Episode 21: Sang Garwa Pambage

11 1 0
                                    

Di puskesmas Rupat Utara, tanggal 23 September 2021, pukul 1:15 WIB, tiba-tiba Royyan terbangun dari tidurnya. Matanya terbelalak melotot dengan pupil yang merah menyala. Tampaknya ada sesuatu yang merasuki Royyan. Perlahan Royyan bangkit dari ranjang pasien tersebut. Setelah itu, tangannya Royyan yang berurat dan gemetaran mulai mencabut jarum infus yang menancap di tangannya secara paksa, hingga tangannya Royyan menitikkan darah. Setelah jarum infus tersebut lepas, Royyan mulai keluar dari kamar pasien.

Saat keluar dari kamar pasien, Royyan melihat ada 3 perawat yang berada di koridor puskesmas. Perawat-perawat itu berjaga di koridor tersebut untuk mengawasi Royyan. Saat Royyan keluar dari kamar, Royyan melihat 1 perawat sedang tidur di deretan bangku besi yang ada di tepian koridor, 1 perawat sedang berjalan masuk ke ruangan gizi yang ada di sebelah kanan kamarnya Royyan, dan 1 perawat lagi sedang duduk sambil bermain game di dekat pintu keluar yang ada di ujung koridor. Royyan pun masuk keruangan gizi dan berjumpa dengan perawat yang hendak membuat makanan untuknya. Melihat Royyan yang tiba-tiba berada di ruang gizi dengan tangan yang bercucuran darah, membuat perawat tersebut kaget dan langsung menegur Royyan.

"Ya Allah ibuk, ibuk kenapa disini? Kenapa tangannya ibuk berdarah gitu?" tanya Perawat itu

Royyan hanya diam dan tak bersuara sepatah kata pun sambil memplototi perawat tersebut. Perawat itu pun seketika ketakutan melihat pupil matanya Royyan merah menyala.

"Yuk buk, saya antarkan lagi ke..." kata perawat itu yang terpotong

"BRUUUUKKK... BRAAAAAKKK... KRAAAAKKK!!!"

Belum sempat perawat itu menyelesaikan ucapannya, Royyan langsung meninju muka perawat itu, mengantukkan muka perawat itu ke sudut meja sekuat mungkin, serta mematahkan leher perawat tersebut. Setelah perawat yang malang itu tewas, Royyan pun langsung mengambil pisau dan kapak yang ada di ruang gizi tersebut. Setelah itu, Royyan pun langsung membunuh kedua perawat yang lainnya.

Tanpa pikir panjang, Royyan langsung menancapkan pisau dapur tepat di jantung perawat yang sedang tidur di deretan bangku besi yang ada di tepian koridor tersebut. Setelah itu, perlahan Royyan mendekati perawat yang sedang fokus mabar game FF di dekat pintu keluar. Karena saking kusyu'-nya menikmati game tanpa pintu tersebut, perawat itu sampai tak sadar bahwa ada orang gila yang telah mendekati dirinya. Setelah Royyan dan perawat gamer itu hanya berjarak 30 cm, tanpa rasa iba Royyan langsung menghempakkan kapak ke batang leher perawat tersebut hingga kapak itu tertancap di leher perawat gamer yang malang itu. Perawat itu pun seketika kaget dan lemas melihat Royyan yang tiba-tiba ada di depannya. Setelah itu, perawat itu pun langsung jatuh lemas tak berdaya dengan air mancur darah yang tercipta di lehernya. Setelah puas menghabisi ketiga perawat itu, Royyan pun langsung pergi keluar dari puskesmas tersebut sambil membawa kapak dan pisau dapur menuju ke suatu tempat.

Pada jam 1:45, di hari yang sama, di penjara anak-anak, Bobby tiba-tiba merasa kebelet kencing. Bobby pun meminta izin kepada sipir penjara untuk pergi ke toilet yang ada di luar sel, karena toilet di dalam sel penjara sedang rusak. Sipir penjara itu pun mengizinkan Bobby untuk pergi ke toilet dengan syarat Bobby harus ditemani oleh sipir penjara saat pergi ke toilet. Akhirnya, Bobby pergi ke toilet dengan ditemani sipir penjara. Saat sudah sampai di depan pintu ruangan toilet, Bobby masuk sendirian ke dalam ruangan toilet sedangkan sipir penjara tersebut menunggu di depan pintu ruangan toilet. Saat Bobby sedang asyik buang hajat, tiba-tiba Bobby mendengar suara dari arah belakangnya. Suara itu seperti suara seseorang yang sedang membobol jendela ventilasi. Setelah itu, Bobby mendengar suara hentakan kaki seseorang, seolah-olah ada yang melompat masuk dari jendela ventilasi. Kebetulan saat Bobby sedang kencing, terdapat jendela ventilasi tepat di belakang Bobby. Jadi, saat ada seseorang yang masuk dari ventilasi tersebut, Bobby tak dapat melihat siapa seseorang yang masuk dari ventilasi tersebut. Saat Bobby telah selesai buang hajat dan membalikkan badannya, alangkah terkejutnya Bobby melihat Royyan dengan muka penuh darah tiba-tiba muncul di hadapannya. Bobby pun seketika langsung menggigil ketakutan.

Keluarga Bathin Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang