25. Keyakinan Al

1K 86 8
                                    

Peringatan : Vote sebelum baca oke !!!!

Aaron terus memperhatikan wajah damai adik bungsunya saat tertidur, wajah yang sangat mirip dengan mendiang mommy nya.

'mommy, adikku kembali mom. Terimakasih karena tidak membawa adikku bersamamu. Aaron janji akan menjaga Dan menyayanginya.' batin Aaron.

"Aaron, sebaiknya kau pulang dulu nak?" Ucap Alexa

"Kenapa aaron harus pulang ma? Aaron mau disini saja menemani adik Aaron."

" Besok kau bisa kembali lagi, Jangan membuat daddy Dan Arthur curiga karena kau tidak pulang malam ini." Jelas Alexa

"Benar yang dikatakan mamamu, seperti nya Al belum mau jika harus bertemu dengan daddy Dan Arthur dalam waktu dekat ini, jadi Jangan sampai kau membuat daddymu curiga Dan berakhir dia tahu jika Al Masih hidup." Tambah Aldebaran

Aaron tampak berfikir.

"Tapi kapan pa, kapan Al mau bertemu dengan daddy Dan Arthur? Selama ini mereka sudah cukup menyiksa diri mereka sendiri, tidak ada yang baik baik saja setelah kami mengira Al meninggal Dunia." Ucap Aaron sendu

"Papa ngerti, Dan papa percaya jika daddy Dan adik pertamamu itu sudah benar benar menyesal, tapi untuk bertemu dengan Al, itu semua keputusan di Al, kita tak boleh memaksakannnya. Kita bersabar saja, papa yakin itu tidak akan lama."

"Baiklah pa.. kalau begitu Aaron akan pulang. Sampaikan pada Al, besok Aaron akan datang kembali."

" Iya sayang. Hati hati ya." Alexa

Saat Aaron telah mendekati pintu, oma memintanya untuk menunggu.

"Tunggu Aaron, biarkan oma ikut dengan mu ya?" Oma

" Tapi jika oma tiba tiba ikut denganku apakah itu tak membuat daddy curiga?" Aaron

"Tentu tidak. Kau bisa menjadikam oma alasanmu untuk pergi. Bilang saja kau menjemput oma di bandara. Dan besok kau bisa kemari dengan alasan mengantar oma ke pemakaman opa Dan mommymu." Jelas oma

" Hmm.. baiklah.. ayo oma.. pa ma Aaron pamit ya." Pamitnya pada Aldebaran dan Alexa.

.
.
.
.

Kurang lebih sudah satu jam Aaron Dan Oma di jalan menuju mansion Dan akhirnya mereka tiba. Aaron membuka kan pintu untuk sang oma.

" Terimakasih sayang."

"Sama sama oma"

"Oma, sebaiknya oma menunggu di depan pintu masuk dulu, Jangan langsung masuk bersamaku, agar daddy terkejut." Aaron

"Mmm. Ide yang bagus. Ayo. Oma sudah tidak sabar melihat wajah bodoh daddymu." Ucap oma dengan senyum jahilnya, Aaron terkekeh mendengar oma mengatai daddynya.

Mereka berdua berjalan menuju pintu utama mansion.

"Aaron pulang." Ucap nya saat memasuki mansion yang berhawa suram itu.

" Dari mana bang? Kenapa kau pergi buru buru seperti tadi?" Tanya Adrian

"Ahh itu karena seseorang yang menelfonku Dan memintaku untuk menjemput nya dengan cepat daddy." Jawab Aaron,Adrian mengernyitkan dahi nya bingung

"Siapa? Siapa yang berani memerintahkanmu seperti itu hah?," berani sekali dia." Omel Adrian

" Yang jelas dia memiliki kekuasaan lebih darimu dad."

"Oh ya? Siapa? Apa dia papamu? Tapi kenapa dia tidak memberitahu daddy kalau akan pulang sekarang?"

"Bukan papa dad. Daddy Dan papa tidak ada apa apanya dibanding orang ini."

ALDRIC ☑️(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang