kenyataan

889 40 0
                                    

"Bukannya gue udah bilang kalo lo cuma milik gue seorang." Ucap bryan menatap ke arah Rayhan.

"Milik lo? cuma lo sendiri yang beranggapan begitu. Gue gapernah mau terlibat sama orang kotor kaya lo"

"Kotor? " Tanya bryan kembali pada Rayhan.

Di tengah-tengah keributan, Gilang dan Dio datang menghampiri ke tempat mereka. Dengan wajah panik dan bingung, mereka berdua hanya bisa berdiri menyaksikan teman nya sedang bertengkar dengan pacarnya.

Mereka merasa khawatir karena Rayhan tak kembali walaupun tidak terlalu lama. Awalnya Gilang yang berlari duluan ke tempat Rayhan dan di susul oleh Dio yang akhirnya tahu ada masalah apa dengan temannya.

Inginnya sih membantu agar masalah tidak menjadi lebih besar. Namun ketika mendengar perkataan yang kemudian keluar dari mulut Rayhan, membuat keduanya terdiam mengurungkan niat.

"Gue tau, lo pasti udah di bayar smaa dia kan Gilang? "

Mendegar hal itu tentu saja membuat semua orang yang disana terkejut. Sudah pasti termasuk Gilang. Dio dan Gilang tiba-tiba terdiam saat mendengarnya. Dio menatap Gilang dengan rasa tak percaya

"Di bayar? Apa maksud lo? " Tanya Gilang dengan suara yang keras

"Lo di bayar dia buat ngikutin dan cari tau apa yg gue lakukan. Ya kan? "

"Han...lo sanggup mikirin hal kaya gitu? Ga mungkin gue mau walaupun kak bryan bayar gue. Lo itu temen gue yang paling bisa ngertiin gue han"

"Halah...gausah banyak omong gue ga percaya sama lo lang. " Ucap Rayhan dengan sinis

Gilang tertegun mendengar nya.  Ia merasa kesal karena Rayhan tak mempercayai nya. Padahal, Gilang sudah menganggap Rayhan sebagai saudara sendiri. Mereka sudah berteman sejak mereka tk hingga sekarang. Dan kini, Rayhan malah mencurigainya.

"Han..." Panggil Dio dengan sedikit terkejut dengan apa yang di katakan Rayhan pada Gilang.

Dio juga tak percaya Rayhan bisa bersikap seperti itu pada temannya.

"Dan lo" Ucap Rayhan sambil menunjuk Bryan.

"Gue benci sama lo, lo gatau gimana rasanya jadi gue. Gue malu dibilang kotor, dibilang menjijikkan. Itu semua gara-gara lo Bryan"
Lanjut Rayhan.

Bryan yang mendengar nya hanya diam dan mendengarkan apa yang akan di katakan Rayhan selanjutnya.

"Gue gamau liat lo lagi. Dasar homo menjijikkan! Kotor!" Bentak Rayhan dengan tatapan nya ke arah Bryan.

"Gue ga pernah sudi dekat sama orang homo!" Lanjutnya.

Namun, Bryan hanya tetap menatapnya  dengan dingin. Diam, seolah tak peduli apa yang di katakan oleh Rayhan pada dirinya.

Disisi lain, seseorang merasa marah, dan tak percaya bahwa Rayhan orang yang begitu berharga baginya bisa mengatakan hal sekejam itu.

Seseorang yang selalu mencoba memendam bahkan mencoba untuk melupakan perasaan nya. Namun kali ini, setelah mendengar Rayhan mengatakan bahwa homo adalah orang yang menjijikkan dan kotor, ia merasa marah dan kesal.

"Rayhan! " Teriak seseorang yang membuat Rayhan langsung menoleh ke arah sumber suara.

Rayhan terkejut saat melihat orang tersebut berjalan cepat mendekatinya. Menatap nya dengan tatapan marah namun bisa terlihat bahwa ia sedang menahan tangis terlihat dari matanya yang mulai berkaca kaca.

Rayhan mulai merasa bersalah, ia melupakan bahwa ada orang lain yang juga mendengar nya.

"Di-"

"Jadi itu alasan lo? Jadi itu alasan lo nolak gue?! Karena gue menjijikkan! Iya?!"

You're Mine (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang