk mengalahkan nya?"

"Aku pernah menyuruh mu untuk membaca buku yang berisi mantra, di halaman 345 ada mantra untuk mengalahkan nya apa kau sudah membaca nya?" Moira diam, ia sedang mengingat ngingat isi dari buku yang di beri Ariel.

"Aku ingat."

Moira menatap Ariel, ia juga menatap Cessa.

"Ariel bantu aku mengalihkan dia, kamu dan Cessa alih kan perhatian dia sebelum aku membaca mantra itu." Ariel mengangguk lalu terbang ke arah Cessa, Cessa yang di beritahu Ariel mengangguk.

Lionera sudah bangun kembali, ia mengeram marahh. Ariel terbang di hadapan Lionera bersama Cessa.

"Hei singa jelek, ayo kejar aku." Ucap Ariel sambil mengejek Lionera. Cessa tertawa.

"Ayo singa jelekk, aku punya sesuatu untuk mu."

Lionera menggeram lalu berlari ke arah Ariel dan Cessa. Mereka berdua lantas berlari. Moira tersenyum. "Bagus sesuai rencana ku."

Moira memejamkan matanya, ia menatap Cessa dan Ariel yang terus di kejar Lionera.

"Du försvinner, o förbannelse, och förändras till din ursprungliga form." Setelah mengucapkan itu Moira mengangkat tangan nya mengarah kan ke Lionera lalu muncul lingkaran di sekitar Lionera. Lionera itu menggeram kesakitan, ia terjatuh dan pingsan.

Moira menghampiri Lionera itu. Ariel dan Cessa datang dengan nafas tersengal senggal.

Lionera itu mengeluarkan cahaya yang terang membuat mereka terpaksa memejamkan matanya. Setelah di rasa cahaya itu menghilang Moira membuka matanya.

Betapa terkejut nya, Lionera yang besar tadi kini berubah menjadi kecil seperti kucing. Namun warna nya masih tetap dan juga ekor nya yang panjang. Lionera kecil itu membuka matanya, ia menatap Moira lalu mengeong seperti kucing biasanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Moira |The dangerous girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang