The Sibling💫 [Teaser]

318 27 0
                                    

Happy Reading ^^






Di pagi hari yang cerah, gadis cantik dengan rambut terurai-sedikit berantakan akibat baru terbangun dari tidurnya- tampak anteng mengoleskan selai pada sepotong roti dengan kaki kanan yang terangkat ikut naik pada kursi.

Ketenangan itu tak berlangsung lama akibat-

srett...

-kedatangan seseorang yang dengan tiba-tiba datang merampas roti di tangannya. Setelah roti itu berpindah, lututnya di tepuk cukup keras oleh pelaku yang sama a. k. a. Yoshi.

"Kaki turunin. Anak perempuan kok kakinya ikut naek kayak bujang nongkrong di warkop aja."

"Terserah." jawabnya dengan acuh kemudian mengambil sepotong roti yang lain.

"Asa, denger. Anak perempuan itu bangun pagi, bantuin Bunda beres-beres rumah. Jangan keseringan begadang, kalo ada tugas langsung kerjain jangan di tunda-tunda." imbuh Yoshi.

"Jadi anak perempuan itu harus rajin, karena suatu saat kamu bakal jadi seorang istri yang harus pinter layanin suami, jadi seorang ibu yang di jadiin contoh buat anak-anaknya."

"Duh, bacot banget sih. Bisa diem dulu nggak?"

"Kakak ngomong begini karena kakak peduli sama kamu."

"Iya gue tau. Bisa 'kan ngomongnya nanti kalo gue selesai sarapan??"

"Asa,,"

"Lo tuh gak bisa liat kondisi? Gak liat situasi? Gue jadi nggak mood sarapan karena harus denger nasihat lo pagi-pagi buta begini!"

srett..

Roti yang belum di makan barang secuil pun itu di lemparkannya ke sembarang arah.

"Asa, kakak nggak bermaksud-"

"Apa!? Iya gue tau lo peduli. Tapi kenapa baru sekarang? Bisa nggak jangan ganggu gue sebentar aja. Jangan ganggu gue sehari aja, please."

"Jangan marah dulu. Oke, kakak tau kakak salah karena jarang ada waktu buat kamu, mangkanya-'

"Iya! Lo jarang ada waktu buat gue! Lo selalu sibuk sama dunia lo sendiri, tapi sekalinya muncul lo selalu ngerusak mood gue!"

Yoshi hanya diam tak berbuat apapun.

"Pergi nggak! Jangan muncul lagi di depan muka gue!"

"Asa, kakak minta maaf."

"Gue bilang pergi.!"

"Asa jangan marah dulu, kakak minta maaf."

"PERGI!!"

Pranngg..

Gelas keramik itu pecah berkeping-keping menghantam tembok.

Sang ibu yang mendengar ada keributan langsung datang menghampiri.

"Asa ada apa?"

"Bunda, kakak gangguin Asa.."

"Asa, sadar. Kakak udah nggak ada."

Asa terdiam sesaat, "Bunda.." menyadari akan apa yang terjadi pada dirinya membuat Asa mulai terisak.

Di malam itu...

Asa begadang karena harus menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Memilih mengerjakan di ruang keluarga lantaran AC di kamarnya rusak dan belum sempat di perbaiki.

Asa butuh ketenangan dan konsentrasi.

Pada awalnya semua berjalan lancar hingga tugas-tugas sekolah itu rampung sebagian, tapi beberapa saat kemudian terdengar suara batuk yang menyerupai pekikan kuda membuyarkan konsentrasinya.

Siblings Runner - [BaeSure] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang