21. kecewa

75 11 4
                                    

tadinya mau end, tapi gajadi lah :(

"gimana dok?"

"selamat pak bu, bayi kandungannya jalan 3mg. tolong dijaga baik-baik ya kadungannya"

Melody tersenyum kecut saat ia sedang berada didokter kandungan. Melody memang memeriksa kandungannya karna ia sudah telat menstruasi. Al memutuskan untuk mengecek kandungan Melody apakah istrinya hamil atau tidak

"terimakasih dok, kalo gitu kami pamit" ucap Al menuntun istrinya keluar menghampiri Keynal Ve Michie dan Ribka.

"gimana kak?" tanya Ve

"positif" lirih Melody

"kak, kita coba omongin baik-baik aja ya sama Reva, pasti dia nanti ngerti kok" ucap Keynal

"aku takut mas, nal, Ve" ucap Melody menunduk

"jangan takut, masih ada kita kak" ucap Ve

"aku bakal bantu bunda buat ngomong sama Reva. dia pasti ngerti kok Bun, percaya sama aku" ucap Ribka

"makasih ya Ribka" ucap Melody tulus

"sama-sama"

"kamu gaush takut, ad aku yang bantu kamu ngomong sama dedek" ucap Al

"aku takut ank aku marah benci sama kecewa mas" ucap Melody terisak

Flashback On

saat Reva berusia 9th

"dedek, bunda boleh tanya sesuatu gak sama dedek??" tanya Melody

"boleh, mau tanya apa bunda?" tanya Reva

"kalo misalkan dedek Reva punya adik lagi, dedek mau gak?" tanya Melody

"gamau, dedek gamau punya adik" ucap Reva sambil mengerucutkan bibirnya

"kalo mama punya anak lagi, terus Reva punya adik, kan Reva jadi kakak bukan dedek" ucap Melody

"kenapa gak mau hm?" tanya Melody

"aku gamau bunda!! bunda mau punya anak lagi ya?!" tanya Reva mulai menaikkan nada bicaranya

"enggak syang, bunda cuma nanya" ucap Melody

"kalo bunda punya anak, dedek mau gimana?'" tanya Melody sambil melirik Al

"dedek mau marah sama bunda ayah, dedek bakal susul omma keluar negri" ucap Reva santai

"jangan dong, iya bunda janji gabakal punya anak, cuma nanya doang kok"

"oke, jangan ya bunda. aku mau jadi dedek aja. dedek yang disayangi kakak dan cici² aku" ucap Reva

"iya syang, muach!!!"

*

saat Reva berusia 13th

"Reva, bunda mau nanya dong" ucap Melody

"kenapa bund? biasanyakan suka nanya gapake ngomong dulu" ucap Reva

"kalo bunda punya adik lagi gimana?" tanya Melody

"kok bunda ngomonga gitu? bunda mau punya adik lagi ya?" tanya Reva marah

"bunda cuma nanya, kamu bakal gimana?"

"aku bakal benci bunda sama ayah, aku bakal kabur dari sini dan pergi jauh dari kalian, aku bakal kecewa dan benci banget sama kalian, termasuk kakak-kakak aku pastinya" ucap Reva serius

"kalo bunda punya anak lagi apa kamu bakal benci bunda?* tanya Melody

"iya, benci banget. bisa aja aku gak maafin bunda*

"bunda mau punya anak lagi ya?" tanya Reva yang mulai tak santai

"cuma nanya dedek, bunda gabakal punya anak lagi" ucap Melody

"oke, aku sayang bunda"

"bunda juga sayang banget sama dedek, muach!!"

Flashback Off

"aku bakal coba bantu ngomong ya"

"makasih mas, tapi aku tak-"

"gaush takut, ada aku, Veranda, Keynal, dan Ribka yang bantu bujuk anak kita. Nanti juga dia ngerti kok, apalagi kalo sama Christy anaknya nurut bgt" ucap Al lalu mengusap air mata Melody

skip

10.00

Melody Al Ve Keynal Ribka dan Michie baru saja memasuki ruang rawat Reva. mereka melihat Alexander Brosis & Sibling sedang berada diruang rawatnya

"hai, gimana? udah enakan?" tanya Melody

"hai bundaa. udah enak kok, bunda darimana" ucap Reva

"bunda abis dari luar. bunda mau ngomong sama dedek boleh kan?" tanya Melody menatap Reva

"boleh"

"tapi janji  jangan marah dulu, jgn nangis juga" ucap Melody

"emangnya kenapa bunda?" tanya Reva

'kok gaenak ya' batin Reva

'bismillah... tuhan tolong aku bantu bicara pada anakku' batin Melody

'pelan-pelan Mel, kamu pasti bisa' batin Al menatap dalam Melody

Ve mengode Shani dan yang lainnya agar memberikan waktu untuk mereka ber 3, lalu mereka pun keluar karna sudah paham kode Ve

Melody menarik napas dalam, lalu menghembuskan

"kalo misalkan bunda punya anak lagi, apa yang kamu lakuin dek?" tanya Melody

"sesuai ucapan aku dulu, dan 1th lalu" ucap Reva

"kamu bakal benci, kecewa, marah, dan gak maafin bunda? bahkan kamu mau kabur ke rumah omma?" tanya Melody lirih

"iya, bunda masih inget kan? bunda punya anak lagi ya?" tanya Reva mencoba tenang

Melody diam, Reva sudah menduga itu

"bunda ko diem? apa bener ucapan aku?" tanya Reva dingin

"maaf" lirih Melody

"jadi bunda benran mau punya anak?" tanya Reva pelan dengan air mata yang berada diujung matanya

"maafin bunda, Reva. bunda gatau" ucap Melody

"jadi benar bunda hamil?" tanya Reva, Melody hanya mengangguk samar

Reva pun segera menghapus air matanya kasar lalu duduk dan melepaskan infusannya membuat Al panik dan menahan anaknya

"kamu mau kemana? jangan macem-macem dek. kamu lagi sakit" ucap Al

"bunda tau kan kalo aku gatau punya adik sampai kapanpun. aku cuma mau jadi adik bukan punya adik. kalo bunda lahirin anak itu belum tentu juga aku terima dengn baik" ucap Reva menahan amarah

"bunda minta ma-"

"keluar bund"

"enggak, maafin bunda"

"keluar bunda, aku mau sendiri"

"de-"

"keluar bund!! aku mau sendiri!!* ucap Reva emosi

"keluar dulu yuk, biarin dedek tenang dulu* ucap Al memeluk Melody

"tapi mas, aku mau dedek maafin aku dulu hikss. bunda min-"

"nanti aja ya, biar dedek tenang dulu. sekarang kita keluar" ucap Al lembut, dengan terpaksa Melody pun menuruti ucapan Al

sementara diluar

"kenapa ma? kok keluar?" tanya Marsha

"biarin bunda ayah sama Reva Bicara bertiga. kasih mereka waktu* ucap Keynal

"kenapa pa? ada apa?" tanya Shani khawatir

"bunda kamu hamil" ucap Ve

"HAH!"

TBC

nanti bebrapa chapt lagi end loh, kalo udah end bakal ada exp nya juga, tapi gak banyak sih >_<

see you

i say thankyou from my heart (END✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang