𝐈𝐈. 𝐓𝐇𝐄 𝐏𝐀𝐒𝐓 𝐈𝐒 𝐅𝐎𝐑𝐆𝐎𝐓𝐓𝐄𝐍

157 23 25
                                    

♧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Ada benda kaca berbentuk kelopak mawar yang diletakkan di ambang jendela kamar. Cairan di dalamnya samar-samar menunjukkan gemerlap biru tipis. Saat ini benda itu menebarkan keharuman kelopak bunga gunung salju berwarna merah muda, membuat seluruh ruangan terasa hangat, juga memenuhi udara dengan aroma segar.

Nunew hanya mengenakan gaun tidur dan berdiri di depan cermin berbingkai emas dalam kebingungan.

Cermin itu merupakan cermin kaca yang dapat merefleksikan seluruh tubuh. Dibawa masuk kemari sejak awal pembangunan kamar tidur ratu sesuai tradisi. Benda ini memiliki nilai sejarah ratusan tahun dan dibuat khusus untuk ratu guna mencoba setiap pakaian yang ingin dikenakan. Maka dari itu cerminnya panjang dan ramping, membuat orang tidak nyaman. Ia terlihat kurus dan kerempeng.

Baju tidur tipis berwarna krem yang dikenakan Nunew juga bergaya bangsawan. Menggantung dari bahu dan leher hingga mata kaki, menutupi seluruh tubuh. Karena terlalu kurus, bagian bahunya agak longgar, seolah tidak benar-benar menggantung di sana dan bagian tubuh rampingnya bergoyang maju mundur membuatnya seakan sedang mengenakan karung besar.

Ketika sampai pada bagian tengah tubuh, perutnya yang sangat besar begitu menonjol, membuatnya tampak jauh lebih membengkak dibandingkan dua jam lalu.

Memang terlihat lebih besar daripada sore hari tadi, dan pakaiannya hampir tidak bisa menutupinya.

Nunew menyentuh sekitar area pusarnya dengan bimbang. Tanpa diduga, begitu jemarinya menyentuhnya, ia merasakan sakit yang menyayat di bawah perutnya.

"Hisshh.."

Rasa sakit kram yang tiba-tiba datang membuatnya hampir tidak bisa berdiri, sehingga ia harus membungkuk dan setengah meringkuk sambil menahan perutnya yang berdenyut-denyut dengan satu tangan agar membuatnya merasa lebih baik.

Tepat ketika hampir jatuh ke atas karpet, ia tiba-tiba jatuh ke dalam sebuah pelukan.

Pelukan itu memiliki aroma samar, namun sangat dingin, seolah pakaiannya diwarnai dengan dinginnya sinar bulan dan es, serta salju.

Jari-jari sosok itu ramping dan telapak tangannya lebar. Ujung jarinya mengandung sedikit kehangatan yang hanya dimiliki oleh tubuh manusia. Bagian dalam telapak tangannya bertumpu pada pinggang Nunew. Satu detik, dua detik. Jari-jari putih dingin dengan lembut meluncur melintasi perutnya yang menggembung. Nunew memanfaatkan kekuatan ini untuk berdiri tegak tanpa jatuh.

Karena punggungnya menabrak aksesoris logam yang menempel di kerah pria di belakangnya, Nunew menciut kesakitan dan menoleh ke belakang. Sebelum sempat mengumpat, ia menangkap tatapan Zee dengan bulu mata lebat yang diturunkan.

Saat itu aroma kelopak bunga gunung salju berwarna merah muda tercium hampir di seluruh ruangan, seakan sudah menghisap semua udara dingin dari tubuh sang raja, dan udara menjadi lebih hangat.

NIGHT HAS COME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang