The Last Miracle

24 3 0
                                    

Elizabeth berdiri dari kursi, melepas kalung yang melingkar di lehernya. Kalung itu berantaikan berlian dengan sebuah mata berupa batu berbentuk seperti tetesan air mata. Mata dari kalung itu memancarkan warna yang belum terlihat sebelumnya. Kerlipan yang keluar dari batu itu seperti air yang membeku.

Batu itu adalah batu mana. Batu yang digunakan untuk menyimpan dan mengesktrak energi sihir atau supranatural.

Elizabeth menaruh kalung itu di tengah-tengah meja lalu mengusapnya pelan. Sebuah portal bening layaknya cermin muncul melayang di langit-langit. Rose yang tidak terbiasa dengan sihir tidak dapat mengontrol ekspresi wajahnya.

"Kau tahu batu mana?" tanya Elizabeth kepada Rose yang dibalas dengan anggukkan pelan.

Terlihat senyuman tipis di bibir manis Elizabeth. Dia mengangkat tangannya dan portal seperti sebuah cermin itu berubah, menunjukkan dataran Kekaisaran Timur.

"Batu mana pada dasarnya digunakan untuk menyimpan energi yang ada di sekitar kita. Pada saat ini, batu mana sering digunakan untuk kepentingan pengobatan. Jumlahnya yang terbatas dengan kekuatan yang luar biasa, menjadikan batu mana sebagai benda yang paling berharga melebihi perhiasan lain yang pernah ada. Dan, kau tahu dari mana asal batu mana?"

Mata Rose menatap ketiga orang di hadapan dengan tidak fokus. Tiga pasang mata itu tidak berpindah perhatian darinya, seolah menunggu jawaban yang akan Rose ucapkan.

"Kekaisaran Timur?"

Segera, ketiga orang itu serempak tersenyum, seakan sudah menebak apa yang akan Rose katakan. Melihat reaksi mereka, kening Rose mengerut.

"Bukan," bantah Elizabeth.

Rose ingin sekali membantah bantahan dari Elizabeth. Semua orang tahu, sejak ratusan tahun yang lalu, Kekaisaran Timur-lah yang mendistribusi batu mana ke seluruh wilayah kekaisaran. Fakta yang ada sejak masa leluhur Kerajaan Herroch itu dibantah sia-sia oleh seorang Putri Mahkota! Apa yang sebenarnya ada dalam pikiran Elizabeth?

Portal yang menunjukkan dataran Kekaisaran Timur itu berubah menunjukkan makhluk-makhluk supranatural yang konon katanya dulu hidup berdampingan dengan manusia. Rose hanya mengetahui makhluk-makhluk itu dari buku-buku yang dia baca.

"Pada dasarnya, batu mana adalah produk supranatural, dihasilkan oleh makhluk-makhluk lagenda mystical yang katanya dulu hidup berdampingan dengan manusia. Faktanya, mereka memang pernah hidup."

Portal berubah menunjukkan sebuah kerajaan yang terlihat begitu megah dengan sumber daya alam yang begitu melimpah. "Makhluk-makhluk ini hidup di sebuah tempat yang disebut dengan Arnsten. Mereka memimpin peradaban dengan ilmu pengetahuan dan kekuatan supranatural yang mereka miliki. Pada awalnya, semuanya baik-baik saja. Namun, manusia perlahan merasa iri dengan kelebihan yang makhluk-makhluk ini miliki, lalu bersatu menjarah Arnsten dan membunuh semua makhluk yang ada di sana untuk merebut keajaiban mereka."

Mata Rose melebar ketika mendengar sebuah nama yang tidak asing di telinganya. Elizabeth menyadari hal itu dan kembali tersenyum. "Bukankah mustahil bagi manusia biasa untuk melawan seluruh makhluk supranatural ini dengan tangan kosong? Kaisar Salomon, pemimpin dari penjarahan dan Kaisar dari Kekaisaran Timur menggunakan sihir hitam untuk membuat sebuah pedang dan menyerap seluruh energi dari darah yang ditumpahkan oleh pedang itu."

"Ada satu kelompok manusia di sebuah kerajaan yang menentang tindakan Kaisar Salomon. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja, yang disebut dengan Galadhor. Mereka bersatu untuk melindungi Tanah Arnsten dari serangan manusia lain. Hingga akhirnya, seorang penyihir, makhluk terakhir yang tersisa dari Tanah Arnsten merebut pedang Kaisar Salomon lalu menyegelnya dengan api abadi, agar tidak dapat tercabut kembali. Demi menyegel pedang itu, makhluk terakhir dari Tanah Arnsten meregang nyawa."

Paradise Hall [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang