BAB V : Dilema

137 14 1
                                    

Happy reading, janlup voment.




































.

"Yaish! Kenapa kau membawaku kesini sih! Panas tau!"

"AAAA HANTU!"

"Jaem.. itu jajanan apa?"

"Woaah.. ga pusing kamu tinggal disini? Luas banget kaya gaada ujungnya"

Renjun terus berbicara sedari tadi dengan jaemin yg berjalan tak jauh di depannya.

Bosan saja di bumi, supaya tuan mudanya itu tidak kaget jika nanti menetap di neraka ini.

Renjun terus mengipasi wajahnya karena udara disini panas sekali. Ia menciumi seragamnya yg mulai bau.

"Jaem!"

Jaemin menoleh dan terjungkal.g

Ya kalian pikir aja sendiri gimana kondisi renjun yg sudah basah kuyub karena kepanasan.

Jaemin menatap renjun yg menunjuk ke salah satu stand yg jualan baju. Jadi mereka lagi di pasar malemnya neraka.

Jaemin mengangguk dan renjun langsung ngacir riang gembira bak anak kecil menghampiri si pedagang baju.

Penghuni neraka sama saja seperti manusia, hanya saja ukuran mereka lebih besar, berkulit merah dan memiliki tanduk. Dan gigi mereka runcing semua, jangan lupakan kuku" yg panjang juga buntut.

Namun tetap saja, wujud asli jaemin lebih seram dari mereka semua.

Tapi kenapa jaemin berbeda? Maksudnya, kenapa dia bisa menjadi begitu tampan?

"Karena dia termasuk iblis terkuat seperti gua, dek manis. Gantengan gua kan?"

Renjun menoleh dan mendapati seorang cowo asing bersurai hitam yg wujudnya berbeda dengan iblis disini. Malahan seperti dirinya, manusia.

"Halah, kau itu rendahan. Sama seperti mereka semua."

"Bacot bang, oh ya. Kenalin gua jisung, adik kandung dari iblis jelek di sampingmu itu." Senyum jisung yg juga terlihat taring menyembul.

Renjun merasakan hawa jaemin memanas dan benar saja matanya berubah lagi menjadi merah menyala dan ia sudah mau berubah ke wujud aslinya.

"Ck! Panas! Tau panas gak?! Gatau situasi banget jadi cowo! Aku gasuka ih, serem tau wujud aslimu. Nanti aku kabur ya?!" nyinyir renjun sambil nyubit tete jaemin terus mukulin badan yg lebih besar bertubi".

"Aw, ampun yang.. iya iya engga.. kamu mah mandang fisik aku" mata jaemin langsung meredup dan mengeluarkan puppy eyes yg bikin jisung huek huek.

"Apa kamu?! Mau aku cubit juga?!" Tatap nyalang renjun ke jisung.

"Eh.. engga nyonya, ampun. Hehe" nyengir jisung sambil menyodorkan satu setel baju untuk renjun.

"Nih, jisung traktir itung-itung hadiah selamat datang di neraka." Lanjut jisung tanpa melunturkan senyumannya.

"Dih, tumben. Biasa juga kikir."

"Nyaut aja lu iblis bau tanah."

Jaemin melotot hampir melempar jisung dengan bola lava.

"Suttt! Brisik! Aku mau makan seblak! Mana duit kamu!"

"Jajan aja sepuasmu, ini wilayahku sayang. Dan kau juga akan menjadi ratu kelak."

Renjun bodoamat dan melenggang diikuti jisung yg memeletkan lidahnya ke jaemin mengejek.

.

Sementara itu, keadaan di istana kerajaan iblis di lapis ketujuh neraka paling bawah. Terlihat seorang iblis berparas tampan dan berkulit tan sedang menganiaya seorang tawanan di penjara bawah tanah.

Suram - JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang