Episode 26: Negeri Junjungan

5 1 0
                                    

Dengan penuh rasa murka, Chocoboom memplototi Burger, Rover, Marqonah, dan Rian yang berada di lantai 8 gedung perpustakaan. Seketika, Chocoboom langsung menyemburkan api hitam yang sangat panas ke arah lantai 8 gedung perpustakaan tersebut hingga gedung tersebut terbakar.

ROOOOOAAAARRR!!!

“AWAS!!! MENYINGKIR!!!” kata Rover sambil mengajak teman-temannya untuk menyingkir dari semburan apinya Chocoboom
“TANGKAP PARA HAMA INI SEKARANG JUGA!!!” teriak Chocoboom dengan penuh rasa marah

Karena perintahnya Chocoboom ini, para GTRB yang a...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“AWAS!!! MENYINGKIR!!!” kata Rover sambil mengajak teman-temannya untuk menyingkir dari semburan apinya Chocoboom

“TANGKAP PARA HAMA INI SEKARANG JUGA!!!” teriak Chocoboom dengan penuh rasa marah

Karena perintahnya Chocoboom ini, para GTRB yang ada di lapangan perpustakaan itu pun langsung mengepung Rover dan teman-temannya. Para GTRB itu membawa beraneka macam senjata mengerikan yang siap menghabisi Rover dan teman-temannya. Para GTRB itu mulai masuk dari lantai 1 gedung perpustakaan dan mulai mengepung Rover serta teman-temannya yang ada di lantai 8. Tak Cukup sampai disitu, Chocoboom juga terus-terusan menyemburkan api ke gedung itu yang membuat gedung itu semakin terbakar dengan hebatnya. Akhirnya, Rover dan teman-temannya pun panik di dalam gedung itu.

“Apa yang harus kita lakukan? Gedung ini terbakar dan ratusan GTRB itu mengepung kita dari bawah” kata Rover

“Kita harus turun dari lantai 8 ini segera!!!” kata Rian

“Tapi gimana caranya? Kamu kira senjata seperti handgun, AK 47, crossbow, shotgun, dan granat lempar yang tersedia di ruangan ini bisa melumpuhkan para GTRB yang punya badan kekar itu? Hanya peluru bazoka yang dapat membunuh mereka, itu pun peluru bazoka disini tinggal 3 buah, tak akan cukup untuk membunuh GTRB yang membludak ini” kata Marqonah

Tiba-tiba, mereka melihat Burger yang sedang berdiri termenung di dekat jendela perpustakaan. Burger termenung sambil menangis melihat jenazahnya Holanda yang tergantung terbalik di tengah lapangan perpustakaan. Burger merasakan kesedihan yang teramat dalam karena melihat nenek kesayangannya tewas dengan cara yang sama seperti cara orang tuanya Burger tewas. Bahkan, saat melihat Holanda di eksekusi, Burger jadi teringat masa-masa saat Burger melihat orang tuanya dieksekusi, dan masa-masa saat Burger disepak dari Kota Dumai. Melihat Burger yang sedang sedih, Rover pun menghampiri Burger untuk mengajak Burger menyelamatkan diri.

“Burger... Kamu kenapa? Ayo cepat kita cari jalan keluar dari gedung ini. Kalau kita lengah, kita bisa mati terbakar atau dibantai para GTRB itu” kata Rover

Tiba-tiba, badannya Burger mulai bergetar, bulu-bulunya Burger mulai mengembang bak kucing yang sedang marah, bola matanya Burger mulai bersinar biru, otot-otot tangan serta kakinya Burger mulai membesar, dan mulutnya Burger pun mulai mengeluarkan liur kuning kehijau-hijauan yang banyak. Rover dan teman-teman pun seketika heran melihat Burger yang tiba-tiba begini.

“Burger... Kamu baik-baik saja kan?” tanya Rover

“Burger sedang sangat marah...” kata Burger dengan mulut yang bergetar dan mengeluarkan banyak liur

“Oh tidak... Ini pasti pertanda buruk” kata Rian

“Burger... Are you oke?” Tanya Marqonah sambil perlahan membelai Burger

 Are you oke?” Tanya Marqonah sambil perlahan membelai Burger

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keluarga Bathin Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang