[Follow sebelum membaca]
____
Selamat datang di cerita Reinand dan Nazia!
Setelah diculik oleh seseorang yang tak dikenal, Nazia baru menyadari ternyata dirinya telah DIJUAL.
***
Belum juga mengerti dengan keadaan mengapa dan bagaimana ia dijual, Na...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat membaca, ya..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sc: pinterest
Btw in Visualisasi Sancaka Almero, yaw!
***
7 Bulan Kemudian..
Nazia tertawa geli ketika tangan mungil mengelus perutnya yang sudah membuncit. Sancaka dengan sengaja mengelus-elus perut itu, karena terlalu gemas. Ia akan mendapatkan adik sepupu perempuan. Yup, jenis kelamin bayi itu sudah diketahui.
“Pasti, Zia. Caka seneng deh, punya adik perempuan.” Sancaka mengecup perut tanpa alas itu. Ia tertawa senang ketika bayi itu membalas dengan menendang. “Ini Kakak Sancaka, Symphonny.”
“Ini hadiah buat cucu, Kakek.”
Nazia dan Sancaka menoleh ke sumber suara, mendapati David yang membawa begitu banyak perlengkapan bayi yang serba pink dan lilac.
Nazia terperangah melihat hal itu. Ia tersenyum haru, tak sabar menanti kehadiran bayinya dan Reinand.
Nazia dan Reinand memang sudah menyediakan perlengkapan bayi mereka, mulai dari kamar, keranjang bayi, pakaian, serta hal-hal kecil lainnya yang akan dibutuhkan bayi perempuan mereka.
Pasutri itu pun sudah sering mengikuti kelas bagaimana mengurus bayi, mengingat tanggal lahir yang diperkirakan dokter sudah sangat dekat. Yakni tanggal 28 Agustus, sementara sekarang sudah tanggal 23 Agustus.
“Ayah,” ucap Nazia berdiri lalu memeluk tubuh tegap pria tua itu.
“Ini belum seberapa. Sisanya akan ayah berikan ketika cucu kecil ini lahir.” Tangan David menyentuh perut Nazia. “Empat hari lagi ‘kan kalau tidak meleset?”