DUA

98 7 0
                                    

  Keringat dingin membasahi wajah ceelyis jantungnya berdetak begitu cepat,hari ini ia di panggil oleh pak Mamat untuk membahas tentang magang nya apakah diterima atau tidak,ceelyis tak henti-henti berdoa semoga saja ia salah satu yang lolos.

"Ceelyis kamu lolos",suara pak Mamat menyadarkan ceelyis dari lamunannya.

"Serius pak?", ceelyis tak percaya,demi apa? Dia lolos.

"Yah,besok kamu akan mulai magang, penerbangan sudah di siapkan,kamu tinggal menyiapkan semua keperluan mu,ingat jaga sikap disana,jangan merusak nama baik sekolah kita",peringat pak Mamat pada ceelyis yang mengangguk mengerti.

"Baik pak,saya akan mengingat semua kata bapak",balas ceelyis tersenyum sopan.


Ceelyis berlari sepanjang karidor kelas untuk mencari skaayine, memberitahu kalau ia di terima dan juga besok adalah keberangkatan yah.

"Skayyy!!", panggil yah setelah berteriak pada sosok yang teryata berada di kelas yang tengah duduk malas-malasan di atas kursi menatap ogah ke arah bukunya,biasa malas belajar.

"Kenapa ngab,sakit nih kuping gue",ceelyis mengatur nafasnya yang ngos-ngosan, pandangnya menatap ke arah skaayine.

"Gue lolos dan be....",belum sempat ceelyis menyelesaikan ucapan skaayine menyelanya.

"WHAT serius?", skaayine berteriak tak lupa meja jati sasaran pukulannya yang super keras, nggak sakit tuh tangan? Batin ceelyis.

"Yoi dan besok gue udah berangkat".

"Mepet banget,Lo udah punya persiapan?",tanya skaayine.

"Udah, jauh-jauh hari gue udah siapin barang yang mau gue bawah".

"Anjirr, nggak bisa berword word anah", skaayine memperbaiki duduknya, menatap ke arah ceelyis dengan senyuman manis.

"Kenapa Lo?, kesurupan",ceelyis menatap jijik pada skaayine,pasti ada maunya nih curut tebak nya.

"Sesuai janji, traktir lah teman cuantik dan comelmu ini",kata skaayine menunjukkan raut mengemaskan tapi di mata ceelyis beda lagi yang ada malah ceelyis pengen nabok tu muka.

"Yaudah kuy,gue nggak tahan pengen nampol muka Lo saking gemasnya",mereka berdua meninggal kelas menuju kantin yang tak jauh dari sana.





Ceelyis duduk di atas kursi tunggu,ia rela bangun pagi-pagi sekali takut ketinggalan pesawat yah walaupun keberangkatannya masih lah sangat lama,namun karna saking senangnya ceelyis tak bisa tidur dan berakhir ia terjaga hingga kini.

"Semoga aja di sana sesuai apa yang gue harapin",ceelyis berharap semoga saja ia dapat pengalaman baik atau teman pena  seperti di serial kartun botak Upin-ipin, walaupun ia sudah beranjak dewasa ceelyis sangat menggemari kartun itu.

Lama menunggu akhirnya ceelyis naik pesawat juga,tak pernah ia bayangkan sebelumnya kalau hari ini ia akan menginjak kan kakinya ke negara jepang, negara paling ingin ia kunjungi dan semesta berpihak padanya"nggak apa-apa cuma 6 bulan,gua bakal gunain sebaik-baiknya".

Ceelyis menatap luar jendela, pemandangan dari atas pesawat sangat indah, senyuman terpatri di wajahnya, ia masih tak percaya, apakah ini mimpi? Kalau iya ceelyis tak ingin bangun.

Lama bergulat dengan pikirannya,ceelyis perlahan-lahan menutup matanya tanpa tau jika ia tak akan kembali ke negara asalnya lagi.

Ceelyis menatap takjub melihat keindahan negara jepang, ia baru-baru saja landas dan tinggal menunggu jemputan yang sudah di sediakan,ceelyis kemudian memotret sekitar tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.

Sorot matanya berbinar, sesuai apa yang ia lihat di televisi maupun yang ia lihat di benda persegi.

"Gue bakal betah sih, klw gini", gumamnya senang.

"Permisi dengan ceelyis", ceelyis menoleh menatap seorang wanita dengan baju formal nya kemudian mengangguk,mungkin dia orang yang ditugaskan untuk menjemputnya pikir ceelyis.

"Kenalkan aku mina, aku di tugaskan untuk menjemput mu,tak usah sungkan",Mina tersenyum Rama pada ceelyis yang masih terdiam.

"Emh aku ceelyis,senang berkenalan dengan mu",ceelyis sedikit gugup ini pertama kalinya ia berbicara bahasa jepang dengan orang nya langsung,biasa sih bicara sendiri,ini bahasa gue nggak salah kan? gumamnya sedikit agak takut,dikit doang sih, nggak banyak.

Mina mengangguk kemudian mereka berjalan meninggalkan bandara menuju mobil, sepanjang jalan Mina banyak bercerita entah itu tentang Negera ini dan banyak lagi, ceelyis hanya mengangguk saja,mengerti tidak mengerti itu urusan belakang.

"Ceelyis kau muslim yah?",tanya Mina,ia baru menyadari pakaian ceelyis yang begitu tertutup ditambah dengan pakaian yang tengah menutupi kepalanya.

"Yah aku muslim, ada apa?",tanya nya balik.

"Tidak, hanya saja aku tak biasa melihat seseorang berpakaian begitu tertutup dan juga pakaian di atas kepala mu",jelas Mina menatap fokus kedepan, takut menabrak ia sedang mengemudi.

"Aku terbiasa berpakaian seperti ini dan juga ini salah satu aturan agama ku yang harus kami patuhi",kata ceelyis, Mina mengangguk mengerti walaupun masih sedikit penasaran.

"Kau tidak merasa kepanasan?",tanya Mina lagi,ceelyis menggeleng kan kepalanya.

"Tidak sama sekali, sebaliknya aku merasa nyaman".

"Kuharap kau berhati-hati, aku takut jika seseorang penasaran dengan dirimu yang memakai pakaian tertutup seperti itu", ceelyis hanya mengangguk mendengar perkataan Mina.

___________________________________

                             Next

Obsession Oushi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang