"Dea!" Teriak seorang seorang gadis kecil yang sedang berlari kearah orang yang bernama dea itu.
Dea berbalik dan mendapati sosok gadis yang mengganggu ketenangannya tadi.
"Apa?" Tanyanya.
"Lo mau pindah yah? Kok banyak barang sih?" Tanya gadis kecil tadi. Dea mengangguk pertanda benar.
"Pindah kemana?" Tanya gadis itu lagi.
"Gak kemana mana kok, cuman pindah disana doang" ucap dea. Jari telunjuknya mengarah ke sebuah rumah tak jauh dari tempat mereka berdiri. Rumah kecil dan terdapat sebuah pohon jambu di depannya.
"Disitu?" Gadis kecil itu memandang rumah yang ditunjuk dea. Rumah itu hanya berjarak 2 rumah dari rumah tempat mereka berdiri sekarang.
"Kenapa musti pindah kalau gitu?" Gadis kecil itu kembali bertanya.
Dea menghembuskan nafasnya kemudian kembali menjawab, "entah. Gue bosan aja kali tinggal disini?"
"Ooohh gitu"
"Eh virgin mana yah? Katanya pengen main jam 4 sore. Ini udah lewat tapi belom keluar juga" pertanyaan yang gadis kecil itu keluarkan membuat Dea merasa sebal. Entah itu sudah pertanyaan keberapa yang ia dapatkan.
"Elsaaaa!! Lo bisa gak sih diam bentar doang. Males tau dengerin lo bertanya mulu. Guekan gak lagi diintrogasi polisi" ucap Dea sebal.
Sebuah Mobil hitam lewat didepan mereka dan berhenti didepan sebuah rumah yang berhadapan dengan rumah kecil yang sempat ditunjuk Dea tadi.
Taklama keluarlah seorang gadis kecil lainnya yang berbadan lumayan gemuk, dengan seragam sekolahnya.
"Elsa!" Teriaknya kepada gadis kecil bernama elsa yang dibalas oleh lambaian dan senyuman yang melihatkan dua buah lesung pipi di kedua pipinya.
"Gue ganti baju dulu yah! Jangan kemana mana!" Teriaknya lagi.
"Tuh. Virgin dah pulang. Hush sana main sama dia. Gue mau angkat angkat barang" ucap dea ketus lalu hendak masuk kedalam rumah namun ditahan oleh Elsa.
"Temenin gue sampe virgin datang donnkkk" pintanya manja pada dea. Dea memutar matanya sebal.
"Tunggu aja ndiri" kemudian Dea masuk kedalam rumahnya meninggalkan elsa sendirian.
"Baiklah" ucap elsa pasrah.
***
Elsa membaringkan tubuh kecilnya di sebuah tempat nan empuk dengan 2 buah bantal empuk dan 2 buah guling empuk lainnya.
Baju putih birunya masih melekat pada tubuh kecilnya yang membuatnya bau matahari.
Ia menyalakan tv yang berada didepannya lalu menekan tombol remote yang membuat tv itu menampilkan sebuh acara berita siang hari.
Dengan tak sabaran, ia lalu menekan tombol lainnya untuk mencari chanel favoritnya
Ia berhenti dan tersenyum senang ketika melihat acara yang ditunggunya telah mulai.
"Hihihi... " ucapnya cekikikan.
Ia mengganti bajunya tanpa mengalihkan matanya sedikitpun dari tv. Setelah itu, ia kembali berbaring di tempat tidur nan empuk dan menonton dengan tenang.
Baru ia akan bersandar. Tiba tiba saja sebuah suara menghentikannya.
"Elsa! Makan dulu!!" Teriak seseorang di balik pintu.
"Bentar ah" jawab elsa dan kembali melanjutkan aktifitas menontonnya.
Pintu kamar tiba tiba saja terbuka dan menunjukkan seorang perempuan paruh baya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Memories
Acakhari berganti hari jam terus berputar rasa penyesalan yang begitu mendalam hari hari terus menunggumu meski tak yakin akan bertemu berfikir masikah kau memikirkanku? berharap kau merindukanku tapi apakah itu kan mungkin? waktu akan menjawab semua p...