[00.04]

408 27 0
                                    

ANETHA POV_

Hari ini tepat 5 hari gw di RS, dan dalam 5 hari ini juga gw udah mengakrabkan diri sama keluarganya si netha no abal-abal.

Oh! Gw juga 3 hari lalu baru inget kalok si netha udah punya tunangan, dan yang bikin gw kesel bin pusing tujuh keliling, pas sadar kalok tunangannya tu salah satu tokoh penting di novel.

Mulai hari entu, gw rencanain buat pindah negara, mumpung kaya kan(ˊ˘ˋ*).

bentar, bukannya gw lebay atau apa ya, tapi gw males ikut ni alur novel njir! Apalagi ngeliat adegan ples ples! Gw masih polos yah.

(Halah, polos, polos, pantat mu itu polos! ( ̄へ  ̄ 凸)

Ekhm! Lanjut.

Jadi nya kemaren gw mohon mohon sama emak bapak gw sekarang, buat di bolehin tinggal ama neneknya si netha yang kebetulan tinggal di China.

Gw kasih tau dulu, emaknya si netha ni blasteran china-indo, bapaknya China, emaknya indo ya frend.

Setelah gw mohon-mohon bak gelandangan yang minta sumbangan, akhirnya gw di kasih, dengan syarat gw bakal pulang ke indo 3-4 kali setaun.

Tanpa babibu gw deal an dah tu. Meski ada halangan dari si sampo daf sih.

Dan jadilah besok gw berangkat, karna sore ini gw keluar rumah sakit YUHUUUU!!☆(ノ◕ヮ◕)ノ*.

ANETHA POV END_

Plak!

"Woy! Ngapain ngelamun? Jangan-jangan kesurupan lagi lo!?"Sarkas defan sembari menepuk pundak netha yang membuat sang empu terlonjat kaget.

"Hist! Lagi enak-enak ngehalu juga" gerutunya dengan wajah kesal.

"Heleh, dah yok pulang, lo mau di sini sampe taun depan?" ucapnya lalu pergi tanpa menungu gadis yang kini masih menatapnya kesal.

"Tungguin sampo daf!" teriaknya dan berlari mengejar defan yang sudah cukup jauh. Besar bet langkah tu orang, cepet amat jauhnya.

SKIP:0

Di suatu tempat, tepatnya di sebuah ruangan dengan cat hitam-abu di dinding juga beberapa bingkai poto sayap hitam putih di beberapa bagian dinding membuat nuansa ruangan tersebut kental akan suasana dark.

Dan di salah satu kursi hitam di ruangan tersebut terdapat seorang pria yang duduk sembari di temani pria lainnya yang berdiri di sampingnya sembari memberitahu kan hal yang mampu membuat pria tersebut sedikit memperlihatkan seringaian dari wajah dinginnya.

"Awasi dia,aku ingin melihat sejauh mana gadis nakal itu bisa pergi dariku"suara yang terkesan dingin namun menggema indah di telinga, yang mampu membuat siapa saja wanita akan terpikat oleh suara tersebut.

"Baik tuan muda" jawab pria tersebut lalu pergi meninggalkan ruangan.

"Hah..." hembusan nafas yang terdengar berat itu berganti dengan kekehan pelan yang terdengar sangat memabukan.

"Sepertinya aku akan gila, kenapa kau sangat imut dear" sembari memejamkan mata dengan senyum tipis terukir di bibirnya

"Aku menginginkan mu, kau hanya milik ku, hanya miliku"ucapnya dengan nada dingin, mungkin jika ada yang mendengar nya akan langsung di buat seketika merinding oleh suara yang sayangnya sangat candu untuk di dengar.

☘☘☘

Kembali pada netha yang kini sudah sampai di kamarnya dan tengah mengemasi barang-barang yang akan ia bawa besok, meskipun sebenarnya penerbangannya di sore hari, tapi yaa namanya juga gak sabar jadi ya gini('。_。`).

"Akhirnya selesai juga!" Dengan sembarangan melemparkan tubuhnya ke kasur empuk yang besarnya mashaAllah.

"Kalok di pikir-pikir, kek mana ya rupa tunangan si netha? Ganteng kagak ya? Atau jangan-jangan kek jamet lagi?! Eh? Tapi keknya kagak mungkin dah, orang dia kan salah satu tokoh penting di novel, jadi otomatis wajahnya paripurna dong, jadi penasaran gw, apa gw tanya emak nya si netha kali ya?tanya aja dah dari pada kebawa mimpi karena penasaran" Sembari bangkit dan berjalan keluar kamar.

RUANG TAMU_

"Bik,liat bunda gak?"tanyanya pada salah satu ART yang tengah membersihkan meja.

"Nyonya lagi di taman belakang non" jawabnya sopan.

"Oh, kalau gitu netha ke bunda dulu ya bik, dah~" melambaikan tangan sembari berlari kecil menuju taman belakang tempat sangat bunda berada.

TAMAN BELAKANG MENSION_

"Bunda!"

Tersentak akan seseorang yang dengan tiba-tiba memeluknya, Rina, atau lebih tepatnya Rinaya Hannandri Glowndran. Wanita karir yang sukses di bidang tata busana atau Desainer.

"Netha, kamu ngagetin bunda aja" keluhnya sedikit kesal.

"Hehe maaf bun"sembari melepas pelukannya.

"Kenapa?" tanya Rina yang membuat netha mengkerut bingung.

"Apanya?" tanyanya bingung.

"Kenapa cari bunda?"tanyanya kembali fokus pada aktivitas nya.

"Oh, itu, netha cuman mau nanya sesuatu sama bunda"jawabnya sembari mengarungi tengkuk yang tak gatal.

"Apa?"tanyanya lagi sembari masih menyiram tanaman di halaman.

"Netha punya tunangan ya?" tanyanya hati-hati.

Seketika Rina memberhentikan aktivitasnya dan berbalik memandang sangat putri yang tengah menatapnya polos.

"Kamu udah ingat sayang?" ada nada bahagia dalam suara wanita di depannya ini.

"Y-yah, sedikit" bohongnya.

"Ayo kita duduk dulu" Rina membawa sangat putri untuk duduk di bangku yang tak jauh dari meraka.

"Coba kamu cerita, apa aja yang kamu ingat?" tanya Rina menatap sang putri serius.

"Cuman, bunda, ayah, bang daf, Sama Dia, walaupun netha ngak ingat wajah sama namanya"jawab netha sembari memperhatikan perubahan raut wajah wanita di depannya yang terlihat sedikit murung? Maybe.

(Gw liat-liat lancar bener tu bohongnya(눈‸눈))

"Gitu"ada sedikit rasa kecewa dari nada bicara Rina.

"Jadi, netha bener udah punya tunangan Bun?"tanyanya lagi dan di balas anggukan oleh sang bunda.

"Namanya?"

"Namanya Ta-

__________

Ok. Cukup sampe sini('0')/!

Ada yang penasaran(@・д・@)?

Sama, saya juga penasaran( ̄‐ ̄)んー

Jadi kita tunggu berjamaah aja yah('º∀º`)

Anyeong cingudul (╭☞•́⍛•̀)╭☞

𝐅𝐈𝐆𝐔𝐑𝐀𝐍?(ᴛʀᴀɴsᴍɪɢʀᴀsɪ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang