Jennie,
Aku bahkan tidak tahu kenapa aku masih menulis surat kepada mu. Ini tidak seperti aku benar-benar mengirim surat yang aku tulis. Tapi aku rasa ini seperti sebuah bentuk meditasi bagi ku. Sangat menenangkan, kau tahu bagaimana aku bisa melepaskan semua emosi yang terpendam di atas kertas.
Rosie menemukan voicemail mu. Aku tidak sengaja meninggalkan ponsel lama ku di meja dapur sebelum aku melakukan perjalanan bisnis. Aku cukup ceroboh, tetapi meskipun begitu, aku tidak pernah menyangka dia akan memeriksa ponsel ku seperti itu. Dia mengatakan kepada ku ketika dia menemukannya, dia bingung kenapa aku tetap menyimpan nya bahkan setelah aku mendapatkan yang baru.
Rasa ingin tahunya menguasai dirinya dan dia mengintipnya. Ketika dia menemukan pesan suara itu, dia tidak tahu apa maksudnya pada awalnya, tetapi kemudian dia terus mendengarkan dan dia bisa menghubungkan titik-titiknya.
Bahwa rumor tentang hubungan kita di masa lalu adalah benar dan itulah kenapa aku menangis padanya. Aku menangis karena patah hati.
Dia benar-benar sangat marah. Ketika aku pulang ke rumah, dia tidak berhenti berteriak kepada ku. Hati ku hancur ketika melihat betapa marahnya dia. Aku tidak pernah melihatnya seperti itu, dia tidak pernah meninggikan suaranya kepada ku. Tidak sekalipun. Dia bertanya kenapa aku tidak pernah bercerita tentang hal itu, tentang kita, dan kenapa aku tidak pernah bercerita tentang pesan suara mu.
Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan, setidaknya untuk yang kedua. Sejujurnya, aku masih tidak tahu kenapa aku menempatkan diriku dalam kondisi kenangan dan harapan palsu ini.
Aku mengatakan kepadanya bahwa aku tidak ingin dia mengubah perspektifnya tentang mu atau kita, jadi itulah sebabnya aku tidak menceritakan tentang hubungan kita.
hubungan.
Itu benar. Aku mengatakan kepadanya bahwa aku ingin melupakan mu karena semua yang kamu lakukan hanya membuat ku sakit. Tapi yang tidak kukatakan padanya adalah bahwa aku masih tidak tahan kehilangan kenangan tentangmu dan bahwa aku masih dengan bodohnya bertahan.
Aku tahu, aku adalah istri yang buruk. Dia menangis dan tidak berbicara kepada ku sepanjang malam. Punggungnya membelakangi ku saat kami berbaring di tempat tidur dan aku tidak bisa tidur karena yang bisa aku dengar hanyalah isak tangis kecilnya.
Dia menangis sampai tertidur, Jennie.
Keesokan harinya, aku mencoba untuk berbicara dengannya. Butuh waktu berjam-jam sampai akhirnya dia berbicara, tetapi dia hanya berbicara sekali. Satu-satunya hal yang dia katakan kepada ku adalah
"Apakah kamu masih mencintainya?"
Aku bilang tidak.
Tapi aku sendiri tidak tahu.
Aku?
Apakah aku masih mencintaimu?
Jawaban ku untuk pertanyaan itu masih terlalu jauh dari jangkauan dan pemahaman ku. Aku tidak tahu jawaban nya, tapi aku berharap bahwa aku tidak mencintaimu lagi dan aku tidak menginginkan mu dalam hidup ku.
Aku mencintai Rosie dan dia memiliki hati ku—
tapi sayangnya tidak seluruh hatiku.
Sincerely yours,
Lisa.
-to be continued-
![](https://img.wattpad.com/cover/363951524-288-k79636.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IN ANOTHER LIFE - JENLISA [GxG]
Fanfiction[sequel from Almost] Lisa's pov "Here's a letter, from me to you." Lisa yang ternyata mendengarkan semua voicemail dari Jennie mencoba membalas dengan sebuah surat. #jenlisa Original story by : BPwritter