Our Yechan-ie; Sang Penyelamat

42 3 0
                                    

"Selamat pagi!" Seru Junhyeon kepada Yechan pada keesokan hari nya. Hari itu sedang libur, sehingga baik Yechan dan Junhyeon sama-sama bangun agak telat. Sedangkan itu, Jongwoo masih berada di kamar.

"O-oh, hyung. Selamat pagi juga." Kaget Yechan. "Appa dimana? Pergi ke kantor lagi?" "Ani. Appa lagi dikamar." Jawab Junhyeon sambil menggeleng. "Kau mau sarapan apa? Mau beli saja? Dirumah kita hanya ada roti." Lanjutnya kembali. "Belum tau, hyung. Aku sebetulnya masih kenyang." Ujar Yechan kepada Junhyeon.

Tidak lama setelah itu, Jongwoo pun keluar dari kamarnya, dengan membawa kantong plastik yang berisi dengan sampah.

"Yechan? Kamu sudah bangun?" Kata Jongwoo. "Pesanlah sarapan, kita beli saja. Atau mau pergi keluar untuk sarapan tempat biasa?" "Ne! Aku rindu dengan bubur ikan nya." Seru Junhyeon bersemangat. "Pergi keluar? Baiklah, aku siap-siap dulu." Jawab pelan Yechan sambil berjalan kembali ke kamar nya. Sementara itu, Jongwoo meneruskan kegiatannya (bersih-bersih kamar) dan Junhyeon juga kembali ke kamarnya.

Pada sore hari nya, setelah pergi sarapan pada pagi hari, Junhyeon dan Jongwoo pergi ke coffee shop untuk membeli minuman disana. Sekaligus untuk melanjutkan cerita kemarin, sebetulnya. Mereka berdua tidak bisa bercerita di rumah dikarenakan rumah sedang ramai (ada Gunwook dan Yujin datang berkunjung, soalnya).

"Appa, mari lanjutkan cerita yang kemarin." Ucap Junhyeon langsung setelah mereka berdua duduk di dalam coffee shop itu. "Apa? Cerita apa?" Heran Jongwoo. "Ck. Appa, jangan berpura-pura tidak tahu." Datar Junhyeon.

"Tentang Yechan maksud kamu?" Kata Jongwoo kembali dan diangguki oleh Junhyeon. "Sekarang? Appa takut jika cerita ini terlalu panjang... Nanti minuman buat orang di rumah bagaimana?" "Ayolah, appa. Aku menahan rasa penasaranku sejak kemarin." Lanjutnya emosi. Ia bahkan tidak bisa tidur dengan nyenyak setelah cerita dari Jongwoo mengenai kisah Yechan yang belum selesai.

"Hmm, baiklah." Singkat Jongwoo. Setelahnya, ia pun kembali memulai cerita tentang kisah pertemuan Yechan dengan 'sang penyelamat'.

Pada pertengahan tahun sebelumnya, Matthew kembali mengikuti kegiatan amal (pengobatan gratis ke desa-desa di Korea Selatan) yang biasanya memang selalu ia ikuti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada pertengahan tahun sebelumnya, Matthew kembali mengikuti kegiatan amal (pengobatan gratis ke desa-desa di Korea Selatan) yang biasanya memang selalu ia ikuti. Ia tidak sendirian, ada Zhang Hao juga yang turut ikut serta dalam kegiatan itu.

Pada hari keberangkatan mereka, Matthew sempat membeli beberapa makanan ringan yang rencananya bakal ia santap untuk pagi itu. Ia tidak sempat membuat sarapan dikarenakan mereka semua berangkat pada pagi buta. Bersama Zhang Hao, Matthew membeli banyak sekali makanan ringan. Ia sengaja membeli banyak, karena Matthew berpikir bahwa mungkin para relawan yang lain juga bakal tidak sempat sarapan, sama seperti dirinya. Dan jika masih berlebih, mungkin makanan-makanan ringan itu bisa ia berikan untuk anak-anak di desa yang ia tuju, mungkin.

Singkat cerita, Matthew bertemu dengan Yechan. Pada hari setelahnya, Matthew dan sukarelawan yang lain pergi mengunjungi panti asuhan dimana Yechan berada untuk memberikan sumbangan dan juga konsultasi kesehatan gratis di panti itu. Ketika Matthew bertemu pertama kali dengan Yechan, hati Matthew entah mengapa terasa sakit. Tidak seperti anak-anak panti asuhan lain yang begitu bersemangat selama kegiatan amal itu, Yechan selalu terlihat murung dan selalu sendiri. Bahkan ketika giliran Yechan untuk berkonsultasi dengan Matthew, Yechan tidak banyak bicara.

Our Yechan-ieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang