01 : Tiba - tiba naksir

1.4K 194 16
                                    

Ini hari pertama bagi seorang Atlet Taekwondo Kebanggaan Indonesia-Lalisa Harta Negara berada di rumah setelah sekian lama tinggal dorm atlet.

Karena sudah kelas 12, ia sepakat mengikuti perkataan orangtuanya untuk vakum sejenak dari dunia olahraganya sampai lulus sekolah. Ia juga berfikir di kelas 12 ini juga saatnya untuk menebus waktu bermain bersama teman - teman sekolahnya sekaligus membuat kenangan indah disana mengingat 2 tahun terakhir ia jarang sekali masuk sekolah karena sibuk bertanding di dalam maupun luar negeri demi membuat harum nama bangsa.

"Pagi Pa, Ma. Tumben dirumah?"

Sapanya yang sudah lengkap memakai seragam sekolah bergabung di meja makan sekaligus bertanya karena jarang sekali kedua orangtuanya ini sama - sama berada di rumah.

Ini karena tuntutan profesi keduanya, Sang Ayah nya- Marco Bruschweiller seotang bule campuran itu adalah Dokter specialis penyakita dalam sementara Ibu nya-Naomi Aom berprofesi sebagai Dokter Bedah.

"Papa shift malem, kalo mama kamu hari ini libur." Jawab Marco lalu menatap wajah sang anak yang sudah duduk disampingnya lamat - lamat. "Lama ga liat, muka kamu kok makin cakep tambah mirip kayak papa? malah makin tinggi lagi. Berapa sekarang tinggi kamu?" Lanjutnya

Aom terkikik mendengar perkataan suaminya sementara Lisa segera menjawab, "Kalo aku mirip cowo lain berarti aku bukan anak papa dong. Terakhir aku ukur tinggi bulan lalu, 178cm."

"Iya juga ya. Bisalah 2cm lagi jadi 180cm. Badan kamu kalo ga enak dikit cepet - cepet bilang papa mama, sekarang lagi musim sakit karena cuacanya ga tentu. Dikit - dikit hujan, dikit - dikit panas. Duh! Kacau deh pokoknya."

"Iya pa iya."

"Terus-"

"Papa udah berenti dulu, anaknya mau sarapan lho ini." Potong Aom membuat Marco menyengir lucu lalu kembali memakan nasi gorengnya

"Kamu mau makan apa, sweetheart? Biar mama yang ambilin."

"Roti aja ma, pake selai strawberry please?"

"Okay."

Tak sampai semenit Aom memberikan apa yang Lisa pinta. "Happy breakfast, sweetheart."

"Thanks mom."

"My pleasure."

"Ah ya Lalice-okay nanti aja." Marco tak jadi kembali memuat obrolan karena mendapat plototan dari sang istri

Lisa kembali menaruh roti lapisnya di piring, "Kenapa pa? Biar sekalian ga nanya - nanya lagi nih."

"Hehe kamu kan udah 17 tahun, udah punya KTP sama SIM juga. Rencananya hari ini papa mau beliin mobil, kamu mau request mobilnya apa mau sesuai selera papa?"

Mata Lisa berbinar cerah, "Woah papa seriusan mau beliin aku mobil?! Padahal aku bisa beli sendiri kok, uang di tabungan hasil aku tanding - tanding juga udah banyak karena ga dipake - pake nih."

"Ya serius lah. Biar kamu ke sekolah atau mau pergi keluar ga pake HR-V item kesayangan papa lagi. Lagian ini juga hitung - hitung hadiah ultah kamu bulan kemarin. Kalo uang kamu ya urusan kamu bukan urusan papa. Terserah kamu mau dipake untuk apa, jangan aja untuk urusan negatif. Kalo urusan papa ya nafkahin sama bikin seneng keluarga."

Prok!
Prok!
Prok!

Lisa dan Aom bertepuk tangan bangga membuat Marco tersenyum sombong sambil memasang pose kerennya.

"Hahaha yaudah kalo gitu aku mau tesla model 3 yang terbaru boleh ga paps."

"Oh yang harganya 2 M itu ya, kamu serius mau tesla? gamau Ferrari aja? Papa ga keberatan kok."

My Roman EmpireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang