Prologue

3.1K 335 126
                                    

An Intro : Last LegacySEASON 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

An Intro : Last Legacy
SEASON 2

Dalam dunia ninja, kemajuan teknologi di bidang kesehatan telah menjadi prioritas tiap wilayah. Mendapatkan misi, melawan musuh, dan terluka menjadi risiko sehari-hari makanya dibutuhkan peralatan medis yang canggih. Para ilmuwan pun berlomba-lomba menciptakan inovasi tak ingin kalah saing dengan daerah yang lebih maju teknologinya. Namun percayalah persaingan tidak selalu berdampak baik.

Sunghoon ditemani dengan Riki sedang mengunjungi laboratorium terbengkalai milik ilmuwan yang meninggal bunuh diri akibat stress percobaannya yang 'gagal'. Banyak tabung-tabung berisi air dan segumpal daging yang hampir membusuk mengisi ruangan tersebut. Daging-daging tersebut merupakan percobaan yang sang ilmuwan anggap gagal. Beberapa polisi dengan hati-hati menandai ruangan tersebut takut-takut orang lain berniat merusak.

"Yang ini masih hidup," kata Sunghoon menatap bocah laki-laki yang berdebar pelan detak jantungnya. Kecil sekali, mungkin umurnya baru dua tahun.

"Saya juga tidak mengerti mengapa Tuan Kenichi memutuskan untuk menghilangkan nyawanya sendiri padahal salah satu percobaannya berhasil. Dari awal tujuannya memulai penelitian ini untuk menggantikan para ninja dengan kloning. Kita sama-sama tahu menduplikat manusia bahkan hewan pun dilarang dan dianggap tidak bermoral. Tapi dia mencuri bayi dari rumah sakit untuk digandakan."

Kegiatan terlarang ini mungkin tidak akan ketahuan bila tidak ada warga yang menemukan bau busuk dari laboratorium tersebut. Lokasinya tersembunyi di dalam gedung yang selama ini diketahui sebagai tempat penyimpanan daging. Jadi, tidak banyak yang sadar akan aktivitas tidak biasa ini.

"Mungkin umurnya masih dua tahun, ya," tebak Sunghoon.

Peneliti muda di sebelah mereka menggeleng melihat catatan milik ilmuwan Kenichi. "Umur anak ini sudah tiga tahun. Mungkin yang membuat pelaku putus asa adalah hasil percobaannya tidak sekuat ekspektasinya. Tubuh anak ini kecil, pertumbuhannya lambat. Jadi dia khawatir kalau ciptaannya akan menjadi ninja lemah."

"Seumuran dengan putriku," kata Sunghoon teringat akan anak perempuannya. Sebagai seorang ayah hatinya seperti diremas melihat anak-anak dijadikan korban keegoisan orang dewasa. Ia bisa gila kalau Saerin, putrinya diperlakukan seperti ini.

Sunghoon mengamati bagaimana polisi membungkus tubuh bayi yang tidak lagi berbentuk tubuhnya karena dijadikan percobaan oleh pelaku. "Harusnya ilmuwan itu dibuat menderita dulu baru mati," geram Riki berbisik.

"Apa kata rumah sakit untuk anak ini?" tanya Sunghoon bersiap pergi melihat kepala kepolisian sudah datang untuk menggantikannya mengawasi.

"Tenaga medis sebentar lagi datang menjemput," jawabnya semangat. "Kepala rumah sakit sudah menjamin perawatannya sampai anak ini bisa hidup mandiri di asrama Minami. Untuk biaya ditanggung oleh pemerintah kota."

Sunghoon mengangguk lega. Mendapatkan perawatan, mendapatkan tempat tinggal, dibiayai pula sudah cukup meyakinkannya. Asrama Minami semacam tempat tinggal untuk anak-anak yatim-piatu yang ditinggalkan orang tuanya. Di sana mempekerjakan ibu pengganti yang siap merawat anak-anak tersebut.

Last Legacy : The War | SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang