Our Yechan-ie

Akhir Cerita

"Yechan, kau mau pergi ke sekolah bareng aku?" Tanya Junhyeon kepada Yechan pada pagi hari nya. "Uhm, boleh. Ada apa hyung? Tidak pergi ke kampus hari ini?" Tanya balik Yechan. "Enggak. Aku malas masuk kelas. Hanya ada satu mata kuliah hari ini." Geleng Junhyeon. "Aku sama teman-temanku kebetulan mau ke sekolah juga. Sekalian jalan-jalan melihat sekolah saja sih." "Baiklah." Angguk pelan Yechan.

"Yechan? Kamu sudah siap? Sudah jam berapa ini, nanti kamu ketinggalan bus." Kata Jongwoo setelah keluar dari kamar nya. "Appa, nanti aku saja yang antar Yechan ke sekolah." Ujar Junhyeon. "Antar? Pakai apa? Appa mau pakai mobil." Kata Jongwoo kembali kepada Junhyeon. "Jjinja? Yasudah, aku sama temanku saja nanti pergi nya. Tapi Yechan tetap pergi sama aku." Lanjut Junhyeon sambil mengangguk.

Setelahnya, Yechan pun kembali masuk ke dalam kamar nya untuk bersiap-siap. Ia harap semoga hari itu ia dan hyung nya tidak berpapasan nanti di sekolah.

"Ya! Kemari kau." Ucap salah satu teman sekelas Yechan sesaat setelah Yechan masuk ke dalam kelas nya. "Kau pasti bawa buku catatan bahasa Inggris 'kan? Berikan kepadaku sekarang. Aku butuh untuk pelajaran nanti." "Huh? Aku juga butuh nanti." Heran Yechan. Namun perkataan Yechan itu tidak dibalas oleh teman nya, ia langsung meraih tas ransel milik Yechan dan langsung mengambil buku catatan yang dimaksud. Cukup kasar, sehingga membuat pundak Yechan menjadi sedikit sakit.

"Ya, ya! Apa yang kau perbuat dengan adikku?" Seru seseorang dari arah belakang. Seluruh siswa yang ada dikelas itu, termasuk Yechan, langsung menoleh ke arah sumber suara. Mereka cukup terkejut, ketika Junhyeon dan beberapa teman-temannya masuk ke dalam kelas mereka. Apalagi dengan Yechan, ia tidak menyangka bahwa hyung nya ada dikelas nya sekarang.

"O-oh, Junhyeon s-sunbae! Anyeonghaseyo." Seru nya tiba-tiba sambil menunduk formal ke arah Junhyeon. Sementara itu, Yechan masih berdiri diam karena masih shock melihat ada Junhyeon disini.

"Apa yang kau ambil dari tas adikku? Sini." Kata Junhyeon sambil meminta buku catatan itu. Dengan segera anak itu pun memberikan buku catatan milik Yechan kepada Junhyeon.

"Ya. Dengar." Singkat Junhyeon. "Yoon Yechan adalah adikku. Jangan sampai kau dan yang lain menganggu adikku sekali lagi. Kau betul-betul ingin ku hajar, hm?" Lanjut Junhyeon kepada anak itu sambil mengepalkan tangannya, seolah-olah ingin menghajar anak yang sudah menganggu Yechan, adiknya.

Sementara itu, Yechan menjadi terdiam. Ia masih bingung dengan apa yang terjadi sekarang. Apakah hyung nya dan anak itu (yang sering menganggu nya selama di sekolah) saling mengenal? Kenapa ia menjadi takut seperti itu disaat diancam oleh hyung nya?

Dan lagi, mengapa Junhyeon selalu menekankan kata-kata 'adikku' kepada dirinya? Hal ini entah mengapa membuat Yechan menjadi tersentuh.

"A-ah, ne hyung-nim. Maafkan aku, seharusnya aku sudah tahu kalau Yechan adalah adik dari sunbae." Bilangnya sambil meminta maaf kepada Junhyeon. "Ck. Memangnya kau tidak melihat kesamaan marga kami berdua?" Heran Junhyeon. "Dan sekarang, kau harus meminta maaf kepada adikku." "J-jjinja joesonghabnida! Aku betul-betul tidak tahu." Serunya kembali sambil menunduk meminta maaf kepada Yechan. Lagi lagi Yechan menjadi terkejut sekali melihat hal ini.

Yechan pun mulai bertanya-tanya, seberapa terkenal Junhyeon hyung nya ini di sekolahnya?

Pada sore hari nya, disaat Yechan sedang bersantai sembari memainkan ponselnya, ia tidak sengaja melihat salah satu post foto terbaru dari akun Instagram milik hyung nya, Junhyeon. Melihat hal itu, Yechan langsung merasa malu bukan main.

"Astaga, mengapa hyung membuat post foto seperti ini?" Batinnya dalam hati. Ia sebelumnya masih belum menyangka bahwa akhir-akhir ini Junhyeon sudah mulai terlihat menyayanginya secara 'ugal-ugalan', lebih tepatnya hari setelah ia ditemukan pingsan oleh Junhyeon. Lihat saja, bahkan sampai membuat post foto seperti ini. Yechan berpikir mungkin ini ada hubungannya dengan kejadian pagi tadi.

Meskipun begitu, hati Yechan menjadi hangat setelah melihat foto itu. Memang, pada awalnya ia cukup kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru seperti ini. Namun, melihat bagaimana keluarganya mulai menyayanginya dengan hangat, Yechan mulai merasakan bahwa ia kini sudah berada di 'tempat' yang tepat.

Dimulai sekarang, Yechan akan berusaha untuk membalas rasa 'cinta' yang ia dapat dari keluarga baru nya ini.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

THE END.