∞
Ketidakhadiran Elizabeth pada perjamuan makan malam bukanlah tanpa alasan. Oh, ayolah. Dia adalah Elizabeth Vota. Dia bahkan pernah kembali ke masa lalu dan menyaksikan perang kepunahan makhluk-makhluk di Tanah Arnsten. Apakah dengan alasan kondisi tubuh yang kurang baik akan membatalkan rencananya untuk pergi ke perjamuan? Tentu saja tidak.
Sesuai apa yang dia diskusikan dengan Luke Quent semalam, Elizabeth ingin lebih mengetahui mengenai kerja sama perdagangan darat yang dicanangkan oleh Kekaisaran Timur itu, dengan seseorang yang lebih dekat.
Benar. Menteri Luar Negeri, Duke Neraphim sudah kembali dari perjalanannya menyelesaikan masalah pertikaian di Teluk Calestial. Elizabeth sudah mengirimkan pesan untuk menemui Duke Neraphim di Euthoria Palace, tepat ketika Duke Neraphim tiba di ibukota.
"Sampaikan pada Vance Adam dan Rose bahwa aku meminta mereka untuk berkumpul di Diamond Palace setelah makan siang," perintah Elizabeth pada pengawal pribadinya, Earl Hywel Blois. Seorang ksatria yang dipercaya Raja Benneth untuk mendampingi Elizabeth.
Hywel Blois membungkuk hormat dan pergi melaksanakan perintah Elizabeth. Setelah itu, bersama Lady Sarah, Elizabeth pergi ke Euthoria Palace, tempat para menteri, pejabat dan sarjana khusus bekerja mengurus pemerintahan.
Berada di luar Istana Utama, perjalanan menuju Euthoria Palace cukup memakan waktu. Ketika tiba di Euthoria Palace, beberapa pejabat yang tersisa membungkuk seiring dengan Elizabeth berjalan melewati mereka.
Menaiki tangga yang begitu banyak, sepertinya Lady Sarah yang mengikuti Elizabeth terlihat sangat kelelahan. Mengintip napas Lady Sarah tersenggal, Elizabeth sedikit tertawa. "Apakah kau butuh latihan khusus?"
Lady Sarah yang menyadar bahwa Elizabeth menangkap basah dirinya, menunduk malu. "Ampuni hamba, Yang Mulia."
Hanya tersenyum, Elizabeth menjawab, "tidak masalah."
Ruang pengarsipan. Di sanalah Elizabeth meminta Duke Neraphim menunggunya. Tidak ada alasan khusus. Hanya saja Elizabeth tidak ingin ada orang lain yang mendengar percakapan mereka. Elizabeth meminta Lady Sarah untuk menunggunya di luar ruangan, sementara Elizabeth masuk.
Duke Neraphim, berada di Euthoria Palace sejak dia mendapatkan gelar sarjana. Pemikirannya dalam politik membawa Duke Neraphim menjabat sebagai Menteri Luar Negeri di masa Raja Terdahulu dan Raja Benneth. Ditambah, Duke Neraphim berasal dari keluarga terpandang yang memimpin wilayah Barat Kerajaan Herroch.
"Hormat hamba kepada Yang Mulia Putri Mahkota. Semoga keberkahan selalu menyertai Anda," salam Duke Neraphim ketika Elizabeth telah tiba di ruang pengarsipan.
"Salam, Paman." Elizabeth turut menunduk hormat.
'Paman'. Tidak salah. Berkat jejaringan Kerajaan Herroch yang hanya melingkar di wilayah mereka, beberapa keluarga bangsawan saling menikahkan anak satu sama lain. Entah bagaimana silsilah yang terjadi, sehingga Duke Neraphim dan Duke Baldwin menjadi besan, yang pasti, sejak kecil Elizabeth sudah menyebut Duke Neraphim dengan sebutan itu.
Melalui sapaan itulah, Duke Neraphim mengetahui maksud kedatangan Putri Mahkota. Dia tersenyum kecil, menyisir rambut yang tumbuh di dagunya. Sepertinya rambut itu semakin panjang dari yang terakhir kali Elizabeth lihat.
"Apakah jalan menuju kerajaan sangat berliku?" tanya Elizabeth, disertai sedikit tawa.
Duke Neraphim terkekeh. "Sangat."
Tentu saja yang Elizabeth maksud 'berliku' bukanlah jalan yang Duke Neraphim lalui, tetapi 'hambatan' apa saja yang dia temui selama di perjalanan.
"Angin dari padang pasir berhembus dengan keras," sambung Duke Neraphim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paradise Hall [BxB]
FantasyPutra Mahkota Eliron naik tahta sebagai Raja, menggantikan sang ayah yang gugur dalam sebuah penyerangan. Lambat laun, Eliron menyadari bahwa penyerangan itu berkaitan dengan perebutan tanah yang sudah terjadi beratus tahun yang lalu. Dengan terjad...