"Musim panas yang tidak ditunggu kehadirannya"
Musim panas?
Apa yang orang-orang bayangkan tentang musim panas? Liburan musim panas, menikmati pantai, bermain bersama teman-teman ataupun orang terkasih. Membayangkannya saja sudah membuat hati senang.
Tapi rupanya musim panas tidak berarti sama bagi seorang gadis bermata coklat karamel bernama Hazel. Baginya, tidak ada yang lebih buruk daripada musim panas. Menurut Hazel, musim panas adalah sebuah 'kutukan'. Seperti ditahun-tahun sebelumnya, akan selalu terjadi kesialan yang menimpanya setiap musim panas datang. Tentunya Hazel pun tidak berharap banyak dimusim panas saat ini. Hanya saja ia ingin setidaknya musim panas saat ini tidaklah yang terburuk.
Tok... Tok... Tok...
Hazel menoleh ke arah suara itu berasal. Ia mendapati gadis dengan rambut panjang bergelombang tersenyum sumringah kepadanya.
"Izzy!" Hazel berseru. Tangannya melambai-lambai dengan penuh semangat.
"Lagi apa?" Tanya Izzy sambil berjalan menghampiri Hazel yang sedang duduk di samping jendela.
"Oh, nggak. Cuma mau lebih lama di kelas aja kok"
Izzy tersenyum sambil mengangguk menandakan bahwa ia mengerti apa yang dimaksud Hazel. Karena semester baru akan dimulai dan mahasiswa angkatannya akan segara mengikuti magang. Maka pembelajaran mata kuliah di kampus pun akan berkurang dan mereka tentu akan jarang datang ke kampus.
"Udah musim panas ya" Sambil melihat dedaunan pohon yang perlahan jatuh, Izzy memberi jeda, "Hazel, lo udah lupain dia kan?"
Hazel memilih untuk tidak menjawab, ia hanya menoleh sedikit ke arah Izzy. Kemudian merenung sambil menatap pemandangan di luar jendela. Pertanyaan itu sebenarnya tidak terlalu membuatnya terkejut, hanya saja musim panas memang selalu mengingatkannya pada pria bernama Han.
Han adalah mantan pacar Hazel saat ia duduk dibangku SMA. Memang terdengar seperti kisah cinta monyet yang klise. Tapi Hazel sangat bersyukur saat itu ada Han-satu satunya orang yang mau menemaninya. Dulu Hazel memang bertubuh gemuk, tapi disaat orang lain sibuk mencemooh dirinya, Han selalu datang dan rela memasang badan untuknya.
Perpisahan pastinya tidak ada yang baik-baik saja bukan? Sama seperti yang dialami Hazel dan Han. Banyak pertanyaan masih tersimpan didalam benak Hazel yang belum tersampaikan. Ia masih belum mengerti situasi dimana saat Han tiba-tiba memintanya putus. Hazel yakin hubungan mereka baik-baik saja sebelumnya, tapi Han berubah dalam sekejap.
Setelah perpisahannya dengan Han, sulit bagi Hazel untuk melewati hari-harinya. Karena saat itu Hazel merasa sudah kehilangan orang yang paling dia sayangi. Bahkan tidak lama setelah perpisahan itu Han menghilang seperti ditelan bumi. Sudah empat tahun berlalu pun, pria itu masih tidak menampakkan diri.
Hingga sampai saat ini bayang-bayang Han selalu menghantui Hazel. Bukannya Hazel tidak bisa memulai lembaran baru bersama orang lain. Hazel sudah melakukannya. Selama empat tahun berlalu, Hazel sudah memiliki tiga mantan pacar akan tetapi itu semua selalu berakhir dengan tidak menyenangkan. Hazel baru menyadarinya saat satu tahun kebelakang, percintaannya selalu berakhir pada saat musim panas. Karenanya Hazel menganggap awal dari segala 'kutukan' musim panasnya itu datang setelah ia putus dengan Han.
"Hazel?" sahut Izzy, berhasil membuyarkan semua lamunan Hazel tadi.
Izzy berdiri menghadap Hazel sambil buru-buru merogoh tas ranselnya. Tangan kananya menarik secarik kertas lalu menyembunyikannya dibalik punggungnya, sementara tangan kanannya mengepal didepan dada. Matanya membulat. Membuat Hazel sedikit memicingkan mata, curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake
Teen FictionHazel meyakini kesialannya itu selalu datang pada saat musim panas. Tepatnya mungkin sejak empat tahun lalu setelah ia putus dengan pria bernama Han. Hazel juga selalu menghindar dari segala kemungkinan buruk yang mungkin akan terjadi. Tapi acara k...